Tumbuh kembang anak merupakan hal yang sangat penting dalam memengaruhi kualitas hidupnya. Anak yang mengalami gangguan perkembangan bisa mengalami berbagai kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Terlebih jika ternyata ia mengalami global developmental delay. Apa itu? Berikut penjelasannya.
Apa itu global developmental delay?
Global developmental delay (GDD) atau keterlambatan perkembangan umum adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada kondisi ketika anak lebih lambat dalam mencapai tahap perkembangan sesuai dengan usianya.
Pada kondisi ini, proses tumbuh kembang anak dapat terganggu, sehingga kemampuannya akan jauh tertinggal dibandingkan dengan anak seusianya.
Akibatnya, anak bisa mengalami berbagai kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, duduk, merangkak, bicara, mengambil keputusan, dan memahami konsep tertentu.
Seberapa umum penyakit ini?
Tanda dan Gejala global developmental delay
Setiap anak pada umumnya memang dapat mengalami tahap perkembangan dengan kecepatan yang berbeda-beda dari anak-anak lainnya.
Namun, sebagai patokan, Anda bisa mencurigai adanya gejala global developmental delay pada anak jika ia mengalami proses tumbuh kembang yang sangat lambat.
Anak dapat dikatakan mengalami GDD jika ia belum mencapai dua atau lebih aspek perkembangan yang seharusnya dimiliki oleh anak seusianya.
Sebagai informasi, perkembangan pada anak bisa terbagi menjadi empat aspek utama, yaitu sebagai berikut.
- Motorik. ini mencakup keterampilan motorik kasar (seperti duduk dan berguling) dan keterampilan motorik halus (seperti mengambil benda kecil).
- Bicara dan berbahasa. Ini termasuk mengoceh, meniru ucapan, mengenali suara, dan memahami yang disampaikan orang lain.
- Kognitif. Kemampuan kognitif anak terkait dengan mempelajari hal baru, memproses informasi, mengatur jalan pikiran, dan mengingat.
- Sosial dan emosional. Ini meliputi kegiatan berinteraksi dengan orang lain serta mengembangkan sifat dan perasaan pribadi, sehingga dapat memahami dan menanggapi kebutuhan dan perasaan orang lain.
Setiap aspek perkembangan anak memiliki tahap masing-masing yang perlu dicapai oleh anak pada usia tertentu.
Pada beberapa anak, gejala dapat timbul segera setelah kelahiran. Sementara pada anak lainnya, gejala mungkin baru muncul di kemudian hari seiring dengan pertambahan usia.
Aspek perkembangan anak merupakan hal yang kompleks, sehingga anak dengan GDD bisa mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung dari aspek yang terdampak dan tingkat keparahan kondisinya.
Misalnya, anak dengan gangguan kemampuan motorik mungkin belum bisa merangkak atau berjalan saat anak sesuainya sudah memiliki kemampuan tersebut.
Penyebab global developmental delay
Penyebab global development delay pada anak biasanya sulit untuk diketahui.
Faktanya, banyak anak yang memiliki gangguan perkembangan ini tanpa diketahui penyebabnya.
Namun, ada kondisi yang diduga bisa menyebabkan global developmental delay pada anak.
Beberapa di antaranya merupakan kondisi yang permanen dan tidak bisa sembuh, tetapi ada juga kondisi yang bersifat sementara dan dapat sembuh.
Berikut beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab global developmental delay.
- Kelahiran prematur.
- Kondisi genetik, seperti Sindrom Down.
- Kondisi kromosom, seperti Fragile X.
- Gangguan metabolik, seperti gangguan tiroid.
- Gangguan kehamilan atau saat persalinan, seperti perdarahan hebat atau bayi kekurangan oksigen.
- Kelainan pendengaran atau penglihatan.
- Gangguan bicara atau berbahasa.
- Cedera atau infeksi pada otak, seperti cedera otak dan meningitis.
- Penyakit kronis dan harus menjalani perawatan di rumah sakit untuk waktu yang lama.
Dilansir dari South City Council, kondisi yang paling umum menyebabkan GDD pada anak adalah kelainan kromosom dan/atau genetik, dan kelainan struktur atau perkembangan otak atau sumsum tulang belakang.