Flu atau influenza merupakan infeksi virus yang umum menyerang anak-anak, terutama saat musim hujan atau pancaroba. Meskipun sering dianggap ringan, influenza pada anak dapat menyebabkan gejala yang cukup berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan berisiko menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, ketahui tanda flu pada anak di bawah ini.
Tanda dan gejala umum flu pada anak
Anak usia 1–5 tahun yang terkena flu biasanya mengalami gejala yang muncul secara tiba-tiba.
Tanda flu pada anak balita biasanya muncul sangat cepat dalam 1–4 hari setelah infeksi, sering kali sekitar 2 hari.
Gejala flu tersebut bisa sangat bervariasi. Namun, menurut CDC, tanda anak flu umumnya meliputi berikut ini.
- Demam tinggi atau sensasi menggigil.
- Batuk pada anak (biasanya kering).
- Sakit tenggorokan.
- Hidung meler atau tersumbat.
- Nyeri otot atau tubuh.
- Sakit kepala.
- Kelelahan (lemas).
Selain itu, sekitar 40% anak di bawah 4 tahun mengalami gejala gastrointestinal, seperti muntah dan diare. Nyeri perut juga sering muncul, meski tidak selalu disertai muntah.
Sebaliknya, tidak semua anak mengalami demam tinggi. Beberapa kasus tanpa demam tetap bisa menunjukkan gejala flu lainnya.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Tanda flu pada anak yang perlu penanganan dokter
Anda sebaiknya membawa si Kecil ke dokter jika tanda flu pada anak di atas tak membaik atau semakin buruk.
Selain itu, segera cari bantuan medis jika tanda anak flu di atas disertai dengan gejala lainnya. Pasalnya, gejala tersebut bisa menandakan kondisi lain yang lebih serius.
CDC menyebutkan tanda-tanda darurat yang membutuhkan penanganan medis segera, yang meliputi berikut ini.
- Pernapasan cepat atau sulit bernapas.
- Bibir atau wajah membiru (sianosis).
- Retraksi dada (dada tertarik saat bernapas).
- Nyeri dada.
- Otot sangat sakit hingga anak menolak berjalan.
- Tanda dehidrasi pada anak (jarang buang air kecil lebih dari 8 jam, mulut kering, tidak menangis).
- Muntah terus-menerus.
- Kejang atau penurunan kesadaran.
- Demam lebih dari 40 °C yang tidak turun meski diberi obat penurun panas.
- Bayi berusia kurang dari 12 minggu dengan demam apa pun wajib penanganan medis.
Penanganan yang cepat dan tepat pada kondisi di atas dapat membantu mencegah risiko masalah kesehatan yang lebih serius.
Komplikasi flu pada anak yang perlu diwaspadai
Anak-anak yang sangat kecil, terutama di bawah usia 2 tahun, diketahui berisiko mengalami komplikasi pernapasan berat dan dehidrasi.
Infeksi juga dapat berkembang menjadi infeksi saluran napas bawah, seperti bronkiolitis atau pneumonia.
Hal ini terutama lebih rentan pada anak di bawah usia 2 tahun dan anak dengan kondisi kronis, di antaranya sebagai berikut.
- Gangguan neurologis.
- Kelahiran prematur.
- Penyakit anemia sel sabit.
- Imunosupresi.
- Diabetes.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memperhatikan tanda flu yang perlu diwaspadai dan berikan pengobatan flu anak yang tepat untuk mencegah risiko yang lebih berbahaya.
Bagaimana cara membedakan anak flu atau hanya pilek biasa?
Membedakan antara flu dan pilek pada anak dapat dilakukan dengan memerhatikan pola kemunculan dan tingkat keparahan gejala.
Flu biasanya muncul secara tiba-tiba dan ditandai dengan demam tinggi (sering di atas 38°C), batuk kering yang parah, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan berat, serta pada beberapa anak disertai mual, muntah, atau diare.
Anak yang terkena flu umumnya terlihat sangat lemas dalam waktu singkat.
Sebaliknya, pilek biasa berkembang secara bertahap dan lebih ringan, dengan gejala seperti bersin, hidung meler atau tersumbat, sakit tenggorokan ringan, batuk ringan, dan demam jika ada pun hanya ringan.
Batuk pada pilek biasanya tidak seberat flu dan anak tetap aktif meskipun tidak nyaman.
Namun jika Anda ragu apakah si Kecil mengalami tanda flu atau pilek, tak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada dokter.
Dokter dapat menentukan diagnosis dan memberi saran serta perawatan yang tepat untuk mengatasi pilek atau flu yang tepat.
Kesimpulan
- Flu pada anak, meskipun umum terjadi, dapat menimbulkan gejala berat dan berisiko menimbulkan komplikasi serius, terutama pada anak balita.
- Gejalanya bisa berupa demam tinggi, batuk, nyeri otot, hingga gangguan pencernaan.
- Orangtua perlu waspada terhadap tanda-tanda darurat seperti kesulitan bernapas, dehidrasi, atau demam tinggi yang tidak membaik.
- Segera konsultasi ke dokter jika gejala memburuk untuk mencegah risiko komplikasi lebih lanjut.