Saat memberikan susu formula untuk bayi, ibu harus memerhatikan jumlah atau takaran susu formula yang diberikan. Apakah sudah mencukupi kebutuhannya, atau jangan-jangan kurang, bahkan justru terlalu banyak? Sebenarnya, berapa takaran susu formula yang seharusnya diberikan untuk bayi?
Apakah aman bila bayi minum susu formula?
Tidak dapat dipungkiri bahwa ASI merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi, terutama bayi yang baru lahir.
Akan tetapi, pada kondisi tertentu, ibu mungkin tidak memiliki pilihan lain selian mengganti ASI dengan susu formula.
Ada banyak alasan kenapa seorang ibu memutuskan untuk memberi susu formula pada bayinya, entah karena masalah pada produksi ASI, kondisi kesehatan ibu, atau kondisi bayi.
Meski secara umum aman, perlu diketahui bahwa Anda tetap harus memberi perhatian lebih dalam menyajikan susu formula pada bayi Anda.
Salah-salah, susu formula mungkin dapat menyebabkan bayi Anda sakit, seperti diare akibat alergi.
Berapa banyak susu formula untuk bayi?
Saat bayi menangis, biasanya Anda mengartikan tangisan tersebut sebagai sinyal lapar sehingga Anda segera memberikannya susu formula agar bayi kenyang.
Saat bayi sudah kenyang, ia tidak ingin lagi diberi botol susu dan kemudian Anda akan menarik botol susu dari mulut bayi Anda.
Itulah mungkin biasanya cara Anda memberikan susu formula ke bayi, yaitu sesuai dengan keinginan bayi.
Benar bahwa sebaiknya Anda memberikan susu formula sesuai dengan keinginan bayi Anda, yakni kapan saja ketika Anda merasa bayi Anda sedang lapar.
Namun, penting untuk memberikan bayi susu formula secara bertahap, dengan aturan seperti di bawah ini.
1. Bayi baru lahir
Bayi baru lahir biasanya membutuhkan takaran susu formula sebanyak 45—90 ml setiap 2—3 jam.
Ini karena bayi masih mempunyai ukuran lambung yang kecil sehingga ia membutuhkan susu lebih sedikit, tetapi bisa lebih sering.
Jumlah ini bisa meningkat seiring pertumbuhan bayi dan jika si Kecil juga mampu menghabiskan lebih banyak setiap kali menyusu.
Jangan memaksa bayi untuk menghabiskan susunya jika ia sudah tidak mampu menyusu lebih banyak.
2. Bayi yang berusia sekitar 2 bulan
Biasanya bayi usia 2 bulan sudah bisa menghabiskan susu formula sebanyak 120—150 ml setiap kali menyusu.
Ukuran lambung bayi sudah lebih besar dibandingkan ketika ia baru lahir. Bayi mungkin akan menyusu setiap 3—4 jam sekali.
3. Bayi usia 4 bulan
Di usia ini, si Kecil diperkirakan sudah bisa menghabiskan 120—180 ml setiap menyusu, tergantung dari frekuensi menyusunya (setiap berapa jam ia butuh susu) dan ukuran tubuhnya.
Biasanya, bayi yang memiliki tubuh lebih besar mampu menghabiskan susu lebih banyak.
Jika bayi sudah banyak minum susu pada siang hari, mungkin ia tidak akan jarang terbangun di tengah malam untuk minum susu.
4. Bayi usia 6 bulan
Biasanya, bayi dapat menyusu sebanyak 180—230 ml setiap 4—5 jam. Jika Anda sudah memperkenalkan bayi dengan makanan padat (MPASI), mungkin jumlah ini bisa menyesuaikan.
Anda mungkin harus mengurangi jumlah pemberian susu formula ke bayi jika Anda sudah mulai memberikan makanan padat.
Takaran susu formula sesuai berat badan bayi
Sebaiknya, hindari memberikan bayi Anda lebih dari 960 ml susu formula dalam sehari. Biasanya, bayi membutuhkan 150—200 ml susu formula per kilogram berat badannya dalam sehari.
Misalnya, berat badan bayi Anda adalah sebesar 3,5 kg, artinya ia mungkin membutuhkan susu formula sebanyak 525 ml sampai 700 ml per hari.
Namun, kebutuhan ini bisa berbeda antar bayi karena bayi memiliki nafsu makan yang bervariasi setiap hari.
Kadang di hari ini bayi dapat menyusu lebih banyak, sedangkan di hari berikutnya ia hanya mampu menghabiskan susunya dalam jumlah lebih sedikit.
Jika bayi masih gelisah dan mudah terganggu selama menyusui, mungkin ia sudah kenyang. Begitu pula jika bayi masih mengisap botol susunya dalam mulutnya, mungkin ia masih lapar.
Awalnya, Anda sebaiknya memberikan susu formula pada bayi mengikuti keinginan bayi setiap kali ia lapar.
Seiring waktu, bayi mungkin dapat mengembangkan jadwal minum susunya sendiri dengan teratur.
Lama-kelamaan jadwal minum susu akan terbentuk dengan sendirinya. Kebiasaan menyusu bayi bisa berbeda-beda antar bayi, termasuk dalam segi jumlah maupun frekuensi menyusu.
Kenalilah kebiasaan menyusu dan kebutuhan nutrisi bayi Anda sendiri.
Bagaimana cara mengetahui apakah bayi sudah cukup menyusu atau belum?
Setiap bayi memiliki perkembangannya masing-masing dan memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda.
Untuk mengetahui apakah bayi sudah cukup menyusu atau belum, Anda bisa memerhatikan hal-hal di bawah ini.
1. Timbang bayi setiap bulan
Berat badan bayi bisa menunjukkan apakah bayi sudah mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkannya. Jika berat badan bayi naik setiap bulan, artinya bayi Anda sudah cukup nutrisi.
Jika bayi Anda mengalami masalah kenaikan berat badan, sebaiknya jangan menunggu bayi Anda menunjukkan sinyal lapar untuk memberikannya susu formula.
Bahkan, bila perlu Anda harus membangunkan bayi dari tidurnya untuk diberi susu.
Terutama selama 1 bulan pertama kehidupan bayi, jika bayi Anda tidur lebih lama dari 4—5 jam dan melewatkan waktu menyusunya, tidak masalah jika Anda membangunkan bayi untuk minum susu.
2. Perhatikan frekuensi buang air
Lihat berapa kali bayi Anda buang air besar dan buang air kecil dalam sehari.
Bayi yang mendapatkan cukup nutrisi setidaknya akan buang air besar sebanyak 4 kali dalam sehari dan buang air kecil sebanyak 6 kali dalam hari.
3. Lihat respons bayi
Melansir dari Kids Health, tanda lain yang mudah dikenali yaitu biasanya bayi terlihat puas setelah menyusu jika ia sudah kenyang.
Ketika si Kecil sudah menunjukkan kalau ia kenyang, sebaiknya sudahi sesi pemberian susu meskipun masih ada susu yang tersisa.
Apakah bayi saya terlalu banyak minum susu formula?
Terkadang, karena mengikuti keinginan bayi untuk susu formula, Anda menjadi tidak sadar bahwa Anda sudah terlalu banyak memberikannya susu formula.
Memberikan susu formula secara berlebihan kepada bayi tidak baik karena hal ini dapat mendorong bayi mengalami kelebihan berat badan.
Berikut ini merupakan tanda-tanda bayi Anda terlalu banyak mendapatkan susu formula.
- Banyak ludah. Bayi yang terlalu banyak mendapatkan susu formula dapat mengeluarkan ludah lebih banyak.
- Kenaikan berat badan berlebih. Jika berat badan bayi bertambah terlalu cepat dan tidak diikuti dengan penambahan tinggi badannya, mungkin ia mendapatkan susu formula berlebih.
Mencegah obesitas pada bayi yang diberi susu formula
Jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda terlalu banyak susu formula seperti dijabarkan di atas, Anda bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk meminimalkan risiko obesitas pada bayi Anda.
- Berikan bayi susu formula hanya pada saat ia lapar, bukan karena hal lain (seperti bayi bosan atau tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya).
- Menawarkan empeng saat bayi ingin mengisap dan tidak sedang lapar.
- Pastikan Anda menyajikan susu formula dalam takaran yang tepat. Terlalu sedikit air yang ditambahkan pada susu formula dapat meningkatkan jumlah kalori yang terkandung dalam susu formula. Sedangkan, terlalu banyak air yang Anda tambahkan untuk melarutkan susu formula justru dapat menyebabkan ketidakseimbangan natrium dalam susu.
Kesimpulan
Penting untuk membatasi takaran susu formula untuk bayi guna mencegah efek samping yang tidak diinginkan, seperti diare dan kelebihan berat badan. Pastikan selalu memberi jumlah susu formula yang sesuai dengan usia bayi.
[embed-health-tool-child-growth-chart]