Seberapa familier Anda dengan obat bernama ibuprofen? Obat satu ini seharusnya sudah tidak asing terdengar. Tak hanya untuk orang dewasa, penggunaan ibuprofen juga tidak jarang diberikan untuk anak karena dapat membantu meredakan nyeri.
Namun, mengingat situasi pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia, penggunaan ibuprofen sedikit dipertanyakan. Agar lebih jelas dan tidak keliru, berikut penjelasannya.
Menguak fakta penggunaan ibuprofen untuk anak di tengah pandemi/new normal
Ibuprofen merupakan obat golongan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) yang terbukti aman dan efektif sebagai antipiretik dan antinyeri.
Pada anak, penggunaan ibuprofen banyak digunakan karena dapat menurunkan demam dan mengurangi nyeri pada sakit gigi, sakit sendi, dan lain-lain. Obat ini dapat dibeli bebas dan tersedia secara luas.
Menurut informasi dari nhs.uk, ibuprofen dapat diberikan pada anak dari mulai usia 3 bulan. Biasanya, anak usia 3 bulan hingga 12 tahun mengonsumsi ibuprofen dalam bentuk cair atau sirup.
Berkaitan dengan masa pandemi, pada awal Maret 2020 beredar anjuran untuk tidak menggunakan ibuprofen pada pasien dengan gejala infeksi saluran napas akut, termasuk COVID-19. Dikatakan bahwa terdapat peningkatan efek samping obat serta perburukan pada pasien COVID-19 yang mendapatkan ibuprofen.
Informasi tersebut tentunya menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, terutama orangtua yang selama ini telah menggunakan ibuprofen untuk mengatasi keluhan demam ataupun nyeri pada anaknya.
Tidak ada bukti yang menyatakan ibuprofen berbahaya
Menurut Badan Kesehatan Dunia – World Health Organization (WHO) dan Badan Otoritas Obat negara lain seperti United States – Food and Drug Administration (US-FDA) dan Uni Eropa – European Medicines Agency (EMA), informasi tersebut belum dapat dibuktikan.
Dari studi yang ditelaah mengenai efek samping ibuprofen termasuk untuk anak, tidak ada satupun studi yang spesifik merujuk kepada infeksi COVID-19. Apabila dibandingkan dengan parasetamol, efek samping ibuprofen juga hanya sedikit bahkan tidak berbeda, termasuk dalam hal efek samping perdarahan saluran cerna.
Efek samping yang diamati pada mayoritas studi bersifat ringan hingga sedang. Tidak ada efek samping berat yang dilaporkan.
Ditambah lagi, masih dari laman daring nhs.uk, The Commission on Human Medicines telah mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti pasti dalam penggunaan ibuprofen untuk mengatasi gejala suhu badan yang meningkat/tinggi dapat memperburuk pasien yang positif virus corona.
Oleh karena itu, mengingat belum adanya bukti langsung pada pasien dengan COVID-19, pada 19 Maret 2020 WHO mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada rekomendasi pelarangan penggunaan ibuprofen untuk pasien dengan gejala COVID-19. Ibuprofen aman digunakan juga untuk anak.
Di Indonesia, pada bulan April 2020, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengeluarkan pernyataan mengenai keamanan penggunaan ibuprofen.
Dengan demikian, apabila diperlukan, misalnya, untuk mengatasi demam pada anak, ibuprofen tetap dapat diberikan sesuai dengan dosis yang tepat.
Tips dalam memberikan ibuprofen untuk anak
Selain memastikan bahwa dosis yang diberikan untuk anak sudah sesuai, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Memeriksa tanggal kedaluwarsa obat yang biasanya tertera pada kemasan
- Ikuti anjuran pakai yang juga tertera pada kemasan
- Pastikan anak tidak sedang dalam pengobatan tertentu. Jika tetap ingin memberikan ibuprofen, dianjurkan untuk bertanya dulu kepada dokter.
- Jika si kecil memuntahkan ibuprofen dalam bentuk sirup, jangan langsung kembali memberikan obat ini dan tunggu setidaknya hingga 6 jam.
- Ketika memilih ibuprofen sirup, pilih yang memiliki rasa manis atau yang mudah diminum.
Kesimpulannya, Anda tidak perlu khawatir ketika akan memberikan ibuprofen untuk bantu mengatasi kondisi kesehatan anak, seperti nyeri atau demam, di tengah pandemi yang masih berlangsung ini. Berbagai organisasi dunia termasuk dalam negeri sudah mengklarifikasi bahwa penggunaan ibuprofen memang aman. Satu hal yang perlu diingat, berikan ibuprofen sesuai dosis dan pastikan untuk membaca aturan pakai.
[embed-health-tool-vaccination-tool]