Pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah minum air es bisa bikin gemuk? Pertanyaan ini tentu perlu dibuktikan dengan pernyataan valid dari segi medis maupun penelitian yang sudah dilakukan.
Jika dilihat secara seksama, tidak ada data yang menunjukkan bahwa minum air dingin ternyata tidak bikin gemuk. Bagaimana penjelasan lengkapnya? Cek selengkapnya di bawah ini!
Jumlah air pada tubuh manusia
Pada dasarnya, 60% tubuh manusia dewasa terdiri dari air, sedangkan 75% tubuh bayi adalah air.
Menurut Mitchell dkk (1945), air dalam tubuh terbagi dalam beberapa organ, otak dan jantung 73%, paru-paru 83%, kulit 64%, otot dan ginjal 79%, bahkan tulang pun terdiri dari 31% air.
Oleh sebab itu, semakin tubuh terhidrasi, semakin maksimal pula organ tubuh melakukan tugas-tugasnya, mulai dari berpikir sampai membakar lemak. Berikut ini lima manfaat air untuk tubuh manusia.
- Bagi sel-sel dalam tubuh, air juga berperan dalam pembentukan sel
- Mengatur suhu internal tubuh lewat bernapas dan berkeringat
- Air membantu proses menghilangkan limbah beracun yang disaring dari ginjal dengan buang air kecil
- Air memproduksi air liur dan melumasi sendiri
- Berfungsi sebagai peredam kejut pada otak, sumsum tulang belakang, dan janin dalam kandungan
Minum air es bikin gemuk, mitos atau fakta?
Kalau kamu penyuka air dingin dan khawatir gemuk karena terlalu sering meminumnya, kini tak perlu seperti itu lagi.
Perlu Anda Ketahui
Nyatanya, tidak ada penelitian yang menyebutkan bahwa minum air es bikin gemuk tubuh. Sehingga minum air es bikin gemuk adalah MITOS. Sebuah penelitian dilakukan di Amerika Serikat tahun 2016 menyatakan peningkatan hidrasi dapat dikaitkan dengan penurunan berat badan. Dengan pengembangan hipotesis berupa peningkatan hidrasi dapat mendukung penurunan berat badan, terutama melalui penurunan intensitas makan, pembakaran lemak, dan meningkatnya lipolisis, yaitu proses metabolisme untuk memecah lemak.
Fakta lainnya juga bisa ditemukan bahwa air justru dapat menurunkan berat badan dengan cara yang kompleks.
Cara air menurunkan berat badan yaitu lewat meningkatkan metabolisme tubuh dan membuat aktivitas olahraga akan lebih efisien, hingga menekan nafsu makan.
Baik air kemasan atau air mineral tidak memiliki kalori dan secara otomatis dapat membantu mengatur berat badan.
Anda bisa mengurangi asupan kalori apabila minuman berkalori, seperti teh manis dan soda, diganti dengan air mineral.
Minum air mineral pun bermanfaat untuk mencegah dehidrasi, suatu kondisi yang dapat menyebabkan pikiran tidak fokus, mengakibatkan perubahan suasana hati, menyebabkan tubuh kepanasan, sembelit dan berpotensi menimbulkan batu ginjal.
Air mineral kemasan bisa bikin gemuk?
Air mineral kemasan juga memiliki hal yang tidak jauh berbeda dari air mineral biasa.
Penelitian dari Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar menyimpulkan bahwa kualitas air minum dalam kemasan memenuhi syarat Permenkes, baik dilihat dari parameter warna, kekeruhan, suhu hingga keadaan fisiknya.
Maka dari itu, air kemasan tidak membuat gemuk. Air mineral kemasan juga punya banyak manfaat lain bagi tubuh, yaitu:
- membantu tubuh membuang kotoran,
- mengatur tekanan darah,
- meningkatkan kinerja otak, dan
- mencerahkan kulit.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan konsumsi harian air putih bagi orang dewasa sebanyak 8-9 gelas atau setara 1500-2000 ml guna memenuhi kebutuhan air dalam tubuh. Konsumsi air putih disarankan pada kondisi tertentu, seperti:
- saat mau tidur dan bangun tidur,
- sebelum dan sesudah makan, serta
- sebelum atau sesudah olahraga.
Dengan ketentuan dari Kemenkes, pemilihan air mineral tentu sangat berperan penting. Untuk air mineral terbaik, usahakan memilih air mineral yang berasal dari sumber terpercaya.
Sebab air mineral yang tercemar bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti diare.
Ciri-ciri air mineral yang aman dan sehat dikonsumsi:
- tidak berasa
- warnanya jernih,
- tidak berbau,
- bersih (tidak ada kotoran), dan
- tidak mengandung zat beracun atau bakteri.
[embed-health-tool-bmi]