Dexanta adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pada saluran pencernaan. Ketahui lebih lanjut seputar obat Dexanta dalam ulasan berikut ini.
Golongan obat: Obat antasida
Kandungan obat: Aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simethicone
Apa itu Dexanta?
Dexanta adalah obat untuk mengobati gangguan pencernaan, seperti mulas, asam lambung, sakit perut, perut kembung karena adanya penumpukan gas.
Penumpukan gas di perut sering kali diakibatkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada perut.
Obat ini mengandung aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simethicone. Dalam hal ini, zat simetikon berfungsi untuk membantu memecah gelembung gas di dalam usus.
Sementara aluminium dan magnesium hidroksida bekerja untuk menurunkan kadar asam yang berada pada lambung.
Selain itu, obat Dexanta juga dapat digunakan untuk mengobati ketidaknyamanan pada pasien dengan kondisi tukak lambung, gastritis, esofagitis, hernia hiatus, atau terlalu banyak asam di perut (hiperasiditas lambung).
Pada beberapa kasus, Dexanta dapat digunakan untuk tujuan lain. Tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda jika memiliki pertanyaan.
Sediaan dan dosis Dexanta
Obat Dexanta memiliki sediaan dalam bentuk tablet kunyah dan suspensi 100 ml. Pada kemasan 1 dos, Anda bisa mendapat 10 strip dengan masing-masing strip berisi 10 tablet Dexanta.
Sementara itu, dosis Dexanta dibedakan berdasarkan sediaannya, yakni sebagai berikut.
Tablet kunyah
- Dewasa: Dosis awal sekitar 1—2 tablet yang diminum sebanyak 3 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: Dosis awal 1/2—1 tablet diminum sebanyak 3 kali sehari.
Suspensi
- Dewasa: Dosis awal 1 sendok takar ukuran 5 ml yang diminum sebanyak 3 kali sehari.
Gunakan persis seperti yang diarahkan pada label atau seperti yang ditentukan oleh dokter Anda.
Melansir dari Medline Plus, Anda harus mengunyah tablet kunyah sebelum menelannya dan mengocok suspensi oral (cair) sebelum Anda mengukur dosis.
Gunakan takaran gelas yang disediakan atau alat takaran takaran obat (bukan sendok dapur).
Jangan mengonsumsi lebih dari dosis maksimal yang dianjurkan pada label obat. Selain itu, jangan minum obat ini dengan dosis maksimal selama lebih dari 2 minggu berturut-turut.
Lewati dosis yang terlewat jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya. Jangan gunakan dua dosis sekaligus.
Obat antasida biasanya diminum dalam waktu singkat sampai gejala Anda hilang. Hubungi dokter Anda jika gejala Anda tidak membaik dalam waktu 2 minggu setelah minum obat ini.
Simpan pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas. Jangan biarkan obat cair membeku. Ikuti aturan minum obat yang tertera dalam label kemasan sebelum menggunakan obat ini.
Jangan gunakan obat ini melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, lebih lama dari yang disarankan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Efek samping Dexanta
Berikut ini adalah daftar kemungkinan efek samping yang mungkin terjadi dari semua bahan yang terkandung dalam Dexanta.
Tingkat keparahan dan gejala efek samping yang muncul mungkin akan bervariasi.
Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter secepatnya apabila Anda mengalami efek samping yang tergolong serius, seperti:
- nyeri tulang,
- kelemahan otot,
- kebingungan,
- perubahan kondisi mental,
- kejang,
- kulit pucat,
- merasa pusing atau sesak napas, dan
- detak jantung cepat.
Segera hentikan penggunaan obat ini dan hubungi dokter Anda jika mengalami reaksi alergi parah (anafilaktik), dengan gejala-gejala seperti:
- pembengkakan pada wajah, bibir, tenggorokan, atau lidah,
- ruam kulit,
- gatal-gatal, dan
- kesulitan bernapas.
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak muncul seperti di atas.
Apakah obat Dexanta aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Selama kehamilan, obat Dexanta baik tablet atau cair harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Pastikan selalu mendiskusikan perbandingan antara risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.
Diketahui, jika obat ini bisa dikeluarkan melalui ASI. Oleh karena itu, sebelum menyusui konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Peringatan dan perhatian saat mengonsumsi Dexanta
Obat Dexanta dapat mempersulit tubuh Anda untuk menyerap obat lain, terutama obat antibiotik untuk kondisi tertentu.
Maka dari itu, hindari minum obat lain dalam waktu 2 jam sebelum atau 2 jam setelah Anda mengonsumsi Dexanta.
Anda tidak boleh menggunakan obat ini jika Anda alergi terhadap kandungan aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, atau simetikon.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah obat ini aman digunakan jika Anda memiliki penyakit ginjal atau sedang menjalani diet rendah magnesium.
Pastika juga kepada dokter sebelum menggunakan obat ini jika Anda sedang hamil atau menyusui.
Jangan berikan obat ini kepada anak di bawah 12 tahun tanpa nasihat medis.
Interaksi obat Dexanta dengan obat lain
Jika Anda menggunakan obat lain secara bersamaan, mungkin efektivitas dari Dexanta pada tubuh dapat berubah.
Hal ini bisa meningkatkan risiko efek samping atau menyebabkan obat tidak bekerja secara maksimal.
Oleh karena itu, beri tahu dokter Anda tentang semua obat, vitamin, dan suplemen herbal yang Anda gunakan. Jadi, dokter dapat membantu Anda mencegah atau mengelola interaksi obat.
Berikut adalah beberapa obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan Dexanta.
- Asam asetilsalisilat (aspirin).
- Ativan (lorazepam).
- Kalsium 600 D (kalsium atau vitamin d).
- Lasix (furosemid).
- Susu magnesia (magnesium hidroksida).
- Vitamin C (asam askorbat).
- Vitamin D3 (kolekalsiferol).
Selain itu, jangan lupa untuk buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat.
[embed-health-tool-bmi]