Pernahkah Anda melihat si Kecil terus memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya? Bila ya, Anda tidak perlu khawatir, sebab ini merupakan bagian dari perkembangan psikoseksual anak, yaitu fase oral. Sebenarnya, apa itu fase oral bayi? Ketahui penjelasannya di bawah ini.
Apa itu fase oral bayi?
Fase oral atau oral stage pada bayi adalah fase di mana mulut bayi akan menjadi fokus utama dari kebutuhan dan kepuasan bayi.
Hal ini karena bayi memperoleh kenyamanan dan kesenangan melalui mulutnya, misalnya mengisap, menggigit, menyusu, hingga memasukkan benda ke dalam mulutnya.
Fase oral bukan sekadar refleks bayi memasukkan tangan atau benda ke mulutnya, melainkan juga menjadi cara bayi belajar tentang lingkungan sekitarnya dan memenuhi rasa ingin tahunya.
Tahap ini biasanya dimulai sejak bayi baru lahir hingga berusia 18 bulan.
Fase oral merupakan fase pertama dalam perkembangan psikoseksual yang diidentifikasi oleh Sigmund Freud. Setelah fase oral, bayi akan melalui fase anal, fase phallic, genital, hingga laten.
Apa pentingnya fase oral pada bayi?
Freud berpendapat bahwa oral stage pada bayi akan memengaruhi kepribadiannya di masa depan.
Melansir dari Simply Psychology, jika kebutuhan pada masa ini tidak terpenuhi dengan baik, seperti berhenti menyusu terlalu cepat atau kebutuhan makannya tidak dipenuhi dengan baik, maka si Kecil bisa tumbuh menjadi orang yang sulit mempercayai orang lain hingga pesimis.
Namun, bila bayi terlalu dimanja dan selalu dipenuhi secara berlebihan, maka ia dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang terlalu bergantung kepada orang lain, mudah terkagum-kagum, serta terlalu percaya pada orang lain.
Proses penting dalam fase ini adalah menyapih bayi, yaitu peralihan dari menyusu ke makanan padat seutuhnya tanpa tambahan ASI lagi.
Menyapih merupakan langkah penting agar bayi belajar menjadi lebih mandiri.
Namun, proses ini harus dilakukan secara bertahap agar bayi tidak merasa kehilangan kenyamanan dan rasa aman yang biasa mereka dapatkan dari aktivitas menyusu.
Dengan memahami pentingnya fase oral, orangtua dapat memberikan perhatian yang seimbang terhadap kebutuhan bayi.
Hal ini membantu bayi tumbuh dengan rasa percaya, aman, dan dasar emosi yang sehat untuk tumbuh kembangnya di masa depan.
Apa yang harus dilakukan orangtua pada fase oral bayi?
Tahap ini penting untuk membangun kepribadian anak di masa dewasa, sehingga penting bagi orangtua untuk mendukungnya.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua untuk mendukung perkembangan bayi pada fase oral.
1. Merespons kebutuhan bayi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada fase oral, si Kecil memperoleh kepuasan terutama melalui aktivitas oral, seperti mengisap atau menggigit.
Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan tanda-tanda si Kecil saat merasa lapar, terutama bila ia masih mendapatkan ASI eksklusif.
2. Jaga kebersihan lingkungan
Selama fase oral, sebaiknya orangtua mendukung si Kecil untuk mengeksplorasi rasa ingin tahunya melalui mulut ini.
Anda hanya perlu menyediakan mainan atau benda yang sudah dipastikan kebersihannya dan keamanannya bila dimasukkan ke dalam mulut si Kecil, misalnya teether bayi.
3. Hindari menyapih si Kecil terlalu cepat
Menyapih si Kecil terlalu cepat dapat menyebabkan beberapa masalah di kemudian hari seperti kebiasaan menggigit kuku, makan berlebihan, atau bahkan merokok.
Jadi, sebaiknya hindari untuk melakukan proses penyapihan ini terlalu cepat. Anda disarankan untuk menyapih si Kecil secara bertahap dan melihat tanda bahwa anak telah siap untuk disapih.
4. Meningkatkan ikatan emosional
Menyusui yang terjadi pada tahap oral tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil, tetapi juga bisa menjadi momen untuk meningkatkan ikatan antara ibu dan anak.
Oleh karena itu, menjaga kontak mata, berbicara dengan nada lembut, dan memberikan sentuhan lembut selama waktu menyusui membantu membangun rasa aman emosional dan memperkuat hubungan antara orangtua dan anak
5. Perhatikan tanda tumbuh gigi anak
Fase oral sering kali bertepatan dengan masa bayi tumbuh gigi. Saat gigi mulai tumbuh, bayi mungkin akan lebih sering menggigit sesuatu untuk meredakan rasa gatal atau nyeri pada gusi.
Anda dapat memberikan teether dingin untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman tersebut.
6. Hindari memanjakan bayi berlebihan
Meskipun penting untuk memenuhi kebutuhan bayi, terlalu memanjakan mereka seperti terus-menerus memberi makan atau menggunakan empeng bayi dapat menyebabkan ketergantungan berlebihan pada fase oral.
Menemukan keseimbangan antara merespons kebutuhan bayi dan mendorong mereka untuk secara perlahan belajar menenangkan diri sangat penting untuk pengaturan emosi mereka di masa depan.
7. Hindari melarang berlebihan
Meskipun fase ini sering kali membuat orangtua khawatir, penting untuk tidak terlalu sering melarang bayi.
Fase ini adalah bagian dari proses eksplorasi dan pembelajaran mereka. Namun, tetap awasi dan alihkan perhatian bayi jika mereka mencoba memasukkan benda yang berbahaya ke dalam mulut.
Dengan memahami fase oral serta cara merawat bayi dan mendampinginya dengan baik, Anda dapat membantu anak melewati tahap ini dengan nyaman dan aman.
Pastikan lingkungan sekitar bayi selalu bersih, aman, dan mendukung rasa ingin tahu mereka. Ingatlah, setiap tahap perkembangan anak adalah momen berharga yang patut diperhatikan.
Kesimpulan
- Fase oral pada bayi merupakan tahap penting dalam perkembangan psikoseksual yang memengaruhi pembentukan kepribadian anak di masa depan.
- Selama fase ini, bayi memperoleh kenyamanan melalui mulutnya, seperti mengisap, menggigit, dan menyusu.
- Untuk mendukung perkembangan anak pada tahap ini, orangtua perlu merespons kebutuhan bayi, jaga kebersihan lingkungan, hindari menyapih si Kecil terlalu cepat, meningkatkan ikatan emosional, perhatikan tanda tumbuh gigi anak, hindari memanjakan bayi, serta hindari melarang berlebihan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]