backup og meta

5 Penyebab dan Cara Mengatasi Stretch Mark pada Remaja

5 Penyebab dan Cara Mengatasi Stretch Mark pada Remaja

Stretch mark umumnya merupakan momok yang dikhawatirkan oleh para ibu hamil. Namun, tahukah Anda jika stretch mark juga bisa timbul pada siapa saja, bahkan sejak masa remaja? Lantas, apa penyebab stretch mark pada remaja? Ketahui penyebab stretch mark pada remaja beserta cara mengatasi dan mencegahnya di bawah ini.

Penyebab stretch mark pada remaja

stretch mark

Stretch mark, atau disebut juga striae, adalah garis-garis berwarna yang muncul pada permukaan kulit manusia.

Stretch mark normal terjadi pada siapa saja, termasuk remaja laki-laki dan perempuan. Pada usia ini, tubuh akan mulai mengalami serangkaian perubahan yang bisa memicu terjadinya stretch mark.

Bagaimana stretch mark terbentuk?

Kulit umumnya mampu meregang cukup lebar. Namun, dilansir dari Kids Health, saat kulit mengalami peregangan yang terlalu lebar, produksi kolagen di dalam kulit bisa terganggu. Jika kulit tidak mampu mendapat jumlah kolagen yang cukup, jaringan ikat tidak dapat terbentuk dan akhirnya timbul garis-garis halus pada permukaan kulit.

Stretch mark pada remaja sering kali muncul pada kulit perut, paha, pinggul, dada, dan punggung bagian bawah.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stretch mark pada remaja, termasuk berikut ini.

1. Pertumbuhan badan

Pada masa remaja, tubuh sedang mengalami pertumbuhan yang cepat, terutama selama masa pubertas.

Peningkatan berat badan dan perubahan dalam struktur tubuh dapat menyebabkan kulit meregang.

Ketika tubuh tumbuh lebih cepat daripada elastisitas kulitnya, hal ini dapat menyebabkan peregangan kulit dan timbulnya stretch mark.

Remaja yang kegemukan atau mengalami obesitas

cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk memicu stretch mark karena adanya tekanan berlebih pada kulit.

2. Faktor genetik

Kecenderungan untuk mengalami stretch mark juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik.

Jika orangtua atau saudara memiliki stretch mark, kemungkinan anak juga akan lebih rentan mengalami kondisi serupa.

3. Perubahan hormonal

Perubahan hormon selama masa pubertas juga dapat memengaruhi elastisitas kulit.

Hormon, seperti hormon pertumbuhan dan hormon seksual, dapat memengaruhi produksi kolagen dan elastin, yang penting untuk kesehatan kulit.

4. Olahraga intensif

Para remaja yang terlibat dalam olahraga intensif atau aktivitas fisik yang melibatkan perubahan tubuh bisa berisiko tinggi mengalami stretch mark.

Salah satunya, yaitu angkat berat atau bodybuilding. Olahraga ini bisa menyebabkan stretch mark pada remaja karena harus melakukan pembesaran otot atau perubahan berat badan.

5. Penggunaan obat-obatan

Sama seperti pada orang dewasa, penggunaan obat steroid, seperti kortikosteroid, dalam bentuk krim atau salep dapat mengurangi elastisitas kulit.

Ini terutama jika obat digunakan dalam jangka panjang selama beberapa minggu. Akibatnya, hal tersebut bisa meningkatkan risiko stretch mark pada permukaan kulit.

Cara menghilangkan stretch mark pada remaja

stretch mark di payudara

Meskipun sering kali muncul selama pertumbuhan remaja, stretch mark umumnya bisa berkurang dengan sendirinya seiring waktu.

Walaupun memang, stretch mark mungkin tidak bisa hilang seluruhnya.

Namun, ada juga beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi sekaligus mencegah stretch mark pada remaja, antara lain sebagai berikut.

1. Perawatan kulit

Menggunakan minyak atau krim pelembap untuk remaja dengan kandungan vitamin E, minyak emu, asam oleat, mentega kakao, minyak gandum, lanolin, atau asam hialuronat disebut dapat membantu menjaga kelembapan kulit.

Meski begitu, bahan-bahan tersebut belum terbukti secara ilmiah bisa mengurangi stretch mark pada kulit.

Bila diperlukan, krim penghilang stretch mark yang biasa digunakan oleh ibu hamil juga bisa digunakan oleh remaja karena bisa melembapkan, melembutkan, dan menguatkan kulit.

2. Pola makan sehat

Konsumsi makanan yang kaya akan nutrisi yang bagus untuk kesehatan kulit, seperti vitamin dan mineral, karena dapat membantu menjaga elastisitas kulit.

Ini di antaranya, sayuran hijau, buah beri, alpukat, dan daging tanpa lemak, termasuk jenis makanan yang bisa meningkatkan produksi kolagen pada kulit.

Selain itu, hindari memberi remaja makan makanan manis, seperti permen, cokelat, dan soda, secara berlebihan.

Makanan manis bisa meningkatkan kadar gula di dalam tubuh yang dapat menempel dan merusak protein kolagen. Akibatnya, stretch mark bisa lebih mudah timbul.

3. Asupan cairan yang cukup

Dengan menjaga hidrasi di dalam tubuh, kelembapan kulit juga bisa ikut terjaga.

Kulit yang lembap tidak mudah meregang, robek, atau mengalami bekas luka yang mungkin terjadi akibat perubahan tubuh saat masa pertumbuhan.

Maka dari itu, pastikan untuk mendapat kadar cairan yang cukup setiap hari.

4. Olahraga teratur

Melakukan latihan fisik dan menjaga berat badan yang seimbang dapat membantu mengurangi risiko stretch mark yang disebabkan oleh perubahan berat badan.

Namun, hindari latihan fisik yang terlalu berat karena justru bisa memicu timbulnya stretch mark pada kulit.

5. Hindari peregangan berlebihan

Selain garis-garis yang terlihat, stretch mark juga bisa menimbulkan rasa gatal pada kulit. Namun, hindari menggaruk kulit yang gatal karena dapat memperburuk tampilan stretch mark.

Jika stretch mark sangat mengganggu penampilan hingga memengaruhi kepercayaan diri, konsultasikan dengan dokter atau spesialis kulit.

Meskipun faktor genetik dapat berperan, melakukan perawatan kulit yang baik dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko stretch mark pada remaja atau mengurangi keparahannya.

Dokter mungkin dapat memberikan saran tentang pengobatan yang lebih kuat, seperti terapi laser atau peeling kulit.

Namun, pengobatan ini perlu disesuaikan dengan dan kondisi kesehatan umur masing-masing remaja.

Penting juga untuk diingat bahwa stretch mark umum terjadi dan seringkali merupakan bagian dari proses perkembangan tubuh.

Oleh karena itu, menerima dan merawat tubuh dengan baik adalah hal yang penting dalam menjaga kesehatan dan kepercayaan diri.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kevin P. Boyd, M. D. (2022). Are stretch marks normal for teens? Retrieved 30 October 2023, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/are-stretch-marks-normal-for-teens.

Stretch Marks (for Teens) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 30 October 2023, from https://kidshealth.org/en/teens/stretch-marks.html

Mayo Clinic Q and A: Teen stretch marks – Mayo Clinic News Network. (2023). Retrieved 30 October 2023, from https://newsnetwork.mayoclinic.org/discussion/mayo-clinic-q-and-a-teen-stretch-marks/

Stretch Marks. (n.d.). Retrieved 30 October 2023, from https://www.boystownpediatrics.org/knowledge-center/stretch-marks

Elsedfy, H. (2020). Striae distensae in adolescents: A mini review. Retrieved 30 October 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7569590/

The Importance of Preventing Stretch Marks During Puberty. (2019). Retrieved 30 October 2023, from https://www.stretchmarks.org/blog/2018/12/importance-preventing-stretch-marks-puberty/

Stretch marks. (N.d.). Retrieved 30 October 2023, from https://www.nhs.uk/conditions/stretch-marks/

Versi Terbaru

06/11/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

10 Rekomendasi Sunscreen yang Bagus untuk Remaja dan Harganya Murah!

Gangguan Citra Tubuh pada Remaja, Bagaimana Menghadapinya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/11/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan