Selain itu, ibuprofen tidak terbukti berhubungan dengan morbiditas terkait asma, risiko kardiovaskular, maupun gangguan ginjal. Hal-hal inilah yang membuat ibuprofen sebaiknya Anda jadikan pilihan untuk menurunkan demam pada anak.
Keunggulan ibuprofen dibandingkan parasetamol
Selain menurunkan demam, ibuprofen memiliki keunggulan dalam mengatasi nyeri. Penelitian membuktikan ibuprofen dapat meredakan nyeri dengan baik terhitung sejak dua jam setelah pemberian. Nyeri yang dimaksud meliputi nyeri derajat ringan sampai sedang, seperti nyeri saat sakit gigi atau setelah pencabutan gigi dan sakit kepala.
Ibuprofen (OAINS) juga terbukti dapat mengontrol demam lebih baik dibandingkan parasetamol (analgesik) dalam empat jam setelah pemberian. Bahkan, ibuprofen juga dapat meredakan radang yang menyerang anak, karena dapat pula berfungsi sebagai anti-inflamasi.
Bila terserang demam, anak di bawah usia 6 tahun sebaiknya mengonsumsi obat yang mengandung 100 mg ibuprofen. Sementara, untuk anak di atas 6 tahun dapat mengonsumsi obat demam yang mengandung 200 mg ibuprofen.
Obat dengan dosis ibuprofen di atas dipercaya memiliki daya kerja cepat dalam waktu 30 menit untuk menurunkan demam. Bahkan, memiliki efek obat yang panjang, yaitu tahan hingga 6 sampai 8 jam setelah diminum.
Tak hanya itu, pemakaian obat dengan dosis ibuprofen di atas juga lebih praktis. Orangtua hanya perlu memberikannya setiap 6 sampai 8 jam sekali. Hal ini dapat menguntungkan anak dan orangtua karena dapat beristirahat lebih tenang dan lama.
Saat ini, ibuprofen sangat mudah didapatkan karena tergolong sebagai obat Over-The-Counter (OTC) atau bebas dibeli tanpa resep. Ibuprofen tersedia dalam bentuk tablet (untuk orang dewasa) dan juga bentuk sirup, sehingga memudahkan anak-anak untuk mengonsumsinya dengan varian rasa yang bersahabat, seperti rasa jeruk, strawberry, atau rasa buah-buahan lainnya. Harga untuk sediaan obat ini juga cukup terjangkau.
Semoga Ayah dan Bunda tidak ragu lagi untuk memberikan ibuprofen jika dibutuhkan untuk mengobati demam sang buah hati.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar