backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Asma Kulit Sama dengan Eksim, Ketahui Fakta dari Mitosnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 28/11/2022

    Asma Kulit Sama dengan Eksim, Ketahui Fakta dari Mitosnya

    Anda mungkin sudah familier dengan asma yang merupakan penyakit pernapasan. Namun, pernahkah Anda mendengar asma kulit? Apakah penyakit tersebut ada? Ketahui fakta medis dari mitos-mitos yang beredar.

    Apa itu asma kulit?

    Asma kulit adalah istilah lain dari eksim atau dermatitis atopik. Kondisi ini membuat kulit kering, gatal, dan meradang.

    Istilah penyakit ini mungkin muncul karena asma dan eksim bisa saling berkaitan.

    Separuh dari orang dengan eksim sedang hingga parah cenderung memiliki penyakit asma. Mengapa demikian?

    Kedua penyakit ini muncul akibat adanya gangguan respons kekebalan tubuh. Dalam hal ini, kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap benda asing yang tidak berbahaya. 

    Hal ini bisa membuat kulit atau saluran pernapasan meradang dan menyebabkan eksim serta asma. Meski begitu, tidak semua pasien dengan eksim memiliki asma.

    Fakta tentang asma kulit

    pengobatan asma kulit

    Ada banyak mitos yang beredar terkait penyakit asma kulit. Anda tentu perlu mengetahui fakta yang tepat agar tidak salah memahami.

    Berikut fakta-fakta yang perlu Anda pahami.

    1. Asma kulit bisa menjadi penyakit seumur hidup

    Ya, ini adalah fakta. Eksim biasanya muncul sejak usia dini. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa mereda dengan sendirinya. 

    Dermatitis ini biasanya kondisi yang dialami seumur hidup. Pasalnya, penyakit ini dipengaruhi oleh gen bawaan eksim yang tentu tidak bisa diubah lagi.

    2. Eksim tidak bisa disembuhkan

    Eksim merupakan penyakit kronis sehingga tidak bisa disembuhkan. Pasalnya, kondisi ini muncul akibat respons peradangan yang timbul dari kekebalan tubuh.

    Obat-obatan seperti krim steroid dan perawatan kulit hanya berguna untuk mengendalikan gejala eksim, bukan menghentikannya.

    3. Riwayat eksim dari orang tua bisa menurun pada anaknya

    Asma kulit merupakan penyakit genetik. Jadi, anak yang lahir dari orang tua dengan eksim lebih rentan mengalami kondisi ini. 

    Meski demikian, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan bisa menurunkan risiko timbulnya eksim saat dewasa. 

    ASI berperan penting untuk mengendalikan antibodi agar tidak bereaksi berlebihan.

    4. Eksim tidak bisa sembuh sendiri

    Gejala eksim tidak mereda dengan sendirinya. Bila peradangan tidak dikendalikan, kondisi ini justru akan semakin parah. 

    Hal ini akan membuat kulit semakin meradang dan menimbulkan gores luka yang rentan terinfeksi sehingga eksim makin parah.

    Untuk itu, Anda harus mendapatkan perawatan yang tepat, mulai dari pemakaian perawatan kulit, obat eksim yang diresepkan, hingga menjaga pola hidup agar tetap sehat.

    5. Asma kulit tidak menular

    Banyak yang menduga bahwa penyakit yang satu ini menular. Faktanya, dermatitis atopik tidak menular sama sekali. 

    Hal ini disebabkan eksim merupakan kondisi penyakit yang muncul akibat masalah kekebalan tubuh dan dipicu oleh rangsangan lingkungan luar. 

    Kulit yang kering, pecah-pecah, dan berair ini merupakan respons dari dalam tubuh, bukan didapatkan dari orang lain.

    Namun, kulit yang berair ini bisa jadi memiliki luka dan terinfeksi kuman. Kuman inilah yang nantinya menyebar, bukan eksimnya.

    6. Asma kulit tidak selalu muncul akibat reaksi alergi

    Banyak yang beranggapan bahwa dermatitis atopik merupakan reaksi alergi. Memang, alergi merupakan salah satu pemicu dermatitis atopik

    Meski demikian, eksim muncul akibat lemahnya lapisan pelindung kulit bagian luar. Nah, ada beberapa bahan atau benda yang bersifat mengiritasi. 

    Ketika benda-benda tersebut tersentuh kulit dengan masalah lapisan pelindung, kulit pun menjadi merah dan meradang. Gejala ini merupakan respons iritasi, bukanlah alergi.

    7. Dermatitis atopik menurunkan kualitas hidup

    Orang-orang kebanyakan melihat penyakit asma kulit bisa hilang begitu saja atau diobati dengan ringan. 

    Faktanya, penyakit kulit ini terasa sangat gatal dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda pun kesulitan menikmati kegiatan harian dan bersosialisasi. 

    Setelah mereda, bekas luka yang timbul pun sangat mengganggu.

    Studi terbitan The Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice (2020) bahkan menemukan bahwa asma kulit pada orang dewasa bisa meningkatkan risiko depresi sebanyak 14% dan kecemasan sebanyak 17% daripada orang tanpa eksim.

    Asma kulit adalah sebutan lain untuk dermatitis atopik atau eksim. Kondisi ini bersifat kronis atau berkepanjangan dan tidak bisa disembuhkan. 

    Meski begitu, Anda tetap bisa meredakan gejalanya dengan menggunakan obat, produk khusus, hingga menerapkan pola hidup sehat.

    Rangkuman

    • Asma kulit memang berkaitan dengan asma pernapasan, tetapi eksim tidak selalu diikuti dengan asma.
    • Dermatitis atopik tidak bisa disembuhkan.
    • Penyakit ini berlangsung seumur hidup.
    • Tidak selalu muncul akibat reaksi alergi.
    • Memiliki orang tua eksim meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
    • Ini adalah penyakit bawaan, bukan penyakit menular.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 28/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan