backup og meta

Avigan (Favipiravir)

Avigan (Favipiravir)

Kebanyakan penyakit flu bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ada kalanya kondisi flu harus diobati, terutama bila sudah berlangsung selama beberapa hari. Karena penyebab utama flu adalah virus influenza, maka obat yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi ini adalah obat antivirus seperti Avigan.

Golongan obat: antivirus

Kandungan obat: favipiravir

Apa itu obat Avigan?

Avigan, atau yang juga dikenal dengan favipiravir dan T-705, adalah obat antivirus yang dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang, Fujifilm Toyama Chemical. Obat ini merupakan turunan dari pyrazinecarboxamide dan digunakan untuk mengobati flu, terutama yang disebabkan oleh virus influenza

Selain digunakan untuk melawan virus influenza, Avigan juga dapat membantu menghambat replikasi jenis-jenis virus lainnya, terutama yang tergolong dalam jenis virus RNA. Beberapa jenis virusnya termasuk flavivirus, alphavirus, filovirus, bunyavirus, arenavirus, serta norovirus.

Belakangan ini, Avigan menjadi salah satu obat yang sedang dalam tahap uji sebagai pilihan pengobatan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau coronavirus.

Sebuah uji klinis yang dilakukan Tiongkok menunjukkan bahwa favipiravir yang terdapat dalam Avigan berpotensi melawan virus penyebab COVID-19. Tingkat keberhasilannya pun jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan obat antivirus lainnya, seperti lopinavir dan ritonavir.

Sediaan dan dosis obat Avigan

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 200 mg. Menurut situs Fujifilm Toyama Chemical, dosis Avigan yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah sebagai berikut:

  • 1.600 mg sebanyak 2 kali sehari di hari pertama
  • 600 mg sebanyak 2 kali sehari di hari ke-2 hingga ke-5

Total waktu pemberian obat Avigan (favipiravir) adalah 5 hari.

Akan tetapi, belum ada penelitian yang menjelaskan secara gamblang mengenai dosis efektif untuk COVID-19. Hal ini masih dalam pertimbangan dan riset para ahli.

Sedangkan, dosis Avigan untuk anak-anak hingga saat ini belum ditetapkan. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Aturan pakai obat Avigan

Avigan adalah obat yang hanya boleh diminum sesuai dengan resep dokter. Ikuti aturan minum obat yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Selalu baca petunjuk pemakaian obat sebelum menggunakan obat ini.

Obat ini adalah obat oral, artinya harus diminum melalui mulut. Telan obat dengan bantuan air minum. Jangan gunakan obat ini melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, atau lebih lama dari yang disarankan.

Avigan atau favipiravir paling baik disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan obat ini dari paparan sinar matahari langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi atau membekukannya di freezer.

Efek samping obat Avigan

Sama seperti obat-obatan pada umumnya, Avigan mungkin saja menimbulkan efek samping obat pada beberapa orang. Tingkat keparahan dan gejala efek samping yang muncul mungkin akan bervariasi.

Obat ini telah diuji oleh Pharmaceuticals and Medical Devices Agency (PMDA) di Jepang, termasuk bagaimana efek sampingnya terhadap binatang. Hasil uji tersebut menyatakan adanya beberapa potensi efek samping, seperti:

  • penurunan produksi sel darah merah,
  • peningkatan kadar alkali fosfat dan transaminase aspartat (sering kali dikaitkan dengan gangguan hati), serta
  • gangguan pada testis.

Namun, efek samping Avigan pada manusia masih perlu diteliti lebih lanjut karena efek sampingnya tergolong kecil. Selain itu, mungkin ada beberapa efek samping yang belum disebutkan.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Apakah obat Avigan aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat favipiravir kemungkinan memiliki sifat teratogenik. Artinya, obat ini berpotensi menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi oleh ibu hamil. Maka dari itu, penggunaan obat tidak disarankan untuk ibu hamil atau bagi yang sedang menjalani program kehamilan.

Pada ibu menyusui, belum diketahui secara pasti apakah obat ini dapat terserap ke dalam air susu ibu (ASI). Penggunaan obat harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

Interaksi obat Avigan dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beberapa interaksi yang dapat terjadi dari penggunaan obat Avigan dengan obat lain adalah:

  • meningkatnya risiko kerusakan organ hati apabila digunakan bersamaan dengan obat acetaminophen atau paracetamol yang berfungsi untuk meredakan nyeri dan demam,
  • menurunkan efektivitas obat pereda nyeri ibuprofen dan obat malaria hydroxychloroquine, serta
  • menurunkan efektivitas serta meningkatkan risiko efek samping bila digunakan bersama repaglinide, obat untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2.

Masih ada interaksi dengan obat-obatan lainnya yang belum disebutkan. Maka dari itu, penting untuk memberitahu dokter mengenai obat-obatan, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda gunakan sebelum menggunakan obat ini.

Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan kepada dokter atau apoteker.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Favipiravir – DrugBank. (2020). Retrieved 10 February 2022, from https://www.drugbank.ca/drugs/DB12466

Report on the Deliberation Results – Ministry of Health, Labour and Welfare – Japan. (2014). Retrieved 10 February 2022, from https://www.pmda.go.jp/files/000210319.pdf

The New Drug Application Approval of “AVIGAN® Tablet 200mg” in Japan for the anti-influenza virus drug – Fujifilm. (2014). Retrieved 10 February 2022, from http://fftc.fujifilm.co.jp/en/news/news140324e.html

Favipiravir – PubChem Database. (n.d.). Retrieved 10 February 2022, from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Favipiravir

Dong, L., Hu, S., & Gao, J. (2020). Discovering drugs to treat coronavirus disease 2019 (COVID-19). Drug Discoveries & Therapeutics, 14(1), 58-60. doi: 10.5582/ddt.2020.01012

Furuta, Y., Takahashi, K., Shiraki, K., Sakamoto, K., Smee, D., & Barnard, D. et al. (2009). T-705 (favipiravir) and related compounds: Novel broad-spectrum inhibitors of RNA viral infections. Antiviral Research, 82(3), 95-102. doi: 10.1016/j.antiviral.2009.02.198

Agrawal, U., Raju, R., & Udwadia, Z. F. (2020). Favipiravir: A new and emerging antiviral option in COVID-19. Medical journal, Armed Forces India, 76(4), 370–376. Retrieved 10 February 2022.

Versi Terbaru

14/03/2022

Ditulis oleh Shylma Na'imah

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Perhatikan Penggunaan Disinfektan yang Baik agar Aman dan Efektif Cegah Penyebaran Virus

Memilih Jenis Masker yang Paling Efektif Menangkal Virus


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 14/03/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan