backup og meta

4 Cara Sederhana Mengajarkan Anak Agar Peduli Sesama

4 Cara Sederhana Mengajarkan Anak Agar Peduli Sesama

Memiliki kepedulian terhadap sesama adalah hal yang harus dimiliki setiap anak. Hal ini sebaiknya orangtua ajarkan sejak anak masih kecil. Pasalnya, rasa kepedulian dan berbela rasa merupakan sifat yang sangat penting untuk pergaulan anak, apalagi ketika ia sudah dewasa dan mulai bermasyarakat. Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak untuk peduli dan tenggang rasa dengan sesama?

Cara mengajarkan anak peduli dan berbela rasa dengan sesama

Banyak orangtua yang jarang mengajarkan dan mengenalkan rasa peduli pada anak sejak ia kecil. padahal, hal ini penting untuk dipupuk sejak dini. Jika tidak, si kecil akan cenderung memerhatikan kepentingannya sendiri saja dan memiliki rasa ego tinggi.

Tentu saja, hal ini akan menyulitkannya ketika ia bergaul dengan teman-temannya. Bahkan, sifat ini akan dibawa hingga ia dewasa. Tak perlu bingung untuk memulainya, Anda sudah bisa memulai mengajarkan anak tentang rasa peduli dengan sesama sejak ia berusia 5-8 tahun. Dari mana Anda harus memulainya? Anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini.

1. Sampaikan pesan dengan bahasa yang sederhana

Ketika anak memasuki usia tersebut, ia biasanya akan lebih kritis dengan lingkungan sekitarnya. Bukan tidak mungkin, ia akan melontarkan berbagai pertanyaan yang mungkin tidak Anda sangka sebelumnya. Misalnya saja, ketika ia melihat ada orang yang sedang tidur di pinggir jalan. Nah, ketika hal tersebut ia tanyakan, jangan lewatkan kesempatan ini untuk memberikannya pengertian dan penjelasan yang sederhana.

Tidak menjawab atau mengacuhkannya, hanya akan membuat ia berpikir kalau ‘tidur di pinggir jalan’ adalah hal yang normal dan tidak ada masalah di sana. Hal ini membuat Anda kehilangan kesempatan untuk membangun rasa pedulinya.

Jadi, sebaiknya jawab pertanyaannya dengan jawaban yang sederhana, seperti ‘orang itu tidak memiliki tempat tinggal dan uang’. Tekankan juga padanya, bahwa ia sangat beruntung untuk bisa tidur di dalam rumah. Anda juga bisa mengatakan bahwa ada teman-temannya di luar sana yang kurang beruntung, dari hal ini Anda dapat mulai membangun bela rasa si kecil.

2. Berikan contoh yang nyata

Tidak cukup satu contoh untuk membuat si kecil mengerti, Anda bisa memberikannya kasus lain. Misalnya, ketika ada berita bencana alam dari suatu daerah, kemudian menyoroti para pengungsi dari kejadian tersebut. Nah, ketika si anak melihat hal tersebut, Anda dapat mengatakan padanya bahwa ia lagi-lagi beruntung memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang sedang tertimpa bencana itu.

Selanjutnya, Anda dapat mulai ‘memancing’ rasa empatinya dengan menanyakan, apa yang seharusnya ia lakukan jika ia melihat kejadian seperti itu. Arahkan ia untuk memberikan bantuan dan pertolongan.

3. Waktunya beraksi dengan si kecil

Langkah berikutnya, Anda bisa mengajak si kecil untuk melakukan aksi yang nyata. Misalnya, untuk membantu korban bencana alam, Anda dapat mengajaknya untuk mengumpulkan mainannya yang sudah tak terpakai untuk disumbangkan. Kali ini, biarkan ia memilih dan mengatur barang mana saja yang harus ia kumpulkan untuk teman-temannya yang sedang kesusahan tersebut.

Atau, Anda juga bisa mengajaknya untuk menolong orang yang sebelumnya ia lihat tidur di pinggir jalan. Ajak juga si kecil untuk mengumpulkan berbagai barang yang sebaiknya diberikan pada orang tersebut.

4. Jangan lelah ketika anak terus bertanya

Dalam menumbuhkan dan mengajarkan anak peduli dengan sesama, tentunya akan banyak pertanyaan yang akan ia lontarkan. Hal ini tentu saja disebabkan karena ia belum mengerti konsep ‘kurang beruntung’ yang teman-temannya rasakan. Jadi, jangan kaget kalau ia memburu Anda dengan banyak pertanyaan dan sebaiknya Anda jawab semua pertanyaan si kecil, agar rasa empatinya tumbuh.

Beberapa pertanyaan yang mungkin ia tanyakan seperti, apa yang akan terjadi pada temannya yang tidak beruntung itu atau mengapa hal tersebut bisa terjadi padanya, bahkan ia bisa saja menanyakan apakah hal tersebut bisa terjadi pada Anda serta keluarga.

Menjawab pertanyaan tersebut dengan bijak adalah kesempatan besar Anda untuk mengajarkan anak mengenai kepedulian sesama. Maka dari itu, jangan lelah untuk menjawab semua pertanyaannya.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kashef, Z. (2017). How to talk to your child about poverty and homelessness (ages 5-8) | BabyCenter. [online] BabyCenter. Available at: https://www.babycenter.com/0_how-to-talk-to-your-child-about-poverty-and-homelessness-age_3657085.bc?showAll=true  [Accessed 27 Nov. 2017].

Versi Terbaru

18/07/2024

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

5 Perilaku Anak yang Sering Menyebabkan Masalah (Plus Solusinya)

3 Penyebab Anak Tidak Percaya Diri dan Tips Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 18/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan