Untuk menghindari terjadinya lecet saat berhubungan intim atau masturbasi, Anda memerlukan pelumas atau lubricant. Salah satu pelumas yang dapat Anda pilih adalah KY Jelly.
Simak cara penggunaan dan efek samping pelumas KY Jelly berikut ini.
Jenis alat kesehatan: lubricant (pelumas).
Kandungan alat kesehatan: air, gliserin, gluconolactone, sodium hydroxide, chlorhexidine digluconate, methylparaben, dan hydroxyethylcellulose.
Apa itu KY Jelly?
KY Jelly adalah lubricant atau pelumas berbasis air. Ini biasanya digunakan sebagai pelicin untuk melakukan hubungan intim atau masturbasi.
Tidak seperti pelumas berbasis minyak, KY Jelly tidak bereaksi dengan jenis kondom lateks yang bisa menyebabkan kondom pecah.
Terkadang pelumas ini punya fungsi lain, seperti pengganti gel USG, membantu memasukkan supositoria atau tampon, dan alat bantu pemeriksaan medis lainnya.
KY Jelly dapat mengering ketika digunakan. Namun, efek pelicinnya dapat diaktifkan kembali dengan penambahan air atau air liur.
Sediaan dan aturan pakai K-Y Jelly
KY Jelly di Indonesia tersedia dalam botol tabung ukuran 50 ml dan 100 ml.
Oleskan pelumas sesuai dengan kebutuhan langsung dari tabung ke area kulit kelamin atau ke kondom. Terapkan kembali sesuai kebutuhan.
Jika kulit, anus, penis, atau vagina mengalami iritasi, hentikan penggunaan pelumas ini segera dan cuci area tersebut dengan air.
Produk ini tidak boleh tertelan atau dibiarkan mengenai mata. Apabila masuk ke mata, segera bilas mata dengan air.
Jika tertelan secara tidak sengaja, bilas juga mulut dengan air.
Efek samping KY Jelly
Setiap alat kesehatan dan obat pada dasarnya bisa menimbulkan efek samping.
Meski begitu, tidak semua orang merasakan efek samping dari penggunaan pelumas ini.
Efek samping pun dapat berbeda-beda dari satu orang dengan orang lain.
Efek samping ringan
Beberapa efek samping yang paling umum terjadi setelah memakai pelumas ini adalah:
- rasa terbakar di kulit,
- perih,
- ruam kulit, atau
- iritasi di tempat produk dioleskan.
Efek samping berat
Segera cari pertolongan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda ini:
- gatal-gatal parah,
- sulit bernafas, dan
- pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Penting Anda ketahui
Studi dalam jurnal Sexually transmitted diseases (2021) menunjukkan penggunaan pelumas pribadi yang mengandung gliserol berpotensi memicu infeksi jamur pada vagina. Bahan-bahan seperti methylparaben juga berisiko menyebabkan iritasi kulit pada beberapa orang. Apakah KY Jelly aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Belum ada penelitian yang memadai terkait risiko pemakaian pelumas ini pada ibu hamil atau menyusui.
Namun, selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko pemakaian.
Bicarakan terlebih dulu dengan dokter atau bidan sebelum memakai pelumas apapun, jika Anda tengah hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Interaksi KY Jelly dengan obat lain
Pada dasarnya, produk ini adalah alat kesehatan yang dioleskan pada bagian kulit luar. Jadi, hampir tidak ada kemungkinan berinteraksi dengan obat yang Anda minum secara oral.
Namun, KY Jelly mungkin dapat mengubah efek obat topikal (obat oles) yang diaplikasikan di area yang sama.
Beri tahu setiap dokter atau apoteker tentang semua obat oles yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat bebas, atau produk herbal.
Hal tersebut untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi nantinya.
[embed-health-tool-bmi]