Fungsi & Kegunaan
Untuk apa obat Sporacid digunakan?
Sporacid adalah merek obat antijamur. Obat ini biasanya diresepkan dokter untuk mengatasi infeksi jamur yang dialami orang dewasa. Hal ini termasuk infeksi di bagian tubuh mana pun, termasuk paru-paru, mulut, tenggorokan, atau kuku kaki dan tangan. Obat antijamur tidak akan mempan untuk mengobati infeksi virus seperti flu atau pilek.
Tiap kapsul obat ini mengandung Itraconazole sebanyak 100 gram. Itraconazole merupakan agen antijamur kelas azole yang memiliki aktivitas antifungal yang kuat dengan spektrum luas.
Seperti semua agen antijamur kelas azole, obat ini bekerja mengganggu perkembangan membran sel jamur dengan cara menghambat enzim sitokrom P450 14α-demethylase (P45014DM). Proses penghambatan ini mencegah perubahan lanosterol ke ergosterol, yaitu komponen penting dalam membran sitoplasma jamur. Dengan minum obat ini, pertumbuhan dan perkembangan jamur dalam tubuh dapat diminimalisir atau bahkan dihentikan.
Obat ini tidak bisa diperoleh sembarangan karena hanya tersedia dengan resep dokter.
Bagaimana aturan pakai Sporacid?
Obat ini tidak boleh digunakan secara asal-asalan. Anda perlu tahu aturan pakainya supaya obat dapat bekerja lebih maksimal. Berikut beberapa aturan pakai obat Sporacid yang perlu Anda simak baik-baik.
- Obat ini harus diminum setelah makan.
- Telan obat secara utuh. Jadi, hindari menghancurkan, mengunyah, atau membuka obat ini dari kapsul pelindungnya.
- Gunakan obat ini sesuai jangka waktu yang ditentukan oleh dokter. Meskipun gejala Anda telah membaik, jangan hentikan pengobatan.
- Obat ini tidak boleh dipakai bergantian dengan orang lain. Bahkan meski orang tersebut punya gejala yang sama dengan Anda. Sebab, dosis obat bagi setiap orang mungkin berbeda-beda.
- Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat tanpa sepengetahuan dokter. Minum obat yang tidak sesuai aturan dapat meningkatkan risiko efek samping.
Pada prinsipnya, minum obat ini persis seperti yang dianjurkan dokter. Ikuti semua petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi dengan teliti. Jangan ragu untuk bertanya ke dokter bila Anda belum paham betul cara pakainya.
Bagaimana cara menyimpan Sporacid?
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis
Berapa dosis Sporacid untuk dewasa?
- Perawatan untuk vulvovag candidosis : 2 kali sehari 2 kapsul untuk hari pertama dan 1 kali sehari 2 kapsul untuk 3 hari berikutnya.
- Pencegahan Vulovag candidosis : 2 kapsul setiap bulan, pada hari pertama menstruasi
- Oral candidosis, Tinea cruris/corporis : 1 kali sehari 1 kapsul selama 15 hari
- Tinea pedis/ manuum : 1 kali sehari 1 kapsul selama 30 hari
- Tinea capitis: 1 kali sehari 1 kapsul selama 4 – 8 minggu
- Onychomycosis : 1 kali sehari 1 kapsul selama 3-6 bulan
- Pityriasis versicolor : 2 kali sehari 1 kaplet selama 5 – 7 hari
- Fungal Keratitis : 2 kali sehari 1 kaplet selama 3 minggu
- Sistemik : 2 kali sehari 1 kaplet atau 2 kali sehari 2 kaplet
Berapa dosis Sporacid untuk anak-anak?
Belum ada ketentuan dosis pasti untuk anak-anak. Obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Dalam dosis dan sediaan apa Sporacid tersedia?
Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul.
Efek Samping
Apa saja efek samping Sporacid?
Obat ini memiliki efek samping jangka pendek dan jangka panjang. Efek samping jangka pendek yang paling sering dikeluhkan setelah minum obat ini di antaranya:
- Mual
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Pusing
- Sesak napas
- Muncul ruam kemerahan di kulit
- Pruritus, rasa gatal di seluruh atau sebagian tubuh
- Biduran
- Angioedema, pembengkakan di bawah kulit karena alergi
- Frekuensi buang air kecil yang menurun
- Demam
- Merasa haus terus
- Mulut kering
- Kesemutan atau rasa kebas di tangan, kaki, dan mulut
- Nyeri atau kram otot
- Nafsu makan menurun
Sementara efek samping Sporacid yang kurang umum dan perlu diwaspadai di antaranya:
- Gangguan saluran cerna
- Hipokalemia, kadar kalium rendah
- Edema alias pembengkakan
- Hepatitis
- Rambut rontok
- Pandangan buram
- Nyeri dada
- Badan terasa lemas
- Warna feses seperti tanah liat
- Sering muncul keringat dingin
- Urin berwarna lebih gelap
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Pencegahan & Peringatan
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Sporacid?
- Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan obat ini, yaitu:
- Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat alergi terhadap obat Itraconazole atau antijamur lainnya.
- Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat penyakit hati dan ginjal.
- Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat penyakit kronis meliputi penyakit jantung, stroke, diabetes, kanker, dan lain sebagainya.
- Beri tahu dokter bila belakangan ini Anda sedang rutin minum obat-obatan tertentu. Entah itu obat resep, nonresep, hingga obat-obatan herbal.
- Beri tahu dokter bila Anda berencana hamil, sedang hamil, dan menyusui.
- Obat ini punya efek samping pusing dan mengantuk. Maka dari itu, hindari untuk mengemudi, mengoperasikan mesin, atau kegiatan lain yang membutuhkan kewaspadaan tinggi sampai efek obat benar-benar hilang.
- Hentikan penggunaan obat ini bila Anda mengalami reaksi alergi. Bila dibiarkan, obat ini dapat menyebabkan reaksi berbahaya yang berakibat fatal.
Apakah Sporacid aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA), setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
- A = Tidak berisiko,
- B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian,
- C = Mungkin berisiko,
- D = Ada bukti positif dari risiko,
- X = Kontraindikasi,
- N = Tidak diketahui
Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apapun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Interaksi Obat
Obat apa saja yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Sporacid?
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Beberapa obat-obatan yang berpotensi menyebabkan interaksi dengan Sporacid di antaranya:
- Advair Diskus (fluticasone / salmeterol)
- Amoxicillin
- Aspirin Low Strength (aspirin)
- Augmentin (amoxicillin / clavulanate)
- Benadryl (diphenhydramine)
- Celebrex (celecoxib)
- Co-trimoxazole (sulfamethoxazole / trimethoprim)
- Cymbalta (duloxetine)
- Fish Oil (omega-3 polyunsaturated fatty acids)
- Fluconazole
- Ibuprofen
- Lyrica (pregabalin)
- Nexium (esomeprazole)
- Norco (acetaminophen / hydrocodone)
- Omeprazole
- Pantoprazole
- Paracetamol (acetaminophen)
- Simvastatin
- Singulair (montelukast)
- Symbicort (budesonide / formoterol)
- Synthroid (levothyroxine)
- Terbinafine
- Terfenadine
- Ventolin HFA (albuterol)
- Vitamin B12 (cyanocobalamin)
- Vitamin C (ascorbic acid)
- Vitamin D3 (cholecalciferol)
- Warfarin
- Xanax (alprazolam)
- Zyrtec (cetirizine)
Mungkin masih banyak obat-obatan lainnya yang dapat berinteraksi dengan obat ini. Jadi, pastikan untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda gunakan. Bahkan yang tidak muncul di daftar yang sudah disebutkan di atas.
Makanan dan minuman apa yang tak boleh dikonsumsi saat menggunakan Sporacid?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.
Apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang harus menghindari Sporacid?
Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beberapa masalah kesehatan yang dapat berinteraksi dengan obat Sporacid meliputi:
- Hipersensitivitas terhadap obat Itraconazole
- Sedang hamil dan berencana ingin hamil
- Menyusui
- Penyakit ginjal dan hati
- Penyakit jantung
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan darurat atau overdosis?
Pada situasi gawat darurat atau overdosis, hubungi 119 atau segera larikan ke rumah sakit terdekat.
Apa yang harus saya lakukan kalau saya lupa minum obat atau lupa pakai obat?
Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Jangan gunakan obat ini dengan dosis dobel.
Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.
[embed-health-tool-bmi]