backup og meta

Bunda Harus Tahu, Ini Beda Kandungan Protein dalam Susu Kedelai dan Susu Sapi

Bunda Harus Tahu, Ini Beda Kandungan Protein dalam Susu Kedelai dan Susu Sapi

Bunda pasti tak pernah absen memberikan susu pada si Kecil. Susu membantu pemenuhan vitamin dan mineral di dalam tubuhnya. Ada beragam produk susu di pasaran, mulai dari protein susu sapi maupun soya. Keduanya sama-sama sehat, tetapi ada perbedaan yang perlu Bunda ketahui dari susu sapi dan susu soya.

Mengenal perbedaan kandungan protein susu sapi dan susu soya

Susu memiliki peranan penting dalam pemenuhan nutrisi si Kecil. Seiring pertumbuhannya ketika si Kecil mencapai usia 1 tahun, ia sudah dapat diberikan produk  susu formula sapi atau formula soya untuk mendukung asupan nutrisinya bila diperlukan. Lantas, apa perbedaan antara protein susu sapi dan susu soya?

Kandungan protein susu sapi

anak minum susu sapi

Pada dasarnya, susu ini menggunakan bahan baku susu sapi yang diolah sehingga mengandung semua zat gizi termasuk protein hewani dari sapi. Banyak orang mulai dari dewasa maupun si Kecil mengonsumsi susu sapi. 

Beragam zat gizi yang terdapat di dalam susu sapi membantu kecukupan nutrisi si Kecil sehingga dapat membantu optimalkan tumbuh kembangnya. Susu sapi memiliki dua protein utama yang bisa dilihat sebagai berikut.

Kasein

Kasein merupakan protein yang terdapat di dalam susu sapi. Kandungan ini berperan penting untuk mendukung kemampuan tubuh dalam menurunkan kadar kolesterol darah, melindungi tubuh dari kanker di kemudian hari, dan melindungi gigi dari risiko gigi berlubang.

Protein whey

Protein whey yang terdapat di dalam susu sapi juga mendukung pertumbuhan si Kecil. Protein whey mengandung tinggi asam amino, seperti leusin, isoleusin, dan valin.

Protein whey dapat memberi manfaat untuk menstabilkan tekanan darah dan mendukung suasana hati si Kecil. Protein ini juga menunjang perkembangan otot si Kecil.

Protein susu soya

Susu formula soya memiliki kandungan yang tak kalah baik dengan formula sapi dalam mendukung tumbuh kembang si Kecil karena tinggi IronC, kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C yang dapat memaksimalkan penyerapan nutrisi.

Mengenal kandungan isolat protein soya pada formula soya

Berbeda dengan susu soya biasa yang mengandung air, soya, dan gula, susu formula soya diperkaya dengan beragam nutrisi tambahan. Lebih lengkapnya, ada formula soya yang memiliki kandungan minyak ikan, omega-3, dan 6.

Kandungan tersebut dapat mendukung perkembangan otak si Kecil dalam mendorong daya pikir selama masa belajarnya. 

Kapan sebaiknya si Kecil diberikan formula soya?

Pada umumnya, ada beragam susu formula soya yang diformulasikan berdasarkan usia si Kecil. Bunda bisa memberikan formula soya yang sesuai dengan usianya dan dilengkapi dengan nutrisi yang lengkap untuk bantu memenuhi kecukupan gizi si Kecil. Agar lebih tepat, sebaiknya Bunda konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Tak perlu cemas, formula soya memiliki kebaikan yang sama dengan formula sapi dalam melengkapi kebutuhan nutrisinya.

Kandungan formula soya juga tak kalah dengan formula sapi, karena dirancang khusus dengan nutrisi lengkap untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. 

Formula soya juga dapat menjadi alternatif bagi si Kecil yang tidak cocok susu sapi dengan gejala ringan hingga sedang.

Gejala tidak cocok susu sapi yang timbul, di antaranya kolik, sulit bernapas, mata berair, dan lainnya.

Bila Bunda menemukan gejala tidak cocok susu sapi pada si Kecil, lebih baik konsultasikan ke dokter sebelum memutuskan untuk beralih ke susu formula soya

Walau demikian, susu formula soya dapat dikonsumsi siapa saja. Tidak terbatas untuk si Kecil yang tidak cocok susu sapi saja.

Jika si Kecil tumbuh dalam keluarga dengan pola makan vegetarian atau plant based, susu formula soya cocok diberikan sebagai pemenuhan nutrisi dalam masa tumbuh kembangnya.

Susu formula soya pun bisa jadi pilihan untuk si Kecil yang tidak menyukai rasa susu formula sapi. Dengan begitu, asupan nutrisi si Kecil bisa terbantu secara optimal melalui formula soya.

Pilih nutrisi tepat untuk si Kecil

Untuk dukung tumbuh optimal si Kecil tidak cocok susu sapi, Bunda dapat memberikan nutrisi tepat SGM Eksplor ISOPRO Soy, Produk soya No. 1 di Indonesia, yang terbuat dari Isolat Protein Soya berkualitas dan lebih mudah dicerna untuk Si Kecil.

SGM Eksplor ISOPRO Soy juga dilengkapi dengan berbagai nutrisi penting seperti:

  • DHA 100% berkualitas dari Minyak Ikan Tuna yang lebih baik dari minyak ikan lainnya, serta Omega 3&6 untuk dukung perkembangan kognitif si Kecil
  • Tinggi Vitamin D & Kalsium, untuk bantu pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi
  • Sumber serat pangan, untuk jaga saluran pencernaan, dan nutrisi lainnya

SGM Eksplor ISOPRO Soy tersedia dalam varían Vanilla dan Madu dengan rasa yang disukai si Kecil, lho Bun.

Dengan kandungan nutrisi yang sama lengkapnya dan enak rasanya, Bunda bisa dapatkan SGM Eksplor ISOPRO Soy dengan harga Rp98,700,- untuk kemasan 700g! 

Jika Bunda masih bingung cari susu formula soya untuk si Kecil, pastikan untuk memilih susu yang dibuat dengan Isolat Protein Soya berkualitas sehingga lebih mudah dicerna oleh si Kecil.

Pastikan juga si Kecil mengonsumsi susu yang dilengkapi dengan 100% DHA berkualitas, Omega 3&6 dan minyak ikan untuk bantu mendukung perkembangan kognitif si Kecil. 

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Markus, C., Olivier, B., Panhuysen, G., Van der Gugten, J., Alles, M., & Tuiten, A. et al. (2000). The bovine protein α-lactalbumin increases the plasma ratio of tryptophan to the other large neutral amino acids, and in vulnerable subjects raises brain serotonin activity, reduces cortisol concentration, and improves mood under stress. The American Journal Of Clinical Nutrition71(6), 1536-1544. doi: 10.1093/ajcn/71.6.1536

Holt, C., Carver, J., Ecroyd, H., & Thorn, D. (2013). Invited review: Caseins and the casein micelle: Their biological functions, structures, and behavior in foods. Journal Of Dairy Science96(10), 6127-6146. doi: 10.3168/jds.2013-6831

Battistini, C., Gullón, B., Ichimura, E., Gomes, A., Ribeiro, E., & Kunigk, L. et al. (2018). Development and characterization of an innovative synbiotic fermented beverage based on vegetable soybean. Brazilian Journal Of Microbiology49(2), 303-309. doi: 10.1016/j.bjm.2017.08.006

Stunting in a nutshell. (2020). Retrieved 11 May 2020, from https://www.who.int/nutrition/healthygrowthproj_stunted_videos/en/

Semba, R., Shardell, M., Sakr Ashour, F., Moaddel, R., Trehan, I., & Maleta, K. et al. (2016). Child Stunting is Associated with Low Circulating Essential Amino Acids. Ebiomedicine6, 246-252. doi: 10.1016/j.ebiom.2016.02.030

Gorissen, S., Crombag, J., Senden, J., Waterval, W., Bierau, J., Verdijk, L., & van Loon, L. (2018). Protein content and amino acid composition of commercially available plant-based protein isolates. Amino Acids50(12), 1685-1695. doi: 10.1007/s00726-018-2640-5

Brill, H. (2008). Approach to milk protein allergy in infants. Canadian Family Physician54(9), 1258. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2553152/

bones, C. (2020). Calcium and bones: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 11 May 2020, from https://medlineplus.gov/ency/article/002062.htm

Hodges, J., Cao, S., Cladis, D., & Weaver, C. (2019). Lactose Intolerance and Bone Health: The Challenge of Ensuring Adequate Calcium Intake. Nutrients11(4), 718. doi: 10.3390/nu11040718

Milk Allergy in Infants (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 11 May 2020, from https://kidshealth.org/en/parents/milk-allergy.html

Versi Terbaru

28/05/2024

Ditulis oleh Maria Amanda

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Riska Herliafifah


Artikel Terkait

Cara Memilih Susu Soya yang Tepat untuk Kebutuhan Si Kecil

Reaksi Tubuh yang Alergi Susu Sapi Terhadap Tumbuh Kembang si Kecil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 28/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan