backup og meta

Mengenal Vitamin Neurotropik dan Fungsinya Bagi Saraf

Mengenal Vitamin Neurotropik dan Fungsinya Bagi Saraf

Jika tangan atau kaki Anda belakangan sering terasa kram, kebas, kesemutan, nyeri, atau lemah otot, coba tengok kembali asupan vitamin Anda. Pasalnya, berbagai keluhan tersebut bisa menandakan gangguan saraf tepi akibat kekurangan vitamin neurotropik.

Vitamin neurotropik adalah kelompok vitamin yang terdiri dari vitamin B1 (tiamin), vitamin B6 (piridoksin), dan vitamin B12 (kobalamin). Masing-masing vitamin memiliki fungsi tersendiri, tapi ketiganya sama-sama penting bagi kesehatan sistem saraf.

Apa itu vitamin neurotropik?

Walaupun hampir semua vitamin dan mineral bermanfaat bagi kesehatan sistem saraf, vitamin neurotropik memiliki manfaat khusus bagi sistem ini. Berikut adalah sederet fungsinya bagi kesehatan saraf Anda:

1. Vitamin B1 (tiamin)

Orang dewasa di atas 14 tahun membutuhkan 1,3 mg vitamin B1 setiap harinya. Fungsi utama vitamin B1 adalah membantu sel mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi. Energi yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menjalankan berbagai aktivitas seluruh sel pada tubuh. Terutama sel-sel otak dan sistem saraf.

Sebagai vitamin neurotropik, vitamin B1 berfungsi sebagai pelindung dari kerusakan sekaligus mendukung aktivitas sel saraf. Kekurangan vitamin B1 akan menimbulkan gejala berupa kesemutan, rasa tertusuk atau terbakar pada lengan dan kaki, berkurangnya kemampuan refleks, serta tubuh jadi lesu.

Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin B1 dengan mengonsumsi daging sapi, kacang-kacangan, beras, serta sayur-sayuran. Untuk mengoptimalkan asupan vitamin B1 harian, Anda pun dapat mengonsumsi suplemen atau makanan yang telah diperkaya dengan vitamin ini.

2. Vitamin B6 (piridoksin)

Orang dewasa di atas usia 14 tahun disarankan untuk mengonsumsi 1,2 mg vitamin B6 setiap harinya. Vitamin B6 memiliki peran penting dalam produksi neurotransmiter. Neurotransmiter adalah senyawa kimia yang berfungsi membawa, mempercepat, dan menyeimbangkan pengiriman sinyal antara beberapa sel saraf atau dari sel saraf menuju jaringan tubuh.

Vitamin neurotropik ini juga dibutuhkan dalam pembentukan myelin. Myelin adalah selubung pelindung sel saraf yang dapat mempercepat pengiriman sinyal. Jika myelin rusak, penghantaran sinyal akan terhambat dan sel saraf dapat mengalami kerusakan.

Kerusakan saraf akibat kekurangan vitamin B6 ditandai dengan kebas, kesemutan, dan gangguan keseimbangan. Kondisi ini bisa dicegah dengan mengonsumsi suplemen atau makanan kaya vitamin B6 seperti salmon, tuna, daging merah, kacang-kacangan, dan pisang.

3. Vitamin B12 (kobalamin)

Setiap hari, pria dan wanita di atas 14 tahun membutuhkan 2,4 mcg vitamin B12. Vitamin B12 dibutuhkan untuk menjaga fungsi normal sistem saraf, membantu produksi sel darah merah, serta membentuk DNA. Metabolisme sel juga sangat bergantung pada vitamin B12 karena vitamin ini diperlukan dalam pembentukan energi dan asam lemak.

Seperti vitamin neurotropik lainnya, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kebas serta kesemutan, terutama pada tangan dan kaki. Jika kondisi ini terus berlanjut, kekurangan vitamin B12 dapat bertambah parah dan memicu kerusakan permanen pada sel otak serta sistem saraf. 

Vitamin B12 banyak terdapat pada ikan, daging merah, daging ayam, telur, serta susu dan produk turunannya. Anda pun bisa mencukupi kebutuhan vitamin B12 dengan mengonsumsi suplemen vitamin.

Vitamin neurotropik berupa vitamin B1, B6, dan B12 memiliki peran yang amat besar dalam memelihara kesehatan saraf Anda. Kekurangan asupan ketiga vitamin ini dapat menyebabkan gangguan, bahkan kerusakan saraf yang bersifat permanen.

Bagi Anda yang sering mengalami kesemutan, kram, serta kebas pada tangan dan kaki, jangan abaikan gejala ini. Agar saraf tetap sehat dan Anda dapat beraktivitas dengan lancar, konsumsi suplemen vitamin neurotropik yang dapat memelihara kesehatan saraf Anda. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Thiamin. https://medlineplus.gov/ency/article/002401.htm Diakses pada 23 Agustus 2019.

11 Signs and Symptoms of Thiamine (Vitamin B1) Deficiency. https://www.healthline.com/nutrition/thiamine-deficiency-symptoms#section1 Diakses pada 23 Agustus 2019.

Vitamin B6: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/219662.php Diakses pada 23 Agustus 2019.

Identifying a Neurotransmitter. https://www.verywellmind.com/what-is-a-neurotransmitter-2795394 Diakses pada 23 Agustus 2019.

9 Signs and Symptoms of Vitamin B6 Deficiency. https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-b6-deficiency-symptoms Diakses pada 23 Agustus 2019.

Everything you need to know about vitamin B-12. https://www.medicalnewstoday.com/articles/219822.php Diakses pada 23 Agustus 2019.

9 Health Benefits of Vitamin B12, Based on Science. https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-b12-benefits Diakses pada 23 Agustus 2019.

Vitamin B12. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminB12-HealthProfessional/#h10 Diakses pada 23 Agustus 2019.

Peripheral Neuropathy Fact Sheet. https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Fact-Sheets/Peripheral-Neuropathy-Fact-Sheet Diakses pada 23 Agustus 2019.

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Neuropati Perifer sebagai Efek Kemoterapi, Mengapa Bisa Terjadi?

Waspadai 8 Risiko Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin B12


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan