Bayi newborn sangat rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna. Salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi adalah pilek, yang sering kali membuat orangtua khawatir. Meski pilek pada bayi newborn biasanya tergolong ringan, penanganan yang tepat sangat penting untuk membantu bayi merasa lebih nyaman. Ketahui cara mengatasi bayi newborn yang pilek di bawah ini.
Cara mengatasi bayi newborn pilek
Pilek pada bayi baru lahir atau newborn umumnya disebabkan oleh infeksi virus seperti rhinovirus atau RSV yang mudah menular melalui udara dan sentuhan karena sistem imun bayi masih lemah.
Ciri-cirinya meliputi hidung tersumbat atau berair, bersin, batuk ringan, demam ringan, serta gangguan tidur atau menyusu akibat sulit bernapas.
Mengatasi bayi baru lahir yang pilek perlu dilakukan dengan cara yang aman dan lembut karena sistem imun mereka yang masih sangat lemah. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.
1. Bersihkan hidung bayi dengan air garam (saline)
Langkah pertama yang bisa dilakukan saat bayi mengalami pilek adalah membantu membersihkan saluran hidungnya yang tersumbat oleh lendir.
Gunakan cairan saline atau larutan air garam steril yang aman untuk cuci hidung bayi, lalu teteskan 1–2 tetes ke dalam setiap lubang hidung.
Pembersihan hidung ini sangat direkomendasikan oleh para ahli karena aman, efektif, dan bisa dilakukan di rumah.
2. Pakai alat sedot ingus
Alat sedot ingus bayi berfungsi untuk menyedot lendir dari hidung yang tersumbat, sehingga bayi bisa bernapas dan menyusu dengan lebih nyaman.
Teknik ini bisa dilakukan sebelum menyusui atau saat bayi tampak kesulitan bernapas.
Menurut Cleveland Clinic, penggunaan aspirator sebagai alat sedot ingus sebaiknya didahului dengan penetesan cairan saline agar lendir lebih encer dan mudah dikeluarkan.
Aspirator tersedia dalam berbagai bentuk seperti bulb syringe (pompa karet), oral suction, atau versi elektrik, dan masing-masing memiliki kelebihan tergantung kebutuhan bayi.
3. Pastikan bayi cukup minum (ASI atau susu formula)
Saat pilek, bayi bisa mengalami dehidrasi lebih cepat, terutama jika disertai demam.
Oleh karena itu, melansir dari Mayo Clinic, penting untuk memastikan bahwa bayi 1 hingga 6 bulan yang pilek tetap mendapatkan asupan cairan yang cukup melalui ASI atau susu formula.
Menyusui lebih sering dari biasanya juga membantu menenangkan bayi dan memberikan antibodi alami yang dapat membantu melawan infeksi.
Jika bayi tampak lemas, jarang buang air kecil, atau tidak mau minum, segera konsultasikan kepada dokter karena ini bisa menjadi tanda dehidrasi pada bayi.
4. Pijat lembut area hidung
Gerakan pijat di sekitar tulang hidung dapat merangsang aliran lendir, sehingga lebih mudah dibersihkan serta mengurangi tekanan sinus yang membuat bayi tidak nyaman.
Tepatnya seperti di sepanjang sisi hidung, sepanjang tulang pipi di bawah mata, dan di tulang alis.
Teknik yang dianjurkan adalah dengan menggunakan ujung jari, menekan ringan lalu mengusap dari pangkal hidung ke arah atas beberapa kali.
Gerakan ini dapat membantu memecah kantung kecil lendir dan mendorong mucus agar lebih mudah keluar, sehingga bayi bisa bernapas lebih lega.
5. Mandi air hangat
Memberikan mandi air hangat adalah metode alami yang aman dan efektif untuk meredakan hidung tersumbat pada bayi newborn.
Mandi air hangat membantu melegakan saluran pernapasan dengan menciptakan uap hangat yang dapat mengencerkan lendir.
Uap hangat yang bikin rileks juga bisa mengalihkan perhatian bayi yang merasa tidak nyaman.
6. Gunakan kapas basah
Menggunakan kapas basah merupakan cara yang sangat lembut dan efektif untuk membersihkan lendir kering pada bayi newborn yang sedang pilek.
Anda dapat mengambil kapas atau cotton bud yang telah dibasahi air hangat, bukan dimasukkan ke dalam lubang hidung, tetapi digunakan untuk mengusap bagian luar sekitar lubang hidung.
Teknik ini membantu mengangkat lendir yang menempel tanpa membahayakan saluran pernapasan, dan dianggap aman.
7. Usap perlahan punggung bayi
Mengusap atau menepuk punggung bayi secara lembut merupakan teknik chest physiotherapy ringan yang umum digunakan untuk membantu melegakan saluran pernapasan pada kondisi pilek, bahkan bronkiolitis.
Pemijatan berupa tepukan ringan (percussion) dengan tangan berbentuk cangkir di area punggung atau dada.
Lakukan selama 2–4 menit untuk membantu menggerakkan lendir dari saluran napas bayi newborn yang pilek menuju saluran utama agar lebih mudah dikeluarkan atau disedot.
8. Jauhkan bayi dari paparan asap rokok
Menghindarkan bayi newborn, termasuk bayi 2 bulan, yang pilek dari paparan asap rokok sangat penting untuk mencegah pilek maupun infeksi saluran pernapasan lainnya.
Paparan asap rokok (secondhand smoke) meningkatkan risiko bayi mengalami infeksi saluran napas seperti bronkitis, pneumonia, bahkan penyakit RSV serius yang memerlukan perawatan rumah sakit.
Selain itu, bayi yang terpapar asap memiliki kemungkinan lebih tinggi menderita infeksi telinga, batuk berkepanjangan, dan rentan terhadap SIDS (sudden infant death syndrome).
9. Jaga lingkungan tetap bersih
Kebersihan lingkungan di rumah dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan atas secara signifikan.
Ini termasuk mencuci tangan sebelum menangani bayi serta membersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti pegangan pintu dan mainan.
Selain itu, membuka ventilasi udara di dalam rumah atau menggunakan exhaust fan bisa dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi partikel virus di dalam ruangan.
10. Gunakan humidifier
Udara yang lembap membantu mengencerkan lendir di saluran napas dan memudahkan bayi bernapas.
Salah satu cara mendapatkan udara yang lembap ini, yaitu dengan menggunakan humidifer.
Orangtua bisa meletakkan humidifier di kamar bayi, terutama saat malam hari, sehingga ia bisa bernapas lebih lega dan tidur menjadi nyenyak.
11. Gunakan uap hangat
Alternatif lainnya adalah membawa bayi newborn pilek ke kamar mandi yang penuh uap air hangat selama 10–15 menit.
Sama seperti mandi air hangat, uap hangat yang muncul dapat membantu melegakan pernapasan si Kecil yang tersumbat akibat pilek.
Anda cukup duduk bersama bayi sambil memastikan ia merasa nyaman dan tidak kedinginan. Hindari menggunakan uap panas atau air terlalu mendidih karena bisa membahayakan bayi.
12. Istirahat yang cukup dan hindari keramaian
Istirahat adalah bagian penting dari proses penyembuhan. Bayi newborn, termasuk bayi 3 bulan, yang pilek atau sakit cenderung tidur lebih banyak karena tubuhnya sedang berusaha melawan virus.
Jadi, biarkan bayi tidur sebanyak yang ia butuhkan. Hindari membawa bayi ke tempat ramai atau bertemu orang lain yang sedang sakit karena sistem imun bayi masih sangat lemah dan mudah terpapar virus tambahan.
Perlindungan ekstra ini akan membantu pemulihan dari penyakit pernapasan anak ini ini lebih cepat.
13. Gunakan obat demam sesuai saran dokter
Jika bayi newborn yang pilek mengalami demam ringan (di atas 38°C), terutama pada bayi usia lebih dari 3 bulan, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian paracetamol khusus untuk bayi.
Namun, pemberian obat harus selalu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Pemberian dosis yang salah bisa sangat berbahaya.
Hindari memberikan obat seperti ibuprofen untuk bayi di bawah 6 bulan kecuali atas resep dokter.
14. Jangan gunakan obat batuk/flu bebas (OTC)
Banyak orangtua yang tergoda untuk memberikan obat batuk atau pilek yang tersedia di apotek, tetapi obat OTC (over-the-counter) untuk flu dan batuk tidak aman bagi anak di bawah usia 6 tahun.
Pada bayi newborn, obat-obatan ini tak hanya tidak efektif, tapi juga bisa menimbulkan efek samping berbahaya seperti sesak napas, kantuk berlebihan, bahkan kejang.
Oleh karena itu, satu-satunya obat pilek bayi yang boleh digunakan hanyalah yang diresepkan oleh dokter.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Hal yang harus diperhatikan saat bayi newborn pilek
Meski pilek biasanya ringan, ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai. Jadi, sebaiknya bawa bayi newborn yang pilek ke dokter jika mengalami kondisi berikut ini.
- Demam ≥38°C pada bayi usia <3 bulan.
- Sulit bernapas atau napas cepat.
- Tidak mau minum.
- Terlihat sangat lemas atau tidur terus.
Selain itu, guna mencegah pilek berulang atau penularan ke bayi, menjaga kebersihan penting untuk diterapkan.
Cuci tangan sebelum menyentuh bayi, jangan mencium wajah bayi jika sedang sakit, dan hindari kontak dengan orang yang flu. Hindari juga asap rokok yang bisa memperburuk gejala pernapasan.
Pemberian ASI secara eksklusif juga membantu karena mengandung antibodi alami yang meningkatkan kekebalan tubuh bayi terhadap infeksi saluran napas.