Meskipun jahe dianggap relatif aman bagi sebagian besar orang, ibu hamil disarankan untuk membatasi asupan jahe yaitu maksimal 1 gram per hari. Sementara bayi di bawah usia dua tahun umumnya tidak boleh mengonsumsi produk jahe dalam bentuk apapun.
Kandungan phenolic dalam jahe berfungsi untuk meredakan gejala iritasi organ pencernaan, menstimulasi air liur, mencegah terjadinya kontraksi pada perut, hingga membantu pergerakan makanan dan minuman selama berada di pencernaan.
Jahe juga disebut sebagai carminative, suatu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang ada di sistem pencernaan Anda. Masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia dapat diatasi dengan jahe.
Cara umum untuk membuat air jahe di rumah adalah
- Parut 1,5 sendok teh jahe segar
- Rebus 4 gelas air
- Tambahkan jahe ke dalam air
- Biarkan jahe meresap selama sekitar 5-10 menit
- Saring airnya untuk memisahkan parutan jahe
- Air jahe dapat diminum baik panas maupun dingin.
3. Hindari rokok, alkohol, atau kafein
Merokok setelah makan justru dapat memperparah rasa perut panas. Hal ini karena merokok dapat melemahkan kinerja otot pada lambung yang berfungsi mencegah asam lambung naik ke tenggorokan. Kafein dan alkohol juga akan memberi efek yang sama pada perut Anda.
Penting bagi Anda untuk tetap waspada terhadap rasa panas di perut. Jika Anda tidak mengalami perbaikan atau terjadi terus menerus lebih dari 3 jam, maka segera hubungi dokter Anda. Kemungkinan Anda menderita luka di lambung (ulkus peptikum) dapat terjadi dan membutuhkan penanganan yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar