backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Aktivitas Seru untuk Mengasah Kemampuan Belajar Fast, Focus, dan Flexible

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 02/11/2023

    Aktivitas Seru untuk Mengasah Kemampuan Belajar Fast, Focus, dan Flexible 

    Selain memastikan anak tumbuh dengan baik, orangtua perlu membantu mengasah kemampuan dan perkembangan otak anak agar ia tumbuh cerdas. Adapun kemampuan belajar Fast, Focus, Flexible pada si Kecil juga sangat dibutuhkan untuk masa depan yang hebat. Simak ulasan berikut ini untuk tahu cara mengasah otak anak agar cerdas dengan permainan seru!

    Bagaimana cara mengasah otak anak agar cerdas?

    Setiap orangtua pasti ingin memiliki anak yang sehat dan hebat. Tentu, hal tersebut tidak bisa Anda dapatkan secara instan.

    Dunia saat ini sangat kompetitif, begitu juga dengan teknologi yang berkembang pesat dan mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan manusia.

    Tak heran, jika anak harus dipersiapkan sejak dini agar siap menghadapi masa depan yang semakin kompleks.

    Orangtua perlu terlibat untuk memastikan kecukupan asupan nutrisi dan mengasah perkembangan Executive Function (EF) pada anak.

    Executive Function (EF) merupakan bagian dari fungsi kognitif sangat penting dan menjadi dasar bagi perkembangan belajar anak di masa yang akan datang, seperti pencapaian akademik, kesuksesan dalam karier, sampai keharmonisan dalam rumah tangga.

    Sementara itu, ada tiga komponen dasar EF yang terdiri dari inhibition, working memory, dan cognitive flexibility. 

    Anak yang memiliki executive function yang baik akan lebih mudah dalam memiliki kemampuan belajar yang Fast, Focus dan Flexible.

    Ketiga komponen dasar tersebut akan membentuk kemampuan belajar Fast, Focus, Flexible pada anak yang berkembang sesuai dengan tahapan usianya.

    Untuk mempersiapkan si Kecil menuju masa depan yang hebat, ada beberapa aktivitas seru yang bisa Anda lakukan bersama anak.

    Aktivitas  merupakan salah satu cara untuk mengasah otak anak agar cerdas, berikut ini beberapa pilihannya.

    1. Bermain puzzle

    Tidak hanya menyenangkan, bermain puzzle juga bisa merangsang kemampuan belajar Fast, Focus, Flexible bagi anak-anak.

    Mengutip situs Queensland Government, bermain puzzle dapat mengembangkan ketajaman memori, kemampuan merencanakan, menguji ide, dan memecahkan masalah pada si Kecil.

    Pasalnya, saat anak tengah bermain puzzle yang sesuai usianya, ia cenderung akan larut dalam permainan.

    Si Kecil akan berusaha mengingat bentuk, warna, dan posisi sampai berhasil menyusun kepingan gambar dengan sempurna. Momen ini dinilai dapat melatih fokus atau konsentrasi anak dengan sangat baik.

    2. Bermain peran 

    Bermain peran merupakan bagian penting dari perkembangan anak. Pasalnya, permainan ini melibatkan si Kecil untuk memerankan situasi kehidupan nyata, seperti berbelanja, memasak, atau mengemudi.

    Peran-peran tersebut dapat memberikan ia kesempatan untuk belajar tentang lingkungan dan situasi kehidupan nyata dengan kecepatannya sendiri. 

    Sementara itu, dalam menghadapi tantangan bermain peran, si Kecil perlu menggunakan kemampuan cognitive flexibility untuk menghasilkan ide-ide kreatif, mengelola emosi yang muncul, dan mencari solusi yang inovatif untuk menghadapi situasi yang kompleks atau tidak terduga.

    Selain itu, permainan ini juga dapat membangun kepercayaan diri saat anak Anda berada dalam situasi tersebut di kemudian hari. 

    Mengikutsertakan si Kecil dalam jenis permainan peran dapat mengembangkan keterampilan komunikasi verbal dan tingkah laku fisik dengan mempraktekkan apa yang telah ia pelajari dalam situasi kehidupan nyata.

    3. Mendongeng atau story telling

    Mendongeng atau story telling termasuk aktivitas  seru yang bisa Anda lakukan bersama anak sebagai cara untuk mengasah otak agar cerdas.

    Mengutip Raising Children, membaca atau mendongeng bersama anak mampu meningkatkan perkembangan otak dan imajinasi, mengembangkan bahasa dan emosi, serta memperkuat hubungan antara keduanya.

    Bermain story telling melibatkan kemampuan anak untuk berpikir abstrak dan memahami konsep-konsep yang tidak nyata dalam cerita. Misalnya saja karakter fiksi, konflik imajiner, dan dunia cerita yang ada di dalam pikirannya. 

    Selain itu, si Kecil juga perlu memiliki cognitive flexibility untuk mengikuti alur cerita yang berubah-ubah dan menghadapi variasi dalam cerita yang diciptakan. 

    Dalam hal ini, pemikiran abstrak dan cognitive flexibility adalah aspek penting dari fungsi eksekutif yang dapat dilatih dengan bermain story telling.

    Tidak perlu khawatir jika bahasa Inggris bukan menjadi bahasa pertama si Kecil. Anda dapat membacakan cerita kepada anak dalam bahasa apa pun yang mungkin Anda rasa paling nyaman untuk diucapkan.

    Sebab, menggunakan bahasa yang Anda sukai akan membantu komunikasi dengan si Kecil menjadi lebih mudah sekaligus menyenangkan. 

    Selain itu, pastikan juga untuk menunjuk gambar-gambar di buku dan sesekali ajukan pertanyaan tentang cerita dan karakternya. 

    Pertanyaan sederhana yang dimaksud, antara lain seperti “apa yang mereka kenakan?” dan “ada berapa?” Hal ini secara tidak langsung akan melibatkan keterampilan bahasa anak Anda.

    4. Menggambar dan mewarnai

    Selama masa kanak-kanak, perkembangan otak dan pembentukan penghubung saraf terjadi dengan relatif cepat. 

    Permainan menggambar dan mewarnai melibatkan banyak indera yang membantu “menghubungkan” koneksi dan saraf dalam otak otak untuk berpikir secara mendalam, karena memerlukan proses pengenalan pola dan simbolisme.

    Anak dengan executive function yang baik dapat dengan mudah untuk fokus dan konsentrasi dalam melakukan aktivitas seru ini. 

    Kemampuan fokus dan konsentrasi diperlukan untuk mengingat setiap detail, seperti warna yang telah anak pilih, teknik menggambar yang ingin digunakan, dan objek atau adegan yang ingin ia gambar. 

    Bukan hanya itu, permainan yang disukai hampir semua anak ini juga membantu perkembangan keterampilan motorik halusnya.

    Mereka akan belajar mengendalikan cengkeraman jari dan bergerak untuk menyatakan ide-ide yang hendak ia ekspresikan. 

    5. Melipat kertas

    Melipat kertas dapat menjadi sebagai salah satu cara untuk mengasah kreativitas dan imajinasi pada otak anak agar cerdas.

    Dengan executive function yang baik, anak-anak dapat merencanakan urutan dalam melipat kertas dan memastikan lipatan kertas yang dihasilkan sesuai dengan rencana mereka.

    Anda cukup memberikan kertas kosong pada anak dan minta ia menghasilkan bentuk dan model kertas yang bermacam-macam. Tentunya, cara ini dapat membantunya untuk berimajinasi dan menghasilkan ide-ide baru.

    Selain itu, melipat kertas memerlukan fokus dan ketekunan. Dengan terus berlatih melipat kertas, anak Anda dapat meningkatkan kemampuan untuk fokus dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

    Selain dibutuhkan keterlibatan orangtua dalam permainan mengasah otak anak, pemberian susu pertumbuhan juga penting untuk dilakukan oleh orangtua sebagai bentuk dukungan dari luar.

    Untuk mendukung kemampuan belajar anak yg Fast Focus Flexible, selain memberikan berbagai stimulasi melalui aktivitas di atas, berikan juga nutrisi penting untuk otak salah satu sumbernya adalah susu.

    Cara Mengasah Otak Anak Agar Cerdas

    • Main puzzle
    • Main peran
    • Mendongeng
    • Menggambar dan mewarnai
    • Melipat kertas

    Itulah beberapa cara mengasah otak anak agar cerdas dengan permainan seru yang bisa Anda lakukan di rumah.

    Meskipun sederhana, tapi sejumlah aktivitas tersebut sangat bermanfaat untuk mendukung keterampilan si Kecil.

    Apabila Anda masih kesulitan menemukan permainan yang cocok untuk si Kecil, konsultasikan dengan dokter untuk mendapat solusi yang tepat.

    INDWN-CON-PG3-PG4/04/23/034

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 02/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan