backup og meta

14 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi Newborn yang Aman

Bayi newborn sangat rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna. Salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi adalah pilek, yang sering kali membuat orangtua khawatir. Meski pilek pada bayi newborn biasanya tergolong ringan, penanganan yang tepat sangat penting untuk membantu bayi merasa lebih nyaman. Ketahui cara mengatasi bayi newborn yang pilek di bawah ini.

14 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi Newborn yang Aman

Cara mengatasi bayi newborn pilek

Pilek pada bayi baru lahir atau newborn umumnya disebabkan oleh infeksi virus seperti rhinovirus atau RSV yang mudah menular melalui udara dan sentuhan karena sistem imun bayi masih lemah.

Ciri-cirinya meliputi hidung tersumbat atau berair, bersin, batuk ringan, demam ringan, serta gangguan tidur atau menyusu akibat sulit bernapas.

Mengatasi bayi baru lahir yang pilek perlu dilakukan dengan cara yang aman dan lembut karena sistem imun mereka yang masih sangat lemah. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.

1. Bersihkan hidung bayi dengan air garam (saline)

Langkah pertama yang bisa dilakukan saat bayi mengalami pilek adalah membantu membersihkan saluran hidungnya yang tersumbat oleh lendir.

Gunakan cairan saline atau larutan air garam steril yang aman untuk cuci hidung bayi, lalu teteskan 1–2 tetes ke dalam setiap lubang hidung.

Pembersihan hidung ini sangat direkomendasikan oleh para ahli karena aman, efektif, dan bisa dilakukan di rumah.

2. Pakai alat sedot ingus

Alat sedot ingus bayi berfungsi untuk menyedot lendir dari hidung yang tersumbat, sehingga bayi bisa bernapas dan menyusu dengan lebih nyaman.

Teknik ini bisa dilakukan sebelum menyusui atau saat bayi tampak kesulitan bernapas.

Menurut Cleveland Clinic, penggunaan aspirator sebagai alat sedot ingus sebaiknya didahului dengan penetesan cairan saline agar lendir lebih encer dan mudah dikeluarkan.

Aspirator tersedia dalam berbagai bentuk seperti bulb syringe (pompa karet), oral suction, atau versi elektrik, dan masing-masing memiliki kelebihan tergantung kebutuhan bayi.

3. Pastikan bayi cukup minum (ASI atau susu formula)

Saat pilek, bayi bisa mengalami dehidrasi lebih cepat, terutama jika disertai demam.

Oleh karena itu, melansir dari Mayo Clinic, penting untuk memastikan bahwa bayi 1 hingga 6 bulan yang pilek tetap mendapatkan asupan cairan yang cukup melalui ASI atau susu formula.

Menyusui lebih sering dari biasanya juga membantu menenangkan bayi dan memberikan antibodi alami yang dapat membantu melawan infeksi.

Jika bayi tampak lemas, jarang buang air kecil, atau tidak mau minum, segera konsultasikan kepada dokter karena ini bisa menjadi tanda dehidrasi pada bayi.

4. Pijat lembut area hidung

Gerakan pijat di sekitar tulang hidung dapat merangsang aliran lendir, sehingga lebih mudah dibersihkan serta mengurangi tekanan sinus yang membuat bayi tidak nyaman.

Tepatnya seperti di sepanjang sisi hidung, sepanjang tulang pipi di bawah mata, dan di tulang alis. 

Teknik yang dianjurkan adalah dengan menggunakan ujung jari, menekan ringan lalu mengusap dari pangkal hidung ke arah atas beberapa kali.

Gerakan ini dapat membantu memecah kantung kecil lendir dan mendorong mucus agar lebih mudah keluar, sehingga bayi bisa bernapas lebih lega.

5. Mandi air hangat

Memberikan mandi air hangat adalah metode alami yang aman dan efektif untuk meredakan hidung tersumbat pada bayi newborn.

Mandi air hangat membantu melegakan saluran pernapasan dengan menciptakan uap hangat yang dapat mengencerkan lendir. 

Uap hangat yang bikin rileks juga bisa mengalihkan perhatian bayi yang merasa tidak nyaman.

6. Gunakan kapas basah

cara membersihkan hidung bayi

Menggunakan kapas basah merupakan cara yang sangat lembut dan efektif untuk membersihkan lendir kering pada bayi newborn yang sedang pilek.

Anda dapat mengambil kapas atau cotton bud yang telah dibasahi air hangat, bukan dimasukkan ke dalam lubang hidung, tetapi digunakan untuk mengusap bagian luar sekitar lubang hidung.

Teknik ini membantu mengangkat lendir yang menempel tanpa membahayakan saluran pernapasan, dan dianggap aman.

7. Usap perlahan punggung bayi

Mengusap atau menepuk punggung bayi secara lembut merupakan teknik chest physiotherapy ringan yang umum digunakan untuk membantu melegakan saluran pernapasan pada kondisi pilek, bahkan bronkiolitis.

Pemijatan berupa tepukan ringan (percussion) dengan tangan berbentuk cangkir di area punggung atau dada.

Lakukan selama 2–4 menit untuk membantu menggerakkan lendir dari saluran napas bayi newborn yang pilek menuju saluran utama agar lebih mudah dikeluarkan atau disedot.

8. Jauhkan bayi dari paparan asap rokok

Menghindarkan bayi newborn, termasuk bayi 2 bulan, yang pilek dari paparan asap rokok sangat penting untuk mencegah pilek maupun infeksi saluran pernapasan lainnya.

Paparan asap rokok (secondhand smoke) meningkatkan risiko bayi mengalami infeksi saluran napas seperti bronkitis, pneumonia, bahkan penyakit RSV serius yang memerlukan perawatan rumah sakit.

Selain itu, bayi yang terpapar asap memiliki kemungkinan lebih tinggi menderita infeksi telinga, batuk berkepanjangan, dan rentan terhadap SIDS (sudden infant death syndrome).

9. Jaga lingkungan tetap bersih

Kebersihan lingkungan di rumah dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan atas secara signifikan.

Ini termasuk mencuci tangan sebelum menangani bayi serta membersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti pegangan pintu dan mainan.

Selain itu, membuka ventilasi udara di dalam rumah atau menggunakan exhaust fan bisa dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi partikel virus di dalam ruangan.

10. Gunakan humidifier 

Udara yang lembap membantu mengencerkan lendir di saluran napas dan memudahkan bayi bernapas.

Salah satu cara mendapatkan udara yang lembap ini, yaitu dengan menggunakan humidifer.

Orangtua bisa meletakkan humidifier di kamar bayi, terutama saat malam hari, sehingga ia bisa bernapas lebih lega dan tidur menjadi nyenyak.

11. Gunakan uap hangat

Alternatif lainnya adalah membawa bayi newborn pilek ke kamar mandi yang penuh uap air hangat selama 10–15 menit.

Sama seperti mandi air hangat, uap hangat yang muncul dapat membantu melegakan pernapasan si Kecil yang tersumbat akibat pilek.

Anda cukup duduk bersama bayi sambil memastikan ia merasa nyaman dan tidak kedinginan. Hindari menggunakan uap panas atau air terlalu mendidih karena bisa membahayakan bayi.

12. Istirahat yang cukup dan hindari keramaian

sindrom kematian bayi mendadak

Istirahat adalah bagian penting dari proses penyembuhan. Bayi newborn, termasuk bayi 3 bulan, yang pilek atau sakit cenderung tidur lebih banyak karena tubuhnya sedang berusaha melawan virus.

Jadi, biarkan bayi tidur sebanyak yang ia butuhkan. Hindari membawa bayi ke tempat ramai atau bertemu orang lain yang sedang sakit karena sistem imun bayi masih sangat lemah dan mudah terpapar virus tambahan.

Perlindungan ekstra ini akan membantu pemulihan dari penyakit pernapasan anak ini ini lebih cepat.

13. Gunakan obat demam sesuai saran dokter

Jika bayi newborn yang pilek mengalami demam ringan (di atas 38°C), terutama pada bayi usia lebih dari 3 bulan, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian paracetamol khusus untuk bayi.

Namun, pemberian obat harus selalu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Pemberian dosis yang salah bisa sangat berbahaya.

Hindari memberikan obat seperti ibuprofen untuk bayi di bawah 6 bulan kecuali atas resep dokter.

