backup og meta

Meningokel

Meningokel
Meningokel

Sama seperti pada orang dewasa, bayi juga bisa mengalami benjolan di bagian tubuh tertentu. Jika benjolan terjadi di punggung, terutama di sekitar tulang belakang, maka kondisi ini bisa menandakan meningokel pada bayi. Kenali gejala hingga cara mengatasi meningokel pada bayi di bawah ini. 

Apa itu meningokel? 

Meningokel adalah salah satu jenis spina bifida atau cacat tabung saraf di mana meninges menonjol melalui celah pada tulang belakang, sehingga membentuk kantung berisi cairan serebrospinal.

Meninges sendiri merupakan membran pelindung di sekitar sumsum tulang belakang.

Tidak seperti bentuk spina bifida yang lebih parah, misal mielomeningokel, meningokel biasanya tidak melibatkan sumsum tulang belakang atau saraf, sehingga umumnya tidak menimbulkan gangguan saraf.

Saat pemeriksaan, kondisi ini umumnya menunjukkan dinding fibrosa tebal yang dilapisi oleh sel-sel arachnoid pipih.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Secara umum, berdasarkan studi dalam jurnal Global Pediatric Health, kasus meningokel berkisar antara 0,8 hingga 3 kasus per 10.000 pada bayi baru lahir.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Gejala meningokel

kulit bayi baru lahir

Gejala kondisi ini bisa berbeda-beda, tergantung pada ukuran dan lokasi kantung tersebut.

Namun, gejala fisik utamanya dapat ditandai dengan adanya benjolan berupa kantung berisi cairan yang menonjol melalui celah pada tulang belakang bayi.

Beberapa anak mungkin tidak menunjukkan gejala gangguan saraf tertentu, sedangkan yang lain juga bisa mengalami kondisi berikut ini.

  • Nyeri punggung.
  • Gangguan fungsi kandung kemih atau usus.
  • Parestesia (sensasi kesemutan atau mati rasa).
  • Paraparesis (kelemahan pada kedua tungkai).

Pada kasus meningokel toraks, gejala tambahan dapat mencakup berikut ini.

  • Batuk.
  • Palpitasi (jantung berdebar).
  • Sesak napas.

Gejala-gejala ini biasanya disebabkan oleh tekanan di rongga di sekitar paru-paru akibat kantung meningokel yang besar.

Penyebab meningokel

Penyebab pasti cacat lahir ini belum sepenuhnya diketahui, tetapi diyakini melibatkan faktor genetik dan lingkungan, yang meliputi berikut ini.

  • Defisiensi asam folat. Kekurangan asam folat selama kehamilan awal telah dikaitkan dengan peningkatan risiko cacat tabung saraf, termasuk meningokel.
  • Faktor genetik. Riwayat keluarga dengan cacat tabung saraf dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini pada keturunan berikutnya.
  • Paparan lingkungan. Paparan terhadap zat-zat tertentu, seperti obat-obatan tertentu, bahan kimia, atau radiasi, selama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf.

Diagnosis meningokel

pemeriksaan fisik bayi baru lahir

Diagnosis kondisi ini dapat dilakukan melalui beberapa metode, baik sebelum kelahiran (prenatal) maupun setelah kelahiran (postnatal). Berikut masing-masing penjelasannya.

1. Diagnosis prenatal

Beberapa pemeriksaan berikut dapat membantu dokter mendiagnosis meningokel saat kehamilan.

  • Skrining serum alfa-fetoprotein maternal. Peningkatan kadar alfa-fetoprotein dalam darah ibu dapat mengindikasikan adanya cacat tabung saraf, termasuk meningokel.
  • Ultrasonografi. Pemeriksaan ultrasonografi prenatal dapat mendeteksi kelainan struktural pada janin, termasuk meningokel.
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI). MRI prenatal dapat memberikan gambaran lebih detail mengenai anatomi janin dan membantu dalam pemeriksaan kondisi ini serta kelainan terkait lainnya.

2. Diagnosis postnatal

Sementara setelah bayi lahir, dokter umumnya akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut untuk memastikan adanya cacat tabung saraf ini.

  • Pemeriksaan fisik. Saat pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir, benjolan akibat kondisi ini biasanya tampak sebagai kantung berisi cairan yang menonjol melalui celah pada tulang belakang bayi.
  • Pencitraan. MRI digunakan untuk menilai luasnya celah dan memastikan tidak adanya jaringan saraf yang terlibat dalam kantung tersebut.

Deteksi dini, terutama melalui skrining prenatal, memungkinkan perencanaan penanganan medis yang tepat waktu dan dapat meningkatkan hasil klinis bagi bayi yang terkena.

Pengobatan meningokel

Pengobatan utamanya perlu dilakukan dengan prosedur bedah untuk menutup celah pada tulang belakang dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Waktu dan pendekatan bedah dapat berbeda-beda tergantung pada ukuran, lokasi, dan kondisi kesehatan umum anak.

Pada beberapa kasus, terutama jika benjolan masih berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, pemantauan ketat mungkin dipertimbangkan sebelum memutuskan pembedahan.

Setelah operasi, anak memerlukan pemantauan jangka panjang untuk mendeteksi dan mengelola kemungkinan komplikasi, seperti infeksi atau gangguan saraf pada anak.

Beberapa tenaga medis, termasuk ahli bedah saraf, ahli saraf, dan spesialis rehabilitasi, biasanya terlibat dalam perawatan anak dengan meningokel untuk memastikan hasil yang optimal.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun meningokel umumnya bisa membaik setelah pembedahan, beberapa anak mungkin mengalami kondisi terkait seperti sindrom tali sumsum yang terikat, yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.

Kesimpulan


  • Meningokel adalah jenis spina bifida yang jarang terjadi, di mana meninges menonjol melalui celah pada tulang belakang sehingga membentuk kantung berisi cairan serebrospinal.
  • Gejala fisik utamanya berupa adanya kantung berisi cairan yang menonjol melalui celah pada tulang belakang bayi.
  • Pengobatan utamanya berupa prosedur bedah untuk menutup celah pada tulang belakang dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Namun sebelumnya, pemantauan ketat mungkin dipertimbangkan, terutama jika benjolan masih berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Badr Kabila, Meriem Zhim, Naggar, A., Siham el Hadad, Nazik Allali, & Latifa Chat. (2023). Superinfected and Ruptured Occipital Meningocele: Case Report. Global Pediatric Health10. https://doi.org/10.1177/2333794×231204498

Yun-Hai, S., Nan, B., Ping-Ping, G., Bo, Y., & Cheng, C. (2015). Is repair of the protruded meninges sufficient for treatment of meningocele?. Child’s nervous system : ChNS : official journal of the International Society for Pediatric Neurosurgery31(11), 2135–2140. https://doi.org/10.1007/s00381-015-2874-4

Karsonovich, T. (2024). Meningocele. Retrieved 14 March 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562174/

Spina bifida. (2023). Retrieved 14 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/spina-bifida/symptoms-causes/syc-20377860

Morimoto, T., Kitagawa, M., Koyanagi, M., Kato, K., Tsuzuki, S., Yamamoto, T., & Yamada, K. (2022). Incidental Sacral Meningocele in an Elderly Patient Diagnosed After Epidermal Inclusion Cyst Removal: A Case Report. Cureus14(7), e27385. https://doi.org/10.7759/cureus.27385

Chao, A. S., Jhang, L. S., & Hsieh, P. C. (2024). Prenatal Diagnosis and Outcomes of Cervical Meningocele and Myelomeningocele. Journal of medical ultrasound32(1), 21–24. https://doi.org/10.4103/jmu.jmu_51_23

Brea, C. M. (2023). Spina Bifida. Retrieved 14 March 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559265/

Castori, M., Morlino, S., Ritelli, M., Brancati, F., De Bernardo, C., Colombi, M., & Grammatico, P. (2014). Late diagnosis of lateral meningocele syndrome in a 55-year-old woman with symptoms of joint instability and chronic musculoskeletal pain. American journal of medical genetics. Part A164A(2), 528–534. https://doi.org/10.1002/ajmg.a.36301

Lohani, S., Rodriguez, D. P., Lidov, H. G., Scott, R. M., & Proctor, M. R. (2013). Intrasacral meningocele in the pediatric population. Journal of neurosurgery. Pediatrics11(6), 615–622. https://doi.org/10.3171/2013.3.PEDS12519

Delashaw, J. B., Park, T. S., Cail, W. M., & Vollmer, D. G. (1987). Cervical meningocele and associated spinal anomalies. Child’s nervous system : ChNS : official journal of the International Society for Pediatric Neurosurgery3(3), 165–169. https://doi.org/10.1007/BF00717894

Duz, B., Arslan, E., & Gönül, E. (2008). Cervical congenital midline meningoceles in adults. Neurosurgery63(5), 938–945. https://doi.org/10.1227/01.NEU.0000327577.49724.32

Spina bifida. (2023). Retrieved 14 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/spina-bifida/symptoms-causes/syc-20377860

Karsonovich, T., Alruwaili, A. A., & Das, J. M. (2024). Myelomeningocele. In StatPearls. StatPearls Publishing. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32965845/

Parker, T., & Kahle, K. T. (2025). New England Journal of Medicine392(1). https://doi.org/10.1056/nejmicm2410556

Simpson, J. L., & Greene, M. F. (2011). New England Journal of Medicine364(11), 1076–1077. https://doi.org/10.1056/nejme1101228

Teng, P., & Eastman, P. (1958). Neurology8(2), 153–153. https://doi.org/10.1212/wnl.8.2.153

Meningitis. (2024). Retrieved 14 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/meningitis/symptoms-causes/syc-20350508

Versi Terbaru

24/03/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Anencephaly

Kapan Hasil USG Bisa Mendeteksi Cacat pada Bayi?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan