backup og meta

Nadroparin

Nadroparin

Sebagai bagian dari sistem peredaran darah yang penting, trombosit atau sel darah juga bisa mengalami kelainan seperti pada kondisi deep vein thrombosis (DVT). Karena bisa berujung fatal, DVT harus segera diatasi. Salah satunya dengan pemberian obat pengencer darah seperti nadroparin. 

Golongan obat: antikoagulan

Merk dagang: Fraxiparine

Apa itu nadroparin?

Nadroparin adalah obat untuk menangani kondisi yang berkaitan dengan masalah pembekuan darah. Obat bekerja dengan mengencerkan darah agar tidak menggumpal dan menyumbat pembuluh darah.

Nadroparin sering digunakan untuk mengobati deep vein thrombosis (DVT). DVT merupakan penggumpalan darah yang terjadi pada pembuluh darah kaki. 

Bila dibiarkan, gumpalan darah ini bisa berpindah ke paru-paru dan bersarang di pembuluh darah paru. Alhasil, terjadilah komplikasi berupa emboli paru. 

Selain mengatasi DVT dan mencegah komplikasinya, nadroparin juga dapat diberikan untuk mencegah penggumpalan darah pada orang-orang yang menjalani perawatan hemodialisis (cuci darah).

Dosis dan sediaan nadroparin

metoksi polietilen glikol-epoetin beta

Nadroparin tersedia dalam bentuk injeksi. Dosis obat akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan usia pasien dan kondisi yang ingin ditangani. Berikut merupakan dosis yang umum diberikan berdasarkan kondisinya. 

Dosis deep vein thrombosis (DVT)

  • Dewasa: 171 unit/kg berat badan (BB) yang disuntikkan sekali sehari, atau sebanyak 86 unit/kg BB yang disuntikkan dua kali sehari. 

Dosis pencegahan DVT atau emboli paru setelah operasi umum

  • Dewasa: 850 unit/kg BB disuntikkan sekali sehari, mulai 2–4 jam sebelum operasi. Lanjutkan pemberian obat selama tujuh hari. 

Dosis pencegahan DVT setelah operasi penggantian sendi pinggul

  • Dewasa: 38 unit/kg BB, disuntikkan 12 jam sebelum operasi, 12 jam setelah operasi, dan sekali sehari selama tiga hari pertama setelah operasi. Kemudian, dosis berubah menjadi 57 unit/kg BB, disuntikkan sekali sehari dari hari keempat hingga kesepuluh setelah operasi. 

Dosis pencegahan pembekuan darah selama hemodialisis

  • Dewasa: 65 unit/kg BB, disuntikkan setiap awal sesi dialisis. 

Dosis angina atau jenis serangan jantung tertentu

  • Dewasa: 86 unit/kg BB, disuntikkan setiap dua belas jam sekali selama enam hari.

Aturan pakai nadroparin

Pemberian obat dilakukan oleh dokter di rumah sakit. Suntikan akan diberikan ke bagian sisi kanan atau kiri perut. 

Selama menjalani perawatan dengan nadroparin, pastikan Anda mematuhi aturan dan pantangan yang diberi tahu oleh dokter. Usahakan Anda mendapatkan suntikan obat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Bila Anda melewatkan jadwal obat, segera beri tahu dokter agar Anda bisa mendapatkan dosis pengganti.

Efek samping nadroparin

perut mual kepala pusing mulut pahit badan lemas

Seperti obat-obatan pada umumnya, nadroparin juga dapat menimbulkan efek samping. Beberapa di antaranya mungkin mirip dengan efek samping warfarin yang juga merupakan pengencer darah.

Berikut berbagai efek samping yang perlu Anda ketahui.

  • Memar, perdarahan, atau nyeri pada area suntikan.
  • Lemas.
  • Pusing.
  • Mati rasa atau kesemutan.
  • Sesak napas.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Kelemahan pada satu sisi tubuh.
  • Kebingungan.
  • Sulit berbicara atau berpikir.
  • Gangguan keseimbangan.
  • Penglihatan kabur.
  • Nyeri dada.
  • Gangguan ereksi, seperti frekuensinya yang menjadi lebih sering atau durasinya terlalu lama.

Bila efek samping yang Anda alami tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter agar bisa ditangani.

Peringatan dan perhatian saat pakai nadroparin

badan lemas kepala pusing

Sebelum menjalani pengobatan dengan obat ini, beri tahu dokter bila Anda:

  • memiliki alergi terhadap nadroparin atau bahan lain yang mungkin terkandung dalam obat,
  • sedang rutin mengonsumsi obat, suplemen vitamin, atau produk herbal,
  • pernah memiliki jumlah trombosit yang rendah selama pengobatan, serta
  • memiliki kondisi medis seperti masalah perdarahan, cedera otak, penyakit sumsum tulang belakang, penyakit mata akibat diabetes atau perdarahan, infeksi jantung, tekanan darah tinggi, dan masalah ginjal.

Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau mengganti dengan obat jenis lain bila penggunaan nadroparin dirasa tidak aman. 

Biasanya, pasien yang pernah menjalani prosedur medis pada tulang belakangnya (epidural) berisiko tinggi mengalami masalah perdarahan di sekitar tulang belakang ketika menggunakan obat ini.

Perdarahan tersebut jarang terjadi, tetapi bisa menimbulkan kelumpuhan jangka panjang atau permanen. 

Apakah nadroparin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat nadroparin aman digunakan oleh ibu hamil. Meski demikian, ibu hamil tetap harus memberi tahu kondisinya kepada dokter sebelum menjalani pengobatan. Begitu pula bila Anda sedang merencanakan kehamilan.

Sementara itu, kegiatan menyusui harus dihindari selama ibu menjalani pengobatan dengan nadroparin. 

Interaksi nadroparin dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengganggu kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang parah.

Berikut beberapa jenis obat yang sebaiknya dihindari penggunaannya selama Anda menjalani pengobatan dengan nadroparin.

  • Obat-obatan pengencer darah lain, seperti warfarin, dapat meningkatkan risiko perdarahan.
  • Obat penurun darah tinggi, seperti asebutolol, dapat meningkatkan keparahan kondisi hyperkalemia (kelebihan kalium).
  • Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri dapat mengurangi fungsi kerja nadroparin.
  • Obat hormon untuk mengatasi endometriosis, seperti dienogest, dapat memperparah efek samping yang timbul.

Mungkin masih ada obat-obatan lain yang bisa menimbulkan interaksi dengan nadroparin. Bila Anda khawatir akan efek tertentu dari pemakaian obat ini dengan obat lain, tanyakan pada dokter atau apoteker.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nadroparin. (2022). Memorial Sloan Kettering Cancer Center. Retrieved June 23, 2022, from https://www.mskcc.org/cancer-care/patient-education/nadroparin

Mitić, G., Kovac, M., Povazan, L., et al. (2010). Efficacy and safety of nadroparin and unfractionated heparin for the treatment of venous thromboembolism during pregnancy and puerperium. Srpski arhiv za celokupno lekarstvo, 138 Suppl 1, 18–22. Retrieved June 23, 2022.

Nadroparin: Uses, Interactions, Mechanism of Action. (n.d.). DrugBank. Retrieved June 23, 2022, from https://go.drugbank.com/drugs/DB08813

 

Versi Terbaru

29/03/2023

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Berbagai Gejala Penggumpalan Darah di Dalam Tubuh, Sesuai Lokasi Gumpalannya

Bahaya Penggumpalan Darah di Kaki Akibat Duduk Terlalu Lama


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 29/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan