backup og meta

Cyberbullying dan Dampaknya yang Mesti Diwaspadai

Cyberbullying dan Dampaknya yang Mesti Diwaspadai

Cyberbullying merupakan fenomena yang cukup umum ditemukan pada era perkembangan teknologi seperti sekarang.

Dampak perundungan di dunia maya ini bahkan tidak kalah mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan perundungan secara langsung. Inilah berbagai hal yang perlu Anda ketahui seputar cyberbullying.

Apa itu cyberbullying?

Cyberbullying adalah tindakan perundungan yang terjadi di dunia maya. Tindakan ini bisa terjadi pada media sosial, game online, dan berbagai macam platform yang menyediakan kolom untuk chatting.

Menurut penelitian berjudul A Majority of Teens Have Experienced Some Form of Cyberbullying (2018), sekitar 59% remaja yang menggunakan internet pernah menjadi korban cyberbullying. Angka ini lebih besar dari korban berusia dewasa sebesar 33 persen.

Berikut ini adalah beberapa contoh perundungan yang sering terjadi di dunia maya.

  • Mengucilkan orang saat bermain game online.
  • Melakukan pelecehan seksual terhadap sesama atau lawan jenis dengan memaksa mengirimkan pesan atau gambar berbau seksual.
  • Menyebarkan kebohongan atau aib orang lain di media sosial.
  • Meninggalkan ejekan atau ancaman melalui kolom komentar di media sosial.
  • Membuat akun palsu dengan nama korban, lalu menebar informasi yang dapat membuatnya malu.
  • Membuat grup chat berisi banyak orang dan memasukkan korban di dalamnya, lalu mengoloknya bersama-sama.

Penyebab perundungan di dunia maya

cara bijak menggunakan media sosial

Beberapa faktor bisa menjadi penyebab seseorang melakukan cyberbullying. Meski begitu, tindakan ini umumnya muncul karena adanya pengaruh dari lingkungan.

Berikut ini adalah sejumlah faktor yang bisa menjadi penyebab bullying di dunia maya.

  • Ikut-ikutan teman.
  • Sulit berempati terhadap orang lain.
  • Ingin terlihat lebih kuat.
  • Upaya untuk mendapatkan popularitas.
  • Hubungan yang kurang baik dengan keluarga.

Dampak cyberbullying pada korban

Cyberbullying sama berbahayanya dengan perundungan di dunia nyata. Dalam beberapa kasus, efek yang ditimbulkan bahkan lebih parah karena pelaku bisa menyembunyikan identitasnya.

Berikut ini adalah sejumlah dampak perundungan di dunia maya yang perlu diwaspadai.

  • Gejala fisik seperti sakit kepala dan sakit perut.
  • Berkurangnya rasa percaya diri.
  • Kesulitan tidur atau istirahat.
  • Hilangnya kepercayaan pada orang lain.
  • Kewaspadaan dan rasa curiga yang berlebihan.
  • Gangguan kecemasan.
  • Hilangnya motivasi untuk beraktivitas.
  • Kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
  • Peningkatan risiko gangguan mental, seperti depresi.

Cyberbullying juga dapat meningkatkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri dan bunuh diri, seperti dikutip dari penelitian yang dilakukan di Swansea University, Inggris Raya, pada 2018 lalu.

Menurut penelitian terhadap 150.000 anak dari 30 negara tersebut, keinginan menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri pada korban cyberbullying bisa meningkat dua kali lipat.

Keinginan bunuh diri bahkan tidak hanya ditemukan pada korban, tetapi juga pelaku. Pasalnya, tidak sedikit pelaku bullying yang berangkat sebagai korban.

Mereka yang berperan sebagai pelaku berisiko 20% lebih tinggi memiliki pikiran untuk membunuh dan melakukan percobaan bunuh diri.

Cara mengatasi cyberbullying

Melihat dampak yang mungkin ditimbulkan, tindakan perundungan di dunia maya dalam bentuk apa pun tidak dapat ditoleransi.

Jika Anda menyaksikan bullying atau menjadi salah satu korbannya, berikut adalah beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan.

  • Blokir akun pelaku bullying.
  • Keluar dari grup atau platform tempat terjadinya perundungan.
  • Laporkan akun pelaku ke platform atau website terkait.
  • Ceritakan perlakuan yang Anda terima ke orang yang Anda percayai.
  • Simpan bukti-bukti perundungan, lalu laporkan ke pihak berwajib.

Jika perundungan yang Anda terima mulai memengaruhi kesehatan mental, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Langkah ini penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk.

Tips agar tidak menjadi pelaku perundungan di dunia maya

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka telah menjadi pelaku perundungan di dunia maya.

Beberapa orang bahkan berpikir tindakan perundungan yang dilakukan hanyalah bagian dari candaan. Namun, candaan yang baik tentu tidak akan menyakiti hati orang lain.

Oleh karena itu, ikuti beberapa tips berikut supaya Anda tidak menjadi pelaku cyberbullying.

  • Tanamkan empati dalam diri dengan berusaha memahami perasaan orang lain.
  • Berpikir sebelum bertindak dan pertimbangkan dampak yang bisa ditimbulkan dari perkataan atau perbuatan Anda.
  • Hormati orang lain sebagaimana Anda ingin dihormati.
  • Tanamkan sikap toleransi dengan menghargai perbedaan, baik agama, suku, jenis kelamin, maupun pandangan akan hal tertentu.
  • Berperan aktif dalam membela korban cyberbullying.

Cyberbullying adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi. Apabila Anda menjadi salah satu korbannya, jangan takut untuk melakukan perlawanan.

Kesimpulan

  • Cyberbullying atau perundungan di dunia maya bisa lebih berbahaya karena pelaku dapat menyembunyikan identitasnya.
  • Korban perundungan dunia maya bisa memiliki keinginan bunuh diri hingga dua kali lipat.
  • Perundungan di dunia maya sering kali bermula dari sebuah candaan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Anderson, M. (2018). A Majority of Teens Have Experienced Some Form of Cyberbullying. Pew Research Center. Retrieved 24 November 2023, from https://www.pewresearch.org/internet/2018/09/27/a-majority-of-teens-have-experienced-some-form-of-cyberbullying/.

Cyberbullying (online bullying). (n.d.). Better Health Channel – Better Health Channel. Retrieved 24 November 2023, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/Cyberbullying.

Effects of cyberbullying. (2022, October 19). American SPCC. Retrieved 24 November 2023, from https://americanspcc.org/impact-of-cyberbullying/.

John, A., Glendenning, A. C., Marchant, A., Montgomery, P., Stewart, A., Wood, S., Lloyd, K., & Hawton, K. (2018). Self-harm, suicidal behaviours, and cyberbullying in children and young people: Systematic review. Journal of Medical Internet Research20(4), e129. Retrieved 24 November 2023, from https://doi.org/10.2196/jmir.9044.

Cyberbullying: APA ITU Dan bagaimana menghentikannya. (n.d.). UNICEF. Retrieved 24 November 2023, from https://www.unicef.org/indonesia/id/child-protection/apa-itu-cyberbullying.

Young victims of cyberbullying twice as likely to attempt suicide and self-harm, study finds. (2023, November 23). ScienceDaily. Retrieved 24 November 2023, from https://www.sciencedaily.com/releases/2018/04/180419130923.htm.

Versi Terbaru

26/11/2023

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Batasan Wajar Menggunakan Media Sosial Dalam Sehari, Menurut Psikolog

Bagaimana Cara Menghadapi Anak Korban Bullying?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 26/11/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan