6. Asma kulit tidak selalu muncul akibat reaksi alergi
Banyak yang beranggapan bahwa dermatitis atopik merupakan reaksi alergi. Memang, alergi merupakan salah satu pemicu dermatitis atopik.
Meski demikian, eksim muncul akibat lemahnya lapisan pelindung kulit bagian luar. Nah, ada beberapa bahan atau benda yang bersifat mengiritasi.
Ketika benda-benda tersebut tersentuh kulit dengan masalah lapisan pelindung, kulit pun menjadi merah dan meradang. Gejala ini merupakan respons iritasi, bukanlah alergi.
7. Dermatitis atopik menurunkan kualitas hidup
Orang-orang kebanyakan melihat penyakit asma kulit bisa hilang begitu saja atau diobati dengan ringan.
Faktanya, penyakit kulit ini terasa sangat gatal dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda pun kesulitan menikmati kegiatan harian dan bersosialisasi.
Setelah mereda, bekas luka yang timbul pun sangat mengganggu.
Studi terbitan The Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice (2020) bahkan menemukan bahwa asma kulit pada orang dewasa bisa meningkatkan risiko depresi sebanyak 14% dan kecemasan sebanyak 17% daripada orang tanpa eksim.
Asma kulit adalah sebutan lain untuk dermatitis atopik atau eksim. Kondisi ini bersifat kronis atau berkepanjangan dan tidak bisa disembuhkan.
Meski begitu, Anda tetap bisa meredakan gejalanya dengan menggunakan obat, produk khusus, hingga menerapkan pola hidup sehat.
Rangkuman
- Asma kulit memang berkaitan dengan asma pernapasan, tetapi eksim tidak selalu diikuti dengan asma.
- Dermatitis atopik tidak bisa disembuhkan.
- Penyakit ini berlangsung seumur hidup.
- Tidak selalu muncul akibat reaksi alergi.
- Memiliki orang tua eksim meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
- Ini adalah penyakit bawaan, bukan penyakit menular.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar