backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

8 Fungsi Makanan bagi Tubuh Manusia agar Tetap Sehat

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 16/03/2023

    8 Fungsi Makanan bagi Tubuh Manusia agar Tetap Sehat

    Setiap hari, Anda memerlukan asupan makanan agar tetap sehat dan beraktivitas dengan optimal. Menyantap makanan yang sedap dan bergizi juga bisa membuat hari-hari terasa lebih menyenangkan. Lantas, apa saja fungsi makanan bagi tubuh?

    Fungsi makanan bagi kesehatan

    Tubuh memerlukan makanan untuk bekerja dengan baik. Berikut peran makanan bagi tubuh dan kesehatan.

    1. Sumber energi utama

    Fungsi makanan bagi tubuh memberikan pasokan tenaga untuk beraktivitas fisik, seperti berjalan, bekerja, dan berolahraga. 

    Tak hanya itu, pasokan energi juga diperlukan agar organ, seperti lambung, paru-paru, dan jantung, bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

    Zat gizi pada makanan yang memberikan pasokan energi utama adalah karbohidrat, seperti kentang, nasi, ubi jalar, dan tepung-tepungan. 

    Asupan tinggi lemak juga bisa memberikan energi, tetapi biasanya disimpan tubuh sebagai cadangan. 

    Tubuh akan menggunakan lemak sebagai suplai energi bila Anda sedang beraktivitas cukup berat dalam waktu yang lama, misalnya ketika lari maraton.

    2. Memberikan cadangan energi

    manfaat makanan untuk beri tenaga

    Hasil pencernaan makanan juga bisa menjadi simpanan energi di dalam tubuh. Cadangan energi diperlukan agar tubuh tetap berfungsi meskipun Anda sedang tidak makan dan minum, seperti saat berpuasa.

    Ada tiga jenis zat gizi yang bisa diproses menjadi cadangan energi, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.

    Karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen di dalam otot dan liver. Karbohidrat dan protein juga bisa disimpan ke dalam jaringan lemak tubuh (adiposa). 

    Tubuh akan menyimpan karbohidrat, protein, dan lemak ke dalam jaringan lemak ketika jumlah ketiganya berlebih dan tidak segera dibakar menjadi energi.

    3. Mengurangi risiko sakit

    Manfaat makanan selanjutnya yaitu membantu memperkuat tubuh agar tidak mudah sakit.

    Konsumsi makanan dengan zat gizi seimbang membuat fungsi sel tubuh bekerja optimal. 

    Kekurangan zat gizi tentu menyebabkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia kekurangan (defisiensi) besi.

    Anemia defisiensi zat besi menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah. Kondisi ini bisa melemahkan sistem imun sehingga menyebabkan tubuh mudah terkena infeksi bakteri atau virus.

    Fakta sehat

    Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa anemia defisiensi besi merupakan penyakit akibat kekurangan gizi yang paling banyak ditemukan di seluruh dunia.

    4. Merangsang pertumbuhan tubuh

    Zat gizi dari makanan memiliki fungsi penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh.

    Ambil contoh protein, tubuh memerlukan protein nabati maupun hewani untuk membentuk otot, kulit, dan rambut. 

    Zat gizi lain seperti asam folat bahkan memberikan manfaat sejak manusia masih di dalam kandungan. Asupan tinggi folat pada ibu hamil diperlukan agar saraf pada janin bisa terbentuk sempurna. 

    Mengonsumsi makanan tinggi vitamin D dan kalsium juga membentuk dan memperkuat tulang dan gigi. Tulang menjadi pondasi utama struktur tubuh yang menopang organ, otot, dan sendi.  

    5. Memperbaiki jaringan tubuh rusak

    cedera hamstring berulang

    Fungsi makanan lainnya adalah membantu perbaikan jaringan tubuh yang rusak akibat sakit atau cedera. 

    Makanan dengan kandungan protein membantu pemulihan robekan kecil pada serat-serat otot akibat aktivitas fisik yang intens. 

    Sementara itu, asupan tinggi karbohidrat bisa meningkatkan energi agar proses perbaikan jaringan otot tetap berjalan dengan baik.

    Jaringan yang rusak juga bisa terjadi akibat luka. Nah, sayur atau buah tinggi vitamin C membantu penyembuhan luka dengan merangsang pembentukan kolagen. 

    Kolagen adalah protein di dalam kulit yang berfungsi menutup luka dan membentuk jaringan kulit baru.

    6. Melindungi tubuh dari radikal bebas

    Lingkungan luar menimbulkan radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh, seperti polusi, asap rokok, hingga sinar matahari.

    Makanan kaya antioksidan memiliki fungsi melindungi tubuh dari paparan radikal bebas. Antioksidan bisa didapatkan dari vitamin C, vitamin E, selenium, dan flavonoid.

    Sumber antioksidan bisa didapat dari sayur dan buah. Anda juga bisa memilih sayur dan buah warna-warni. Kandungan warna alaminya juga tinggi antioksidan. 

    Salah satu jenis pewarna alami yang kaya antioksidan, yaitu beta-karoten. Anda bisa menemukannya pada buah dan sayur berwarna kuning, seperti labu dan wortel.

    7. Menjaga kesehatan saraf

    Makanan yang mengandung vitamin B kompleks bisa menjaga kesehatan saraf. 

    Sistem saraf yang sehat akan memberikan sinyal antara otak dan organ lain dalam tubuh. Hal ini membuat Anda bisa bergerak, bernapas, melihat, hingga berpikir.

    Kekurangan vitamin B bisa meningkatkan risiko masalah saraf, seperti gangguan penglihatan, pikun, tubuh sulit bergerak, kebas, dan kesemutan.

    Makanan kaya vitamin B ada pada sayuran hijau dan kacang-kacangan. Bila ingin mendapat asupan vitamin B12, Anda bisa mengonsumsi dari sumber hewani, seperti susu, telur, ikan-ikanan, daging, dan yoghurt.

    8. Mengatur metabolisme tubuh

    Metabolisme adalah reaksi kimia di dalam tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Tubuh memerlukan energi untuk melakukan fungsinya, mulai dari berpikir, bergerak, hingga tumbuh kembang. 

    Ketika Anda mendapatkan asupan makanan bergizi yang memadai, fungsi metabolisme tubuh bisa berjalan lancar.

    Laju metabolisme yang lancar membantu proses penurunan berat badan secara bertahap. Artinya, tubuh bisa menggunakan zat gizi dari makanan secara optimal, termasuk mengubahnya menjadi energi, dan mencegah pertambahan lemak akibat asupan berlebih.

    Namun, terlalu sedikit mengonsumsi makanan, tanpa aktivitas fisik yang cukup, membuat metabolisme melambat.

    Untuk itu, Anda perlu memastikan nutrisi harian tetap lengkap dan seimbang serta terapkanlah gaya hidup aktif bergerak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 16/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan