backup og meta

Mata Anak yang Suka Main HP Jadi Juling, Benarkah?

Mata Anak yang Suka Main HP Jadi Juling, Benarkah?

Umumnya, kasus mata juling pada anak bisa diketahui sejak bayi. Ini karena gejala mata juling pada bayi biasanya bisa langsung terlihat, yang ditandai dengan kedua mata yang tidak bisa fokus melihat pada satu titik. Namun, saat ini dicurigai mata juling juga bisa timbul secara tiba-tiba pada mata anak yang suka main HP.

Apakah benar mata anak bisa juling karena main HP? Adakah ciri-ciri mata anak yang sering main HP lainnya yang perlu diwaspadai? Ketahui di bawah ini.

Apakah benar mata anak yang suka main HP jadi juling?

anak punya media sosial

Ya, penelitian menunjukkan adanya hubungan antara anak yang suka main HP atau smartphone berlebihan dengan perkembangan esotropia akut (juling konvergen) pada mata, yaitu salah satu jenis dari mata juling (strabismus).

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Strabismus meneliti 10 anak berusia 5 hingga 15 tahun yang mengalami gejala akut esotropia setelah penggunaan tablet atau smartphone.

Hasilnya menunjukkan bahwa jarak pandang yang lebih dekat selama penggunaan perangkat tersebut berhubungan signifikan dengan perkembangan esotropia akut.

Selain itu, penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Neuro-ophthalmology (Aeolus Press) melaporkan tiga kasus anak-anak yang mengalami diplopia (penglihatan ganda) setelah penggunaan smartphone yang berlebihan.

Penulis berhipotesis bahwa penggunaan smartphone secara intensif pada jarak dekat dapat menyebabkan stimulasi berlebihan pada otot siliaris.

Hal ini mengarah pada spasme akomodatif, yaitu kondisi ketika otot siliaris mengalami kontraksi yang berkepanjangan, dan memicu perkembangan esotropia.

Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Children juga menyoroti bahwa durasi penggunaan perangkat media dan jarak pandang yang dekat berhubungan dengan peningkatan risiko miopia, sindrom mata kering, dan esotropia akut pada anak-anak.

Layar kecil dan ukuran huruf pada perangkat mobile mendorong jarak pandang yang lebih dekat, yang dapat menyebabkan kelelahan mata dan permintaan akomodasi yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami kasus ini secara lebih mendalam, bukti saat ini menunjukkan bahwa risiko perkembangan mata juling pada anak juga bisa karena penggunaan HP secara berlebihan pada jarak dekat.

Ciri-ciri mata anak yang suka main HP

Mata sakit tanda-tanda mata minus pada anak

Selain mata juling, mata anak yang sering main HP juga bisa mengalami masalah mata lainnya. Beberapa ciri yang mungkin muncul meliputi berikut ini.

  • Mata lelah (asthenopia). Anak mungkin mengeluhkan kelelahan mata setelah menggunakan perangkat digital dalam waktu lama.
  • Penglihatan kabur. Kesulitan dalam mengubah fokus dari layar ke objek yang lebih jauh atau sebaliknya menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
  • Mata kering. Penggunaan smartphone dapat mengurangi frekuensi berkedip, yang menyebabkan mata kering dan terasa tidak nyaman.
  • Iritasi atau sensasi terbakar. Anak mungkin merasakan sensasi terbakar atau iritasi pada mata setelah periode penggunaan perangkat yang panjang.
  • Sakit kepala. Ketegangan mata akibat penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat menyebabkan sakit kepala.
  • Diplopia (penglihatan ganda). Dalam kasus tertentu, penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menyebabkan penglihatan ganda.

Cara mencegah kerusakan mata anak akibat main HP

dampak gadget pada anak di masa pandemi

Untuk mencegah kerusakan mata pada anak yang suka main HP secara berlebihan, beberapa langkah berikut dapat dilakukan.

  • Batasi waktu layar. Mengurangi durasi penggunaan ponsel dapat mencegah gejala seperti miopia (mata minus pada anak), asthenopia, dan penyakit permukaan mata.
  • Gunakan aturan 20-20-20. Setiap 20 menit, istirahatkan mata dengan melihat objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini membantu mengurangi ketegangan mata digital.
  • Berkedip secara teratur. Mendorong anak untuk sering berkedip saat menggunakan perangkat digital dapat mencegah mata kering dan iritasi.
  • Atur pencahayaan dan kurangi silau. Gunakan filter layar matte untuk mengurangi silau dan sesuaikan kecerahan serta kontras layar agar nyaman bagi mata anak.
  • Pertahankan jarak dan postur yang tepat. Pastikan anak memegang perangkat pada jarak yang aman (sekitar panjang lengan) dan pada sudut sedikit ke bawah dari wajah mereka. Postur yang baik juga penting untuk mencegah ketegangan otot yang dapat berkontribusi pada ketegangan mata.
  • Tingkatkan aktivitas di luar ruangan. Mendorong anak untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan dapat membantu mencegah perkembangan miopia.
  • Gunakan kacamata jika diperlukan. Jika anak menggunakan lensa kontak, pertimbangkan untuk menggantinya dengan kacamata saat menggunakan perangkat digital untuk mengurangi kekeringan dan iritasi mata.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mencegah anak kecanduan gadget sekaligus melindungi kesehatan mata anak Anda dari dampak negatif penggunaan ponsel yang berlebihan.

Kesimpulan


  • Anak yang suka main HP lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan mata, seperti kelelahan mata, penglihatan kabur, mata kering, sakit kepala, hingga peningkatan risiko esotropia akut (juling konvergen).
  • Guna mencegahnya, disarankan untuk membatasi waktu layar, menerapkan aturan 20-20-20, menjaga jarak pandang yang aman, serta meningkatkan aktivitas luar ruangan.
  • Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko kerusakan mata akibat penggunaan ponsel dapat dikurangi.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Van Hoolst, E., Beelen, L., De Clerck, I., Petit, L., Balikova, I., Casteels, I., Dieltiëns, M., & Cassiman, C. (2022). Association between near viewing and acute acquired esotropia in children during tablet and smartphone use. Strabismus30(2), 59–64. https://doi.org/10.1080/09273972.2022.2046113

Kaur, S., Sukhija, J., Khanna, R., Takkar, A., & Singh, M. (2018). Diplopia after Excessive Smart Phone Usage. Neuro-ophthalmology (Aeolus Press)43(5), 323–326. https://doi.org/10.1080/01658107.2018.1518988

Bozzola, E., Irrera, M., Hellmann, R., Crugliano, S., & Fortunato, M. (2024). Media Device Use and Vision Disorders in the Pediatric Age: The State of the Art. Children (Basel, Switzerland)11(11), 1408. https://doi.org/10.3390/children11111408

Wang, J., Li, M., Zhu, D., & Cao, Y. (2020). Smartphone Overuse and Visual Impairment in Children and Young Adults: Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of medical Internet research22(12), e21923. https://doi.org/10.2196/21923

Chu, G. C. H., Chan, L. Y. L., Do, C. W., Tse, A. C. Y., Cheung, T., Szeto, G. P. Y., So, B. C. L., Lee, R. L. T., & Lee, P. H. (2023). Association between time spent on smartphones and digital eye strain: A 1-year prospective observational study among Hong Kong children and adolescents. Environmental science and pollution research international30(20), 58428–58435. https://doi.org/10.1007/s11356-023-26258-0

Chidi-Egboka, N. C., Jalbert, I., & Golebiowski, B. (2023). Smartphone gaming induces dry eye symptoms and reduces blinking in school-aged children. Eye (London, England)37(7), 1342–1349. https://doi.org/10.1038/s41433-022-02122-2

Demirayak, B., Yılmaz Tugan, B., Toprak, M., & Çinik, R. (2022). Digital eye strain and its associated factors in children during the COVID-19 pandemic. Indian journal of ophthalmology70(3), 988–992. https://doi.org/10.4103/ijo.IJO_1920_21

Mohan, A., Sen, P., Shah, C., Jain, E., & Jain, S. (2021). Prevalence and risk factor assessment of digital eye strain among children using online e-learning during the COVID-19 pandemic: Digital eye strain among kids (DESK study-1). Indian journal of ophthalmology69(1), 140–144. https://doi.org/10.4103/ijo.IJO_2535_20

AlHarkan D. H. (2024). Parent’s Awareness of Preventive Measures for Digital Eye Strain Syndrome among Saudi Students after 1 Year of Online Studies – A Survey. Middle East African journal of ophthalmology30(1), 13–18. https://doi.org/10.4103/meajo.meajo_72_22

Digital Devices and Your Eyes. (2024). Retrieved 11 February 2025, from https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/digital-devices-your-eyes

Screen Use for Kids. (2024). Retrieved 11 February 2025, from https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/screen-use-kids

Bozzola, E., Irrera, M., Hellmann, R., Crugliano, S., & Fortunato, M. (2024). Media Device Use and Vision Disorders in the Pediatric Age: The State of the Art. Children (Basel, Switzerland)11(11), 1408. https://doi.org/10.3390/children11111408

Versi Terbaru

20/02/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Perkembangan Mata Bayi Baru Lahir yang Menarik untuk Disimak

10 Penyebab Mata Panda pada Anak dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan