backup og meta

Asma Kulit Sama dengan Eksim, Ketahui Fakta dari Mitosnya

Asma Kulit Sama dengan Eksim, Ketahui Fakta dari Mitosnya

Anda mungkin sudah familier dengan asma yang merupakan penyakit pernapasan. Namun, pernahkah Anda mendengar asma kulit? Apakah penyakit tersebut ada? Ketahui fakta medis dari mitos-mitos yang beredar.

Apa itu asma kulit?

Asma kulit adalah istilah lain dari eksim atau dermatitis atopik. Kondisi ini membuat kulit kering, gatal, dan meradang.

Istilah penyakit ini mungkin muncul karena asma dan eksim bisa saling berkaitan.

Separuh dari orang dengan eksim sedang hingga parah cenderung memiliki penyakit asma. Mengapa demikian?

Kedua penyakit ini muncul akibat adanya gangguan respons kekebalan tubuh. Dalam hal ini, kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap benda asing yang tidak berbahaya. 

Hal ini bisa membuat kulit atau saluran pernapasan meradang dan menyebabkan eksim serta asma. Meski begitu, tidak semua pasien dengan eksim memiliki asma.

Fakta tentang asma kulit

pengobatan asma kulit

Ada banyak mitos yang beredar terkait penyakit asma kulit. Anda tentu perlu mengetahui fakta yang tepat agar tidak salah memahami.

Berikut fakta-fakta yang perlu Anda pahami.

1. Asma kulit bisa menjadi penyakit seumur hidup

Ya, ini adalah fakta. Eksim biasanya muncul sejak usia dini. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa mereda dengan sendirinya. 

Dermatitis ini biasanya kondisi yang dialami seumur hidup. Pasalnya, penyakit ini dipengaruhi oleh gen bawaan eksim yang tentu tidak bisa diubah lagi.

2. Eksim tidak bisa disembuhkan

Eksim merupakan penyakit kronis sehingga tidak bisa disembuhkan. Pasalnya, kondisi ini muncul akibat respons peradangan yang timbul dari kekebalan tubuh.

Obat-obatan seperti krim steroid dan perawatan kulit hanya berguna untuk mengendalikan gejala eksim, bukan menghentikannya.

3. Riwayat eksim dari orang tua bisa menurun pada anaknya

Asma kulit merupakan penyakit genetik. Jadi, anak yang lahir dari orang tua dengan eksim lebih rentan mengalami kondisi ini. 

Meski demikian, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan bisa menurunkan risiko timbulnya eksim saat dewasa. 

ASI berperan penting untuk mengendalikan antibodi agar tidak bereaksi berlebihan.

4. Eksim tidak bisa sembuh sendiri

Gejala eksim tidak mereda dengan sendirinya. Bila peradangan tidak dikendalikan, kondisi ini justru akan semakin parah. 

Hal ini akan membuat kulit semakin meradang dan menimbulkan gores luka yang rentan terinfeksi sehingga eksim makin parah.

Untuk itu, Anda harus mendapatkan perawatan yang tepat, mulai dari pemakaian perawatan kulit, obat eksim yang diresepkan, hingga menjaga pola hidup agar tetap sehat.

5. Asma kulit tidak menular

Banyak yang menduga bahwa penyakit yang satu ini menular. Faktanya, dermatitis atopik tidak menular sama sekali. 

Hal ini disebabkan eksim merupakan kondisi penyakit yang muncul akibat masalah kekebalan tubuh dan dipicu oleh rangsangan lingkungan luar. 

Kulit yang kering, pecah-pecah, dan berair ini merupakan respons dari dalam tubuh, bukan didapatkan dari orang lain.

Namun, kulit yang berair ini bisa jadi memiliki luka dan terinfeksi kuman. Kuman inilah yang nantinya menyebar, bukan eksimnya.

6. Asma kulit tidak selalu muncul akibat reaksi alergi

Banyak yang beranggapan bahwa dermatitis atopik merupakan reaksi alergi. Memang, alergi merupakan salah satu pemicu dermatitis atopik

Meski demikian, eksim muncul akibat lemahnya lapisan pelindung kulit bagian luar. Nah, ada beberapa bahan atau benda yang bersifat mengiritasi. 

Ketika benda-benda tersebut tersentuh kulit dengan masalah lapisan pelindung, kulit pun menjadi merah dan meradang. Gejala ini merupakan respons iritasi, bukanlah alergi.

7. Dermatitis atopik menurunkan kualitas hidup

Orang-orang kebanyakan melihat penyakit asma kulit bisa hilang begitu saja atau diobati dengan ringan. 

Faktanya, penyakit kulit ini terasa sangat gatal dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda pun kesulitan menikmati kegiatan harian dan bersosialisasi. 

Setelah mereda, bekas luka yang timbul pun sangat mengganggu.

Studi terbitan The Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice (2020) bahkan menemukan bahwa asma kulit pada orang dewasa bisa meningkatkan risiko depresi sebanyak 14% dan kecemasan sebanyak 17% daripada orang tanpa eksim.

Asma kulit adalah sebutan lain untuk dermatitis atopik atau eksim. Kondisi ini bersifat kronis atau berkepanjangan dan tidak bisa disembuhkan. 

Meski begitu, Anda tetap bisa meredakan gejalanya dengan menggunakan obat, produk khusus, hingga menerapkan pola hidup sehat.

Rangkuman

  • Asma kulit memang berkaitan dengan asma pernapasan, tetapi eksim tidak selalu diikuti dengan asma.
  • Dermatitis atopik tidak bisa disembuhkan.
  • Penyakit ini berlangsung seumur hidup.
  • Tidak selalu muncul akibat reaksi alergi.
  • Memiliki orang tua eksim meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
  • Ini adalah penyakit bawaan, bukan penyakit menular.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Asthma – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 4 October 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/symptoms-causes/syc-20369653

Eczema (Atopic Dermatitis) | Symptoms, Treatment & Management. (2022). Retrieved 4 October 2022, from https://www.aaaai.org/tools-for-the-public/conditions-library/allergies/eczema-(atopic-dermatitis)-overview

Yaneva, M., & Darlenski, R. (2021). The link between atopic dermatitis and asthma-immunological imbalance and beyond. Asthma Research and Practice, 7(1), 1-8.

Will Eczema Go Away on Its Own?: Rheumatology and Allergy Institute of Connecticut, LLC: Rheumatology. (2022). Retrieved 4 October 2022, from https://www.allergyinstitute.org/blog/will-eczema-go-away-on-its-own

Eczema (Atopic Dermatitis): Causes, Treatment & Symptoms . (2022). Retrieved 4 October 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9998-eczema

Eczema Myths – and the Fact. (2020). Retrieved 4 October 2022, from https://media.starship.org.nz/eczema-myths-and-facts/Eczema_Myths_and_Facts.pdf

Chiu, C., Liao, S., Su, K., Tsai, M., Hua, M., & Lai, S. et al. (2016). Exclusive or Partial Breastfeeding for 6 Months Is Associated With Reduced Milk Sensitization and Risk of Eczema in Early Childhood. Medicine, 95(15), e3391. https://doi.org/10.1097/md.0000000000003391

Atopic dermatitis (eczema) – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 4 October 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atopic-dermatitis-eczema/diagnosis-treatment/drc-20353279

Schonmann, Y., Mansfield, K. E., Hayes, J. F., Abuabara, K., Roberts, A., Smeeth, L., & Langan, S. M. (2020). Atopic Eczema in Adulthood and Risk of Depression and Anxiety: A Population-Based Cohort Study. The Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice, 8(1), 248-257.e16. https://doi.org/10.1016/j.jaip.2019.08.030

Versi Terbaru

28/11/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Bagaimana Cara Menghilangkan Bekas Eksim yang Menghitam?

Penyebab Dermatitis Beserta Pemicunya di Lingkungan Sekitar


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 28/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan