Tremenza Obat Apa?
Untuk apa obat Tremenza?
Tremenza adalah obat untuk menyembuhkan gejala flu dan pilek, seperti hidung berair, tersumbat, dan bersin-bersin.
Per tablet, obat ini mengandung zat aktif pseudoephedrine HCL 60 mg, triprolidine HCl 2,5 mg. Sementara itu, untuk sediaan sirup, setiap 5 ml mengandung pseudoephedrine HCl 30 mg dan triprolidine HCl 1,25 mg.
Pseudoephedrine adalah jenis obat dekongestan yang berfungsi mengecilkan pembuluh darah di saluran pernapasan. Kondisi pembesaran pembuluh darah di saluran pernapasan yang sering kali menjadi penyebab hidung tersumbat.
Triprolidine yang dikombinasikan dengan pseudoephedrine, seperti yang terdapat di obat Tremenza, bekerja sebagai antihistamin yang mengurangi efek kimiawi histamin alami di dalam tubuh.
Histamin dapat memicu terjadinya bersin, gatal-gatal, mata berair, dan hidung meler. Umumnya, triprolidine digunakan untuk mengatasi gejala-gejala flu dan alergi.
Bagaimana aturan pakai obat Tremenza?
Minum obat Tremenza sesuai resep dokter atau petunjuk yang tertera pada kemasan produk. Konsumsi obat Tremenza dengan atau tanpa makanan, biasanya diminum setiap 4-6 jam. Jangan mengonsumsi lebih dari 4 dosis dalam sehari.
Penting diketahui bahwa dosis diberikan berdasarkan usia, kondisi kesehatan, dan respons tubuh terhadap pengobatan. Jangan meningkatkan dosis atau meminumnya lebih sering dari yang dianjurkan.
Sebaiknya Anda juga tidak mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang direkomendasikan untuk usia Anda.
Bila Anda mengonsumsi Tremenza dalam bentuk tablet kunyah, kunyah dengan baik dan telan. Sementara itu, untuk Tremenza sirup, takar dosis dengan menggunakan alat atau sendok khusus obat yang tersedia.
Jika tidak ada, mintalah sendok atau gelas takar khusus pada apoteker Anda. Jangan menggunakan sendok rumahan untuk menghindari pemberian dosis yang tidak tepat.
Untuk Tremenza tablet minum, minumlah bersama dengan satu gelas air putih.
Bagaimana cara menyimpan obat ini?
Obat Tremenza paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpan di kamar mandi atau membekukannya.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jika perlu, simpanlah obat di tempat penyimpanan atau kotak yang tidak mudah dibuka oleh anak-anak. Kemudian, letakkan kotak obat di tempat yang tidak mudah dilihat dan dijangkau oleh anak-anak.
Jangan menyiram obat Tremenza ke dalam toilet atau saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk Tremenza yang sudah kedaluwarsa atau sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis Tremenza
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis Tremenza untuk dewasa?
Untuk orang dewasa, Tremenza diminum dengan aturan sebagai berikut:
- Minum 1 tablet obat Tremenza sebanyak 3-4 kali dalam sehari.
- Sedangkan untuk obat sirup, minum 2 sendok khusus obat sebanyak 3-4 kali sehari.
Bagaimana dosis Tremenza untuk anak-anak?
Untuk anak-anak 12 tahun ke bawah, dosis obat Tremenza adalah sebagai berikut:
- Usia 12 tahun: Minum 1 tablet obat sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Untuk obat sirup, minum 2 sendok takar sebanyak 3-4 kali dalam sehari.
- Usia 6-12 tahun: Minum ½ tablet atau 1 sendok takar sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari.
- Usia 2-5 tahun: minum ½ sendok takar obat sirup sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari.
Dalam sediaan apa obat ini tersedia?
Tremenza adalah obat yang tersedia dalam sediaan sirup atau cairan 60 ml, dan obat tablet 100 mg (10 mg per tablet).
Efek Samping Tremenza
Apa efek samping Tremenza yang mungkin terjadi?
Obat Tremenza dapat menyebabkan beberapa efek samping reaksi alergi seperti gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan Anda.
Hentikan penggunaan obat Tremenza dan hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki efek samping yang serius seperti:
- Detak jantung cepat (takikardi)
- Mood atau suasana hati berubah
- Tremor atau kejang
- Mudah memar atau berdarah
- Sedikit buang air kecil
- Sesak napas
- Gejala tekanan darah tinggi (sakit kepala parah, penglihatan kabur, berdengung di telinga, gelisah, sakit dada, detak jantung tidak merata, kejang).
Efek samping yang kurang serius dari mengonsumsi obat Tremenza termasuk:
- Pusing
- Mengantuk
- Mulut, hidung, dan tenggorokan kering
- Sembelit
- Penglihatan kabur
- Gugup dan gelisah
Pencegahan dan Peringatan
Apa yang harus saya ketahui sebelum pakai obat ini?
Sebelum menggunakan Tremenza, beri tahu dokter Anda tentang obat-obatan yang Anda konsumsi sekarang, seperti vitamin, suplemen, atau herbal. Jangan lupa juga untuk menjelaskan riwayat penyakit yang Anda miliki sebelum minum obat ini.
Tanyakan pula kepada dokter mengenai efek obat sebelum meminumnya. Terlebih apabila Anda memiliki masalah sistem pernapasan atas, glaukoma, diabetes, atau sedang melakukan terapi monoamine-xidase inhibitors (MAOI) untuk mengatasi depresi.
Obat Tremenza dapat menyebabkan penglihatan kabur, membuat Anda sulit mengendalikan pikiran atau reaksi Anda. Berhati-hatilah jika Anda mengemudi atau melakukan sesuatu yang mengharuskan Anda waspada dan dapat melihat dengan jelas.
Selain itu, kandungan dekongestan pseudoephedrine dalam Tremenza bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah, sehingga ada kemungkinan obat ini meningkatkan tekanan darah Anda. Jika Anda memiliki hipertensi (tekanan darah tinggi), konsultasikan terlebih dahulu mengenai penggunaan Tremenza ke dokter Anda.
Bila Anda akan menjalani prosedur bedah atau operasi, termasuk operasi gigi dan mulut, beri tahu dokter Anda bahwa Anda sedang mengonsumsi obat Tremenza.
Apakah Tremenza aman untuk dikonsumsi anak-anak?
Obat Tremenza termasuk dalam obat antihistamin dan dekongestan yang aman untuk dikonsumsi anak-anak.
Akan tetapi, dalam kebanyakan kasus, anak-anak yang masih terlalu kecil biasanya menunjukkan reaksi yang lebih sensitif terhadap obat ini. Ada kemungkinan Tremenza lebih mudah memicu terjadinya peningkatan tekanan darah, gangguan tidur, gelisah, serta rewel pada anak-anak.
Maka itu, sebelum memberikan obat-obatan pseudoephedrine dan triprolidine pada anak, termasuk Tremenza, pastikan Anda membaca label dalam kemasan dengan saksama. Pastikan Anda memberikan obat sesuai dengan dosis yang tertera dalam kemasan.
Apabila Anda masih memiliki keraguan mengenai pemberian obat Tremenza pada anak Anda, terutama jika anak Anda memiliki kondisi kesehatan atau penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
Pastikan Anda tidak memberi obat-obatan nonresep untuk batuk dan demam, termasuk Tremenza kepada anak dan bayi di bawah usia 2 tahun. Memberikan obat-obatan tersebut ke anak berusia 2 tahun ke bawah berpotensi mengakibatkan efek samping yang serius dan mengancam nyawa.
Apakah Tremenza aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Belum ada penelitian yang memadai apakai Tremenza aman untuk ibu hamil dan menyusui. Konsultasikan pada dokter untuk keamanan obat lebih lengkapnya.
Namun, menurut situs Drugs.com, obat pseudoephedrine yang dikombinasikan dengan triprolidine termasuk dalam kategori B2 berdasarkan standar Therapeutic Goods Administration (TGA) dari Australia.
Kategori B2 berarti, obat tersebut belum pernah menunjukkan adanya pengaruh secara langsung dan tidak langsung pada ibu dan bayi yang sedang dikandung.
Akan tetapi, studi pengaruh obat tersebut pada binatang masih belum cukup banyak, sekalipun pada studi yang sudah ada tidak menunjukkan adanya kelainan pada kehamilan binatang.
Obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine dan triprolidine, seperti Tremenza, mungkin dapat keluar dari tubuh melalui ASI. Selain itu, obat-obatan antihistamin dan dekongestan berpotensi memperlambat produksi air susu ibu.
Maka itu, untuk ibu menyusui, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum minum Tremenza. Menanyakan ke dokter penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada bayi Anda selama masa menyusui.
Interaksi Obat
Kondisi apa yang dapat berinteraksi dengan obat Tremenza?
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam halaman iini.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep atau nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Obat apa yang bisa berinteraksi dengan Tremenza?
Sebelum menggunakan Tremenza, beri tahu dokter atau apoteker mengenai obat-obatan apa saja yang sedang Anda konsumsi. Baik obat-obatan resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, maupun obat herbal. Ada kemungkinan Tremenza dapat berinteraksi dengan salah satu obat-obatan yang Anda miliki.
Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, dalam beberapa kasus Anda mungkin saja diresepkan obat yang saling berinteraksi secara bersamaan.
Pada kasus seperti ini, dokter mungkin akan mengganti dosisnya, atau melakukan hal-hal pencegahan lain yang dibutuhkan. Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.
Penggunaan obat ini bersamaan dengan obat-obat di bawah ini tidak direkomendasikan. Dokter mungkin akan memutuskan untuk tidak memberi Anda obat ini atau mengganti obat-obatan lain yang Anda konsumsi.
- Atropine (Atreza, Sal-Tropine)
- Benztropine (Cogentin)
- Topiramate (Topamax)
- Zonisamide (Zonegran)
- Obat anti-mual seperti belladonna (Donnatal), dimenhydrinate (Dramamine), methscopolamine (Pamine), atau scopolamine (Transderm Scop)
- Obat kandung kemih atau kemih seperti darifenacin (Enablex), flavoxate (Urispas), oxybutynin (Ditropan, Oxytrol), solifenacin (Vesicare), tolterodine (Detrol), atau Blue Urogesic
- Obat bronkodilator seperti ipratropium (Atrovent) atau tiotropium (Spiriva)
- Obat iritasi usus seperti dicyclomine (Bentyl), hyoscyamine (Hyomax), atau propantheline (Pro Banthine); atau
- Obat maag seperti glikopirrolat atau mepenzolate
Selain itu, Anda tidak disarankan mengonsumsi Tremenza atau obat-obatan dekongestan lainnya ketika Anda sedang menjalani pengobatan antidepresan, seperti monoamine-oxidase inhibitor (MAOI), dan selama 2 minggu setelah Anda berhenti menjalani pengobatan tersebut.
Hal ini disebabkan karena ketika Anda mengonsumsi MAOI bersamaan dengan obat dekongestan, termasuk Tremenza, ada kemungkinan terjadi lonjakan tekanan darah dalam tubuh Anda.
Selalu konsultasikan dengan dokter Anda mengenai obat-obatan mana yang boleh dan tidak boleh digunakan secara bersamaan. Jangan memulai pengobatan baru tanpa memberi tahu dokter Anda.
Makanan dan minuman apa yang tak boleh dikonsumsi saat minum obat ini?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat Tremenza dapat terjadi.
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan Tremenza dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.
Sejauh ini, tidak ada makanan yang dapat menimbulkan interaksi dengan obat Tremenza. Konsumsi alkohol ketika Anda menggunakan obat ini dapat menimbulkan beberapa interaksi yang bisa berdampak pada kesehatan Anda.
Apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang dapat berinteraksi dengan Tremenza?
Penting untuk Anda ketahui bahwa kondisi kesehatan tertentu dapat mengganggu kerja obat Tremenza. Selain penyalahgunaan alkohol, berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang kemungkinan dapat memengaruhi kinerja Tremenza:
- Masalah atau penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Masalah atau penyakit ginjal
- Diabetes
- Glaukoma
- Kelenjar tiroid yang terlalu aktif
- Masalah pada prostat
- Asma akut
- Gangguan tidur (sleep apnea)
- Menderita depresi dan mengonsumsi obat antidepresan MAOI
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan darurat atau overdosis?
Pada situasi gawat darurat atau overdosis, hubungi 112 atau segera larikan ke rumah sakit terdekat.
Gejala overdosis mungkin meliputi:
- Mengecilnya ukuran pupil (lingkaran hitam di tengah mata)
- Kesulitan bernapas
- Mengantuk parah
- Tidak sadarkan diri
- Koma (kehilangan kesadaran selama periode waktu)
- Detak jantung melambat
- Lemah otot
- Kulit dingin dan lembap
Apa yang harus saya lakukan kalau saya lupa minum obat atau lupa pakai obat?
Jika Anda melewatkan satu dosis, minum sesegera mungkin begitu Anda mengingatnya. Namun, apabila Anda mengingat saat sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa.
Minumlah obat Anda sesuai jadwal semula. Jangan menggandakan dosis pada satu kali jadwal minum obat.
[embed-health-tool-bmi]