Kondisi anak yang susah makan biasanya dikenal dengan istilah gerakan tutup mulut. Ada banyak faktor penyebab, salah satunya adalah kesalahan orang tua yang membuat anak semakin susah makan. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Nafsu makan anak dan lingkungan di sekitarnya
Tahukah Anda? Lingkungan sangat berpengaruh pada nafsu makan dan kemauan anak untuk mencoba makanan baru.
Sikap dan perilaku orang tua atau keluarga di sekitarnya saat makan, memegang peranan penting terhadap perilaku makan anak.
Oleh sebab itu, orang tua dan keluarga yang selalu berada di dekat anak sebaiknya dapat memotivasi atau memberi contoh pada anak bagaimana pola makan yang ideal, misalnya:
- rutinitas makan tiga kali sehari,
- kebiasaan makan buah dan sayur,
- tidak pilih-pilih makanan tertentu, dan
- mau mencoba makanan baru.
Kesalahan orang tua saat menghadapi gerakan tutup mulut (GTM)
Waktu makan terkadang menjadi momen cukup menegangkan sehingga orang tua tertekan dan emosinya mudah terpancing.
Selain membuat anak semakin tidak nyaman, emosi yang mudah tersulut juga merupakan kesalahan yang tidak menyelesaikan masalah ‘mogok makan’ atau gerakan tutup mulut pada anak.
Pemicu yang membuat anak semakin susah makan
Kesalahan orang tua membuat anak susah makan ini akan terulang dan menambah berkurangnya nafsu makan anak jika dibiarkan terus menerus.
Kondisi juga dapat berkembang menjadi semakin buruk apabila orang tua melakukan hal-hal di bawah ini.
Terlalu mengatur porsi dan jenis makanan
Orang tua yang terlalu mengatur makanan anak, akan membuat si kecil keberatan untuk memakan hidangan utamanya.
Sebaliknya, orang tua dapat bersikap lebih santai dengan tidak mengatur berlebihan tentang apa jenis dan berapa banyak makanan yang anak konsumsi.
Beberapa alternatif makanan utama juga bisa diganti menjadi makanan yang lebih anak sukai, seperti sumber karbohidrat nasi diubah menjadi jagung, umbi-umbian, pasta, dan mi.
Memaksa anak untuk makan makanan bergizi
Jika anak-anak tidak menyukai sayur-sayuran, buah, atau makanan tinggi gizi lain, pastikan orang tua tidak memaksa mereka.
Tindakan memaksa, dapat menyebabkan trauma pada makanan yang berlanjut hingga mereka dewasa.
Untuk mengatasinya, orang tua dapat mengolah makanan bergizi menjadi bentuk lain yang mudah dimakan anak, misalnya dicampur ke dalam kue atau nugget.
Menciptakan kondisi makan yang penuh tekanan
Sama seperti tindakan memaksa, situasi makan yang tidak kondusif, di mana anak merasa tertekan dan menimbulkan efek stres seperti menangis, menjerit, dan tantrum, akan berujung sebagai memori menyeramkan.
Baik perkataan verbal seperti mengancam atau perkataan kasar lain, atau tindakan fisik yang ringan, seperti mencubit dan memukul, dapat memberi dampak semakin buruk pada nafsu makan anak.
Berkomentar negatif
Sejak kecil, anak sudah dapat mengerti perkataan yang ditujukan kepada mereka. Komentar negatif yang terlontar dari orang tua saat mereka menghadapi anak yang sulit makan, juga bisa memicu ketertarikan anak untuk makan semakin menurun.
Daripada mengutarakan hal tersebut, orang tua bisa memilih untuk memberi semangat dan dukungan agar anak-anak merasa ditemani dan dimengerti.
Mengatasi kondisi anak yang sulit makan memang menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.
Namun, demi memastikan nutrisi anak bisa terpenuhi dengan tepat, ibu dapat memberikan susu yang dapat bisa meningkatkan nafsu makan, seperti Morigro.
Dengan formula GROMAX Morinaga Morigro diperkaya dengan minyak ikan yang dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan. Serta kandungan Bifidobacterium Longum BB536 (Prebiotik) dan serat FOS untuk mendukung daya tahan tubuh anak.
Susu ini juga tinggi protein dan tinggi kalsium, serta vitamin D yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak. Apalagi Morinaga Morigro memiliki rasa enak yang pasti disukai anak serta kandungan gula yang lebih rendah sehingga lebih sehat.
Tips menciptakan suasana makan yang lebih menyenangkan
Alih-alih menggunakan nada tinggi atau mengintimidasi anak, orang tua seharusnya dapat mengendalikan situasi yang positif, suportif, dan diiringi kesabaran selama waktu makan.
Adapun beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua, untuk menciptakan suasana makan yang lebih menyenangkan, misalnya:
- Berikan menu makanan baru
- Hindari makan sambil bermain
- Hindari memaksa atau memarahi anak saat makan
- Ciptakan situasi baru saat makan, seperti berkemah
- Ajak anak membuat makanannya sendiri
Nah, dengan cara tadi, diharapkan anak-anak bersedia makan dengan tenang dan orang tua tidak perlu khawatir lagi.
Orang tua juga dapat memastikan anak mendapatkan nutrisi yang optimal dengan bantuan susu pertumbuhan.
MGO/LAY/09/07/2023
[embed-health-tool-vaccination-tool]