backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Ibuprofen, Si Pereda Demam dan Nyeri yang Aman untuk Anak-anak

Ditulis oleh dr. Cynthia Centauri Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Tanggal diperbarui 13/09/2021

    Ibuprofen, Si Pereda Demam dan Nyeri yang Aman untuk Anak-anak

    Ibuprofen merupakan salah satu obat yang umum digunakan untuk mengatasi demam pada anak. Demam dan nyeri merupakan keluhan yang cukup sering terjadi pada masa kanak-kanak. Demam atau nyeri pada sang buah hati seringkali terjadi tiba-tiba sehingga mengganggu aktivitas si kecil dan tentu membuat khawatir Ayah dan Bunda.

    Demam yang tinggi dan terjadi terus-menerus dapat menyebabkan anak menjadi gelisah, dehidrasi, berkurang nafsu makan, dan bahkan dapat mencetuskan kejang pada anak tertentu (terutama bagi anak yang memiliki bakat kejang-demam di keluarga).

    Penyebab nyeri pada anak dapat dicetuskan akibat proses infeksi (seperti nyeri tenggorokan/sakit kepala), trauma (seperti nyeri pada  tulang atau otot setelah jatuh), maupun setelah tindakan seperti operasi.

    Meski begitu, orangtua tetap perlu mengatasi demam yang menyerang anak dengan beberapa cara yang dapat dilakukan di rumah. Salah satunya dengan memberikan obat yang mengandung ibuprofen

    Mengobati demam anak dengan ibuprofen

    Anak sakit demam imunisasi polio

    Ibuprofen merupakan salah satu pilihan obat yang tepat dan aman untuk menghilangkan demam atau nyeri pada anak. Penelitian metaanalisis yang dipublikasikan oleh National Library of Medicine membuktikan ibuprofen memiliki profil keamanan dan tingkat toleransi yang sama baiknya dengan parasetamol.

    Walaupun ibuprofen dikabarkan memiliki risiko terhadap gangguan saluran cerna bagian atas, berbagai penelitian membuktikan tidak ada perbedaan signifikan antara ibuprofen dibandingkan dengan parasetamol, terhadap risiko gangguan saluran cerna.

    Selain itu, ibuprofen tidak terbukti berhubungan dengan morbiditas terkait asma, risiko kardiovaskular, maupun gangguan ginjal. Hal-hal inilah yang membuat ibuprofen sebaiknya Anda jadikan pilihan untuk menurunkan demam pada anak.

    Keunggulan ibuprofen dibandingkan parasetamol

    Selain menurunkan demam, ibuprofen memiliki keunggulan dalam mengatasi nyeri. Penelitian membuktikan ibuprofen dapat meredakan nyeri dengan baik terhitung sejak dua jam setelah pemberian. Nyeri yang dimaksud meliputi nyeri derajat ringan sampai sedang, seperti nyeri saat sakit gigi atau setelah pencabutan gigi dan sakit kepala.

    Ibuprofen (OAINS) juga terbukti dapat mengontrol demam lebih baik dibandingkan parasetamol (analgesik) dalam empat jam setelah pemberian. Bahkan, ibuprofen juga dapat meredakan radang yang menyerang anak, karena dapat pula berfungsi sebagai anti-inflamasi.

    Bila terserang demam, anak di bawah usia 6 tahun sebaiknya mengonsumsi obat yang mengandung 100 mg ibuprofen. Sementara, untuk anak di atas 6 tahun dapat mengonsumsi obat demam yang mengandung 200 mg ibuprofen.

    Obat dengan dosis ibuprofen di atas dipercaya memiliki daya kerja cepat dalam waktu 30 menit untuk menurunkan demam. Bahkan, memiliki efek obat yang panjang, yaitu tahan hingga 6 sampai 8 jam setelah diminum.

    Tak hanya itu, pemakaian obat dengan dosis ibuprofen di atas juga lebih praktis. Orangtua hanya perlu memberikannya setiap 6 sampai 8 jam sekali. Hal ini dapat menguntungkan anak dan orangtua karena dapat beristirahat lebih tenang dan lama.

    Saat ini, ibuprofen sangat mudah didapatkan karena tergolong sebagai obat Over-The-Counter (OTC) atau bebas dibeli tanpa resep. Ibuprofen tersedia dalam bentuk tablet (untuk orang dewasa) dan juga bentuk sirup, sehingga memudahkan anak-anak untuk mengonsumsinya dengan varian rasa yang bersahabat, seperti rasa jeruk, strawberry, atau rasa buah-buahan lainnya. Harga untuk sediaan obat ini juga cukup terjangkau.

    Semoga Ayah dan Bunda tidak ragu lagi untuk memberikan ibuprofen jika dibutuhkan untuk mengobati demam sang buah hati.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Cynthia Centauri Sp.A

    Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Tanggal diperbarui 13/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan