Sistem imun erat hubungannya dengan kesehatan saluran cerna. Mengapa? Usus yang merupakan bagian dari pencernaan merupakan rumah bagi bakteri baik yang berperan penting untuk menjaga sistem imun. Untuk memastikan populasi bakteri baik tidak menurun, dibutuhkan asupan makanan atau minuman yang mengandung prebiotik.
Mengenal makanan sumber prebiotik dan manfaatnya
Prebiotik biasanya terdapat pada makanan yang kaya akan serat. Namun, tidak semua serat bisa dikatakan sebagai prebiotik. Dilansir dari Monash.edu, serat yang bisa diklasifikasikan sebagai prebiotik harus bisa melalui saluran cerna (atau tidak diserap oleh tubuh) untuk kemudian menstimulasi pertumbuhan serta aktivitas bakteri baik di usus besar.
Selain bermanfaat bagi bakteri baik dalam usus yang berperan penting untuk sistem imun anak, prebiotik juga memiliki manfaat lain. Di antaranya:
- Menjaga kesehatan saluran cerna
- Membantu meningkatkan penyerapan mineral
- Meningkatkan perlindungan terhadap kanker usus besar
- Meningkatkan glukosa darah dan insulin
- Memberikan perlindungan dari infeksi saluran cerna
Oleh karena itu, orangtua perlu memastikan si Kecil agar mendapat asupan prebiotik setiap harinya. Berikut beberapa makanan sumber prebiotik yang bisa diberikan untuk si Kecil.
Pisang
Sebagian besar Ibu mungkin sudah tidak asing dengan buah yang satu ini. Pisang biasanya dikonsumsi anak sebagai camilan atau diolah menjadi makanan penutup.
Rasanya yang bersahabat membuat pisang digemari oleh anak-anak. Namun, Ibu mungkin tidak menyadari bahwa pisang merupakan salah satu sumber prebiotik.
Penelitian tahun 2011 menyatakan bahwa pisang mengandung jumlah prebiotik cukup besar yang berasal dari jenis karbohidrat yang tidak dicerna (indigestible carbohydrates) di dalam usus.
Maka dari itu, jangan ragu untuk memberikan pisang sebagai camilan bagi si Kecil ya, Bu!
Yoghurt
Makanan sumber prebiotik berikutnya yang bisa diberikan untuk si Kecil adalah yoghurt. Dilansir dari laman Harvard School of Public Health, yoghurt terbuat dari susu yang dikombinasikan dengan bakteri, terutama bakteri bernama Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus. Lalu kemudian dibiarkan beberapa jam pada suhu kurang lebih 43-46℃ (proses fermentasi).
Buku berjudul Yogurt in Health and Disease Prevention yang dilansir dari jurnal Yoghurt in Health and Disease Prevention menyatakan, yoghurt telah terbukti merupakan salah satu makanan yang efektif menjadi sumber prebiotik.
Ketika si Kecil mendapat asupan prebiotik yang memadai, secara langsung pertumbuhan dan jumlah bakteri dalam saluran cerna bisa terjaga. Hal ini penting mengingat saluran cerna yang sehat menjadi modal dari sistem imun si Kecil yang kuat dan tumbuh kembang optimal.
Yoghurt bisa disajikan sebagai makanan penutup atau camilan anak. Anda bisa mengombinasikannya dengan buah-buahan kaya akan vitamin, seperti pisang, stroberi, dan lain sebagainya.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah si Kecil yang memiliki kondisi intoleransi laktosa. Jadi, perhatikan dengan seksama kandungan dalam produk yoghurt yang dipilih agar tidak memicu efek kesehatan yang tidak diinginkan.
Sayuran hijau
Mengutip dari laman University of Massachusetts Medical School dan Colorado State University, kedua sumber tersebut menyatakan bahwa asparagus merupakan sayuran sumber prebiotik. Demi mendapat kandungan nutrisi terbaik dari asparagus, Ibu bisa mengolah asparagus dengan cara dikukus atau memanggangnya. Asparagus juga bisa dijadikan salah satu bahan dari sup.
Lalu, bayam juga ternyata memiliki sifat sebagai prebiotik yang bermanfaat untuk bakteri baik dalam sistem pencernaan si Kecil. Bayam dikenal kaya akan berbagai jenis vitamin dan mineral, serta serat.
Oleh karena itu, upayakan untuk menyertakan sayuran hijau dalam menu makan si Kecil terutama asparagus dan bayam. Tak hanya sebagai sumber prebiotik, sayur mayur merupakan sumber nutrisi penting. Salah satunya zat besi yang tak kalah penting agar si Kecil terhindar dari kondisi defisiensi besi (kekurangan zat besi dalam tubuh) yang mampu menghambat tumbuh kembangnya.
Rumput laut
Rumput laut mungkin tidak terlalu familiar bagi sebagian besar orang. Akan tetapi, mengingat kandungan prebiotik pada rumput laut, Ibu mungkin perlu mempertimbangkan untuk mulai memberikan rumput laut sebagai menu makan, camilan atau minuman sehat di sela-sela waktu makan si Kecil.
Berdasarkan penelitian yang dilansir dari National Library of Medicine, rumput laut kaya akan polisakarida yang berpotensi sebagai prebiotik.
Dengan teksturnya yang menyerupai agar-agar, Ibu mungkin tidak akan kesulitan memberikan sumber prebiotik satu ini untuk si Kecil.