14. Jangan gunakan obat batuk/flu bebas (OTC)

Banyak orangtua yang tergoda untuk memberikan obat batuk atau pilek yang tersedia di apotek, tetapi obat OTC (over-the-counter) untuk flu dan batuk tidak aman bagi anak di bawah usia 6 tahun.

Pada bayi newborn, obat-obatan ini tak hanya tidak efektif, tapi juga bisa menimbulkan efek samping berbahaya seperti sesak napas, kantuk berlebihan, bahkan kejang.

Oleh karena itu, satu-satunya obat pilek bayi yang boleh digunakan hanyalah yang diresepkan oleh dokter.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Hal yang harus diperhatikan saat bayi newborn pilek

Meski pilek biasanya ringan, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai. Jadi, sebaiknya bawa bayi newborn yang pilek ke dokter jika mengalami kondisi berikut ini.

  • Demam ≥38°C pada bayi usia <3 bulan.
  • Sulit bernapas atau napas cepat.
  • Tidak mau minum.
  • Terlihat sangat lemas atau tidur terus.

Selain itu, guna mencegah pilek berulang atau penularan ke bayi, menjaga kebersihan penting untuk diterapkan.

Cuci tangan sebelum menyentuh bayi, jangan mencium wajah bayi jika sedang sakit, dan hindari kontak dengan orang yang flu. Hindari juga asap rokok yang bisa memperburuk gejala pernapasan.

Pemberian ASI secara eksklusif juga membantu karena mengandung antibodi alami yang meningkatkan kekebalan tubuh bayi terhadap infeksi saluran napas.

Kesimpulan

  • Untuk mengatasi bayi newborn yang pilek, orangtua dapat membersihkan hidung bayi dengan cairan saline dan alat penyedot lendir, memastikan bayi cukup minum, serta menjaga kelembapan udara dengan humidifier atau uap hangat.
  • Istirahat cukup, menghindari keramaian, dan tidak memberikan obat flu bebas sangat penting untuk mencegah komplikasi.
  • Konsultasi ke dokter diperlukan jika muncul tanda bahaya seperti demam tinggi, napas cepat, atau bayi tidak mau minum.
  • Pencegahan pilek pada bayi newborn melalui kebersihan dan ASI juga berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh bayi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Abbs, M. (2024). Effective Treatments for Curing Colds in Infants. Pediatrics & Therapeutics14(3), 1–2. https://doi.org/10.35248/2161-0665.24.14.568

‌Common cold in babies. (n.d.). Retrieved 8 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold-in-babies/diagnosis-treatment/drc-20351657

Measure your fitness level with these simple tests. (2024). Retrieved 8 July 2025, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/fitness/art-20046433

Atan Şahin, Ö. N., & Gülen, F. (2015). Approach to Common Cold in Children. The Journal of Pediatric Research2(1), 1–6. https://doi.org/10.4274/jpr.02486

Colds, coughs and other viral infections in children. (n.d.). Retrieved 8 July 2025, from https://www2.hse.ie/conditions/colds-coughs-children/

Colds and flu in babies and children. (2023). Retrieved 8 July 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/colds-and-flu-in-babies-and-children

Staff, S. (2024). Infant colds: What’s normal and what’s not. Retrieved 8 July 2025, from https://news.sanfordhealth.org/childrens/infant-colds-whats-normal-and-whats-not/

Common Cold in Children. (n.d.). Retrieved 8 July 2025, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default%3Fid%3Dcommon-cold-in-children-90-P02966

If your child has cold or flu symptoms. (N.d.). Retrieved 8 July 2025, from https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/lungs-and-airways/if-your-child-has-cold-or-flu-symptoms/

Colds, coughs and ear infections in children. (N.d.). Retrieved 8 July 2025, from https://www.nhs.uk/baby/health/colds-coughs-and-ear-infections-in-children/

Colds (0-12 Months). (2025). Retrieved 8 July 2025, from https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/colds-0-12-months/

Common Cold: Symptoms, Cold vs. Flu, Treatment. (2025). Retrieved 8 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12342-common-cold

Versi Terbaru

17/07/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Batuk pada Bayi, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bayi Menangis Tanpa Air Mata, Apakah Normal?


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan Anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Diperbarui 17/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan