backup og meta

Allylestrenol

Allylestrenol

Allylestrenol Obat Apa?

Apa fungsi allylestrenol?

Allylestrenol adalah progestogen sintesis (buatan) yang diresepkan untuk mengobati berbagai kondisi kesehatan terjadi selama masa kehamilan

Obat ini bisa digunakan untuk mencegah keguguran, mencegah kelahiran prematur, mencegah habitual abortion, atau keguguran yang sudah terjadi lebih dari tiga kali atau lebih. 

Selain itu obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati retardasi pertumbuhan intrauterin, di mana janin tidak tumbuh pada kecepatan normal.

Allylestrenol juga bisa digunakan untuk mengobati kondisi di mana embrio tidak bisa ditanam di dalam rahim. Obat ini juga dapat digunakan untuk membantu para ibu hamil melahirkan bayi yang sehat. 

Obat ini banyak beredar di Eropa, Jepang, Hong Kong, India, Bangladesh, negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Meski begitu, penggunaan obat ini cenderung masih terbatas dan tidak mudah ditemukan. 

Bagaimana cara penggunaan allylestrenol?

Konsumsilah obat ini sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh dokter Anda. Anda bisa mengonsumsi obat ini dengan atau tanpa makanan. Jika Anda khawatir akan merasa mual, Anda bisa mengonsumsi obat ini untuk mencegahnya.

Ikuti semua petunjuk yang terdapat pada kemasan obat ini. Jika ada informasi yang kurang jelas atau Anda tidak yakin mengenai informasi apapun, konsultasikan dengan apoteker dan dokter Anda.

Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak berubah, semakin memburuk, atau ada gejala baru yang muncul. Jika Anda berpikir bahwa mungkin Anda memiliki masalah medis yang cukup serius, segera dapatkan bantuan medis.

Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Bagaimana cara menyimpan allylestrenol?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan dan jauhkan dari sinar matahari secara langsung. Selain itu, jauhkan dari tempat yang lembap. Usahakan untuk selalu menyimpannya pada tempat yang kering.

Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi dan jangan pula dibekukan. Perhatikan setiap instruksi yang terdapat pada kemasan produk obat, atau tanyakan kepada apoteker jika Anda merasa ragu.

Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan. Jangan menyiramkan obat ini ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali jika diinstruksikan oleh dokter, apoteker, atau ahli kesehatan lainnya.

Untuk memahami cara pembuangan obat yang baik, konsultasikan kepada instansi pembuangan sampah setempat atau tanyakan kepada dokter Anda.

Dosis Allylestrenol

Bagaimana dosis allylestrenol  untuk orang dewasa?

Retardasi pertumbuhan intrauterin

Untuk mengobati retardasi pertumbuhan intraunterin, minum satu tablet yang dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari selama kurang lebih dua bulan. Dosis bisa dikurangi jika kondisi membaik.

Terancam keguguran

Satu tablet 5 mg, dikonsumsi tiga kali sehari selama 5-7 hari berturut-turut atau hingga gejala menghilang.

Terancam kelahiran prematur

Dosis yang digunakan untuk mencegah kelahiran prematur bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Maksimal dosis hariannya adalah 40 mg.

Bagaimana dosis allylestrenol untuk anak-anak?

Dosis untuk anak belum ditentukan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Namun, obat ini sebaiknya tidak digunakan oleh anak-anak di bawah usia 16 tahun. 

Dalam dosis apakah allylestrenol tersedia?

Allylestrenol tersedia dalam tablet 5 mg.

Efek samping Allylestrenol

Efek samping apa yang dapat dialami karena allylestrenol ?

Efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi obat ini termasuk: 

  • Gangguan pencernaan
  • Perubahan nafsu makan/berat badan
  • Retensi cairan  
  • Edema  
  • Jerawat
  • Ruam kulit  
  • Urtikaria  
  • Depresi
  • Sakit kepala  
  • Demam
  • Kelelahan  
  • Perubahan payudara  
  • Hirsutisme  
  • Perubahan libido
  • Siklus haid berubah atau menstruasi yang tidak teratur perdarahan (jarang).

Meski begitu, tidak semua orang yang mengonsumsi obat ini mengalami efek samping seperti yang sudah tercantum di atas. Mungkin ada beberapa efek samping lain yang tidak disebutkan di atas dan dialami oleh orang yang mengonsumsi obat ini.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan dan tanyakan lebih lanjut mengenai obat dan efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan obat ini pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan Perhatian Obat Allylestrenol

Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan allylestrenol?

Sebelum menggunakan allylestrenol, Anda harus memperhatikan beberapa hal seperti berikut: 

  • Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap obat ini. Obat ini sebaiknya tidak digunakan oleh Anda yang memiliki alergi terhadap obat allylestrenol. 
  • Beri tahu dokter dan apoteker tentang obat resep dan obat non resep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan atau yang akan Anda gunakan
  • Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui
  • Obat ini sebaiknya tidak digunakan oleh Anda yang telah melakukan aborsi namun tidak tuntas.
  • Obat ini sebaiknya tidak digunakan jika Anda memiliki penyakit hati yang cukup serius, karena jika tetap digunakan dapat meningkatkan risiko atau efek yang merugikan Anda.
  • Obat ini sebaiknya tidak digunakan jika Anda memiliki karsinoma atau tumor yang bergantung pada hormon, karena dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda.
  • Allylestrenol sebaiknya tidak digunakan jika Anda mengidap thrombophlebitis atau peradangan pembuluh darah, karena hal ini dapat menyebabkan kondisi Anda semakin memburuk.
  • Allylestrenol sebaiknya tidak digunakan jika Anda memiliki pitam otak karena dapat meningkatkan efek negatif serta kondisi kesehatan Anda.

Apakah allylestrenol aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat ini memang didesain untuk dikonsumsi saat sedang hamil. Oleh sebab itu, obat ini aman dikonsumsi saat sedang hamil. Namun, efek yang berbeda bisa muncul pada ibu menyusui.

Penggunaan bisa dihentikan setelah masa kehamilan karena dapat mempengaruhi kesehatan bayi yang masih menyusui. Oleh sebab itu, ibu menyusui tidak direkomendasikan untuk mengonsumsi obat ini karena dapat memberikan efek terhadap bayi yang disusuinya.

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA)

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

  •      A= Tidak berisiko
  •      B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
  •      C= Mungkin berisiko
  •      D= Ada bukti positif dari risiko
  •      X= Kontraindikasi
  •      N= Tidak diketahui

Interaksi Obat Allylestrenol

Obat lain apa yang mungkin berinteraksi dengan allylestrenol?

Interaksi yang terjadi antara obat ini dengan obat lainnya dapat mengubah kinerja obat ini atau meningkatkan risiko efek samping yang serius dari obat ini maupun obat lain yang Anda konsumsi. Meski demikian, tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini.

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter. 

Ada 1,848 obat yang mungkin berinteraksi dengan allylestrenol, namun tidak semua memiliki efek yang berbahaya. Di antara obat-obat yang dapat berinteraksi dengan allylestrenol adalah:

  • Abatacept. Metabolisme dari obat ini dapat meningkat jika berinteraksi dengan abatacept.
  • Acarbose. Acarbose dapat mengurangi tingkat ekskresi dari allylestrenol, sehingga dapat meningkatkan level serum yang lebih tinggi. 
  • Aceclofenac. Obat ini dapat mengurangi tingkat ekskresi dari allyslestrenol, sehingga dapat meningkatkan level serum yang lebih tinggi.
  • Acemetacin. Obat ini dapat mengurangi tingkat ekskresi dari allyslestrenol, sehingga dapat meningkatkan level serum yang lebih tinggi.
  • Carbamazepine. Metabolisme dari obat ini dapat berkurang saat berinteraksi dengan allylestrenol. 
  • Chondoritin Sulfate. Allylestrenol dapat mengurangi tingkat ekskresi dari obat ini, sehingga dapat meningkatkan level serum yang lebih tinggi.
  • Chromic Chloride. Allylestrenol dapat mengurangi tingkat ekskresi dari obat ini, sehingga dapat meningkatkan level serum yang lebih tinggi.
  • Fenobarbital. Metabolisme dari allylestrenol dapat meningkat jika berinteraksi dengan fenobarbital. 
  • Fenitoin. Metabolisme dari fenitoin dapat menurun jika berinteraksi dengan fenitoin. 
  • Griseofulvin. Metabolisme allylestrenol dapat meningkat jika berinteraksi dengan griseofulvin.
  • Ketoconazole. Metabolisme allylestrenol dapat menurun jika berinteraksi dengan obat ini. 
  • Rifampisin. Metabolisme dari obat ini dapat menurun jika berinteraksi dengan allylestrenol. 

Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan allylestrenol?

Obat-obatan tertentu tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. 

Meski begitu, belum ditemukan bukti yang menyatakan adanya interaksi alkohol dengan obat ini. Namun, tetap waspada dengan membatasi penggunaan alkohol saat mengonsumsi obat ini.

Diskusikan penggunaan obat ini dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk menghindari masalah kesehatan yang lebih serius.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan allylestrenol?

Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama:

  • Migrain dan gangguan emboli
  • Epilepsi  
  • Migrain
  • Asma
  • Sinusitis
  • Disfungsi jantung 
  • Toleransi glukosa
  • Diabetes
  • Disfungsi ginjal. Obat ini dapat meningkatkan efek buruk pada Anda yang memiliki riwayat penyakit ginjal. Bahkan pengobatan sebaiknya dihentikan jika kondisi Anda semakin memburuk.
  • Kehilangan penglihatan. Jika penglihatan Anda mendadak hilang, terjadi pembengkakan pada kelopak mata, atau penglihatan ganda, sebaiknya Anda segera menghentikan penggunaan obat ini.
  • Riwayat depresi. Jika Anda pernah mengalami depresi, perubahan suasana hati Anda saat mengonsumsi obat ini harus tetap diawasi. Obat ini sebaiknya diganti dengan alternatif lain yang lebih aman. 

Overdosis Allylestrenol

Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, segera hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (118/119) atau segera ke unit gawat darurat di rumah sakit terdekat.

Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum dosis yang terlewat sesegera mungkin. Namun,  bila waktu sudah menunjukkan saat untuk mengonsumsi dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa dan konsumsi obat ini pada jadwal dosis yang biasanya.

Jangan memaksakan untuk meminum dosis lebih dari satu dalam satu kali pemakaian, dan jangan dengan sengaja menggandakan dosis karena penggunaan obat dalam dosis yang tidak tepat dapat membahayakan kondisi kesehatan Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

DrugBank. https://www.drugbank.ca/drugs/DB01431. Accessed May 13th, 2019

Geston. https://www.squarepharma.com.bd/downloads/Geston.pdf Accessed May 13th, 2019

MIMS. Allylestrenol. 2016. http://mims.com/Indonesia/Home/GatewaySubscription/?generic=Allylestrenol Accessed February 18th, 2017

Versi Terbaru

05/09/2024

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

15 Komplikasi yang Mungkin Terjadi pada Bayi Prematur

Kapan Hamil Lagi Setelah Keguguran? Ini Penjelasannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 05/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan