Pembalut tersebut akan menyerap darah dan menampungnya agar tidak bocor keluar.
Sementara celana dalam cadangan akan menggantikan celana dalam yang sebelumnya anak pakai, terutama bila darah menempel hingga membuat tidak nyaman bila celana tidak diganti.
2. Membawa obat pereda nyeri
Haid atau menstruasi sering bersamaan dengan nyeri atau kram perut yang tentu mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ibu bisa membawakan obat pereda nyeri haid, seperti ibuprofen atau paracetamol, ke dalam tas sekolah anak bersamaan dengan pembalut.
Agar lebih gampang dicari, ibu dapat memasukkan obat dan pembalut dalam satu kantong sehingga memudahkan anak saat membutuhkannya.

3. Membuat jadwal menstruasi
Saat ini ada beragam aplikasi untuk menandakan jadwal menstruasi.
Jika anak sudah menstruasi di bulan-bulan sebelumnya, orangtua juga bisa menandai hari menstruasi anak lewat kalender dan menyimpannya di atas meja belajar.
Pastikan untuk menyimpan kalender pada tempat yang mudah terlihat.
Ini memudahkan anak melihat dan membawa pembalut ketika waktu haid sudah dekat atau saat sedang sekolah.
Rata-rata siklus menstruasi wanita adalah 28 hari, tetapi rentang lebih luas adalah 21-35 hari.
Perhatikan dan hitung siklus menstruasi anak karena setiap wanita memiliki jadwal yang berbeda-beda.
4. Pergi ke unit kesehatan sekolah (UKS)
Tidak semua anak siap dalam menghadapi menstruasi. Namun, menstruasi mendadak adalah hal yang sangat wajar sehingga tidak perlu khawatir.
Jika anak haid saat sedang sekolah dan tidak memiliki persiapan ibu bisa mengarahkan si kecil ke klinik sekolah atau UKS.
Kalau tidak ada perawat, hubungi guru yang anak rasa nyaman saat berbicara. Mereka dapat membantu untuk mendapatkan perlengkapan yang anak butuhkan.
Jelaskan pada anak bahwa ia bisa mengatakan pada guru kalau ia sedang hari pertama haid dan tidak membawa pembalut atau pakaian cadangan.
Kalau anak masih merasa sungkan, ia bisa minta tolong untuk panggilkan guru wanita atau orangtuanya.
Bagaimana bila darah haid menembus seragam sekolah?

Bila anak remaja Anda mengalami menstruasi pertama saat sedang sekolah, umumnya darah yang keluar tidak terlalu banyak.
Akan tetapi, anak pasti merasa tidak nyaman terutama darah saat menempel di celana dalam. Bila mengalaminya, minta anak mengunjungi klinik sekolah atau guru konseling.
Kalau darah menstruasi menembus seragam sekolah, minta anak untuk menelepon orangtuanya lewat guru agar membawakan pakaian ganti.
Terkadang, sekolah juga menyediakan beberapa seragam cadangan.
Jadi, anak bisa menggunakan seragam pengganti tersebut selama hari itu.
Menstruasi saat sedang sekolah memang bikin resah dan tidak nyaman. Namun, ayah dan ibu bisa mengingatkan anak bahwa teman dekat atau guru dapat membantunya.
Seiring waktu, anak akan membentuk kebiasaan untuk selalu membawa pembalut dan pakaian cadangan selama menstruasi.
Persiapan yang memadai akan mempermudah anak menghadapi haid atau menstruasi saat sedang di sekolah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar