Bisa Kentut tapi Susah BAB? Ini 5 Penyebab Plus Cara Mengatasinya
Kentut merupakan salah satu hasil dari proses pencernaan dengan mengeluarkan gas melalui anus. Umumnya, kentut terjadi ketika Anda ingin BAB (buang air besar). Namun, jika Anda bisa kentut tapi susah BAB, ini bisa jadi gejala penyakit tertentu.
Ketahui penyebab dan cara mengatasi sering kentut tetapi susah BAB berikut ini.
Penyebab bisa kentut tapi susah BAB
Bisa kentut tapi susah BAB bisa menjadi salah gejala dari konstipasi atau sembelit. Ada beberapa penyebab sembelit, berikut ini adalah macam-macamnya.
1. Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa adalah gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan gejala seperti sakit perut, kembung, gas dan diare, yang disebabkan oleh malabsorpsi laktosa.
Laktosa adalah jenis gula yang ditemukan secara alami dalam susu.
Menurut data dari jurnal Nutrients (2022), sekitar 30% kasus intoleransi laktosa mengalami kesulitan BAB atau sembelit.
Sembelit pada intoleransi laktosa ditandai dengan sulit buang air besar karena feses keras, disertai dengan perut terasa kembung atau sering kentut.
2. Dehidrasi
Kehilangan banyak cairan dan kekurangan cairan akan meningkatkan risiko bisa kentut tapi susah BAB. Pada dasarnya, dehidrasi adalah penyebab umum sembelit.
Ketika Anda mengalami dehidrasi, usus tidak dapat menambahkan cukup air ke feses.
Oleh karena itu, dehidrasi akan menghasilkan feses yang keras, kering, dan kental yang sulit dikeluarkan, serta perut terasa bergas terus-menerus.
3. Sindrom iritasi usus besar
Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrom (IBS) adalah sejumlah gejala gangguan pencernaan yang memengaruhi fungsi usus besar.
IBS dapat terjadi akibat kerusakan pada cara kerja usus, tetapi tidak memperlihatkan adanya kerusakan jaringan.
Beberapa gejala yang mungkin timbul ketika Anda mengalami IBS seperti bisa susah buang air besar, kentut berlebihan, kembung, dan nyeri atau kram perut.
4. Penyakit celiac
Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang dapat menyebabkan banyak gejala, mulai dari masalah pencernaan hingga kelelahan, masalah kulit, dan kekurangan nutrisi.
Gejala-gejala ini dipicu oleh konsumsi gluten atau sejenis protein yang ditemukan dalam gandum.
Gluten memicu respons kekebalan, menyebabkan peradangan dan kerusakan pada usus kecil.
Pasien penyakit celiac harus menjalani diet bebas gluten dan mengurangi banyak makanan berserat tinggi seperti biji-bijian. Hal ini menyebabkan penurunan asupan serat dan frekuensi buang air besar.
5. Penyakit Crohn
Penyebab lain yang mungkin membuat Anda bisa kentut tapi susah BAB adalah penyakit Crohn.
Penyakit Crohn dapat menyebabkan bagian usus menyempit karena peradangan parah. Kondisi ini disebut striktur.
Striktur akan menghalangi dan memperlambat perjalanan makanan yang dicerna dalam usus. Hal ini dapat menyebabkan sembelit.
Striktur juga dapat menyebabkan sakit perut, kembung, serta mual dan muntah. Tanpa pengobatan, striktur dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa.
Kondisi lain yang menyebabkan susah BAB
Kurang asupan sayur dan buah atau serat.
Stres atau kecemasan.
Terlalu lama duduk dan kurang beraktivitas atau olahraga.
Menunda BAB saat ingin BAB.
Hamil.
Cara mengatasi kondisi bisa kentut tapi susah BAB
Mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik Anda adalah cara termudah dan tercepat untuk mengobati masalah susah BAB.
National Institutes of Health menyarankan beberapa cara yang mungkin bisa Anda coba untuk melancarkan BAB berikut ini.
Minum 1,5 – 2 liter cairan tanpa pemanis per hari, untuk menghidrasi tubuh.
Batasi konsumsi alkohol dan minuman berkafein yang menyebabkan dehidrasi.
Tambahkan makanan kaya serat ke dalam diet Anda, seperti buah-buahan dan sayuran mentah, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Asupan serat harian orang dewasa antara 20 – 35 gram per hari.
Bagi pengidap penyakit celiac bisa mengganti asupan serat gandum dengan biji-bijian bebas gluten, seperti beras, soba, dan jawawut.
Kurangi makanan rendah serat, seperti daging, susu, keju, dan makanan olahan.
Lakukan sekitar 150 menit olahraga berskala sedang setiap minggu, misalnya berjalan, berenang, atau bersepeda.
Jika Anda merasa ingin buang air besar, jangan tunda. Semakin lama Anda menunda, feses akan semakin keras.
Gunakan toilet jongkok daripada toilet duduk untuk memudahkan mengejan BAB.
Gunakan obat pencahar. Bagi pasien penyakit Crohn harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat pencahar.
Sebagian besar kasus bisa kentut tapi susah BAB atau sembelit ringan mudah diobati dengan perubahan pola makan dan olahraga.
Jika Anda mengalami kondisi tersebut karena penyakit tertentu atau adanya perubahan kondisi usus lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.
[embed-health-tool-bmr]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Posner, E. B., Haseeb M. (2022). Celiac Disease. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.
Arnaud M. J. (2003). Mild dehydration: a risk factor of constipation?. European journal of clinical nutrition, 57 Suppl 2, S88–S95. https://doi.org/10.1038/sj.ejcn.1601907
Leszkowicz, J., Plata-Nazar, K., & Szlagatys-Sidorkiewicz, A. (2022). Can Lactose Intolerance Be a Cause of Constipation? A Narrative Review. Nutrients, 14(9), 1785. https://doi.org/10.3390/nu14091785
Shen, L., Huang, C., Lu, X., Xu, X., Jiang, Z., & Zhu, C. (2019). Lower dietary fibre intake, but not total water consumption, is associated with constipation: a population-based analysis. Journal of human nutrition and dietetics : the official journal of the British Dietetic Association, 32(4), 422–431. https://doi.org/10.1111/jhn.12589
Constipation. (2019). Cleveland Clinic. Retrieved August 02, 2022 from, https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4059-constipation
Crohn’s Disease. (n.d.). Canadian Society of Intestinal Research. Retrieved August 02, 2022 from, https://badgut.org/information-centre/a-z-digestive-topics/crohns-disease/
Treatment for Constipation. (2018). NIH: National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Retrieved August 02, 2022 from, https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation/treatment
Understanding Irritable Bowel Syndrome with Constipation (IBS-C). (n.d.). ASGE – The Source for Colonoscopy and Endoscopy. Retrieved August 02, 2022 from, https://www.asge.org/home/for-patients/patient-information/understanding-irritable-bowel-syndrome-with-constipation-ibs-c#:~:text=IBS-C%20is%20a%20type,movement%20are%20signs%20of%20constipation.
Versi Terbaru
01/09/2022
Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana
Ditinjau secara medis olehdr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.