backup og meta

4 Hal yang Tak Anda Sadari Bikin Salad Jadi Tidak Sehat Lagi

4 Hal yang Tak Anda Sadari Bikin Salad Jadi Tidak Sehat Lagi

Ketika sedang diet, semua orang mengandalkan salad sebagai menu dietnya. Bahkan tidak sedikit orang yang bisa makan salad saja dalam satu hari agar dietnya berhasil. Diet berhasil dan berat badan turun memang tujuan utama. Namun apa jadinya jika salad yang menjadi menu andalan dan dianggap sehat justru bikin diet Anda gagal total? Berikut adalah hal yang Anda tak sadari dapat membuat salad tidak sehat.

Berbagai bahan yang bikin salad tidak sehat lagi

1. Roti kering

Tambah nikmat memang jika menu salad Anda ditambahkan dengan roti kering (croutons). Tapi hati-hati dengan roti yang Anda tambahkan tersebut. Bisa jadi roti itu yang membuat diet gagal. Mengapa?

Roti kering mengandung natrium yang cukup tinggi yang bisa membuat Anda berisiko mengalami tekanan darah tinggi bila dikonsumsi berlebihan. Mungkin memang natrium yang Anda dapatkan dari roti kering tidak seberapa, namun zat tersebut juga terkandung di dalam makanan atau minuman kemasan lain. Sehingga, semakin banyak Anda makan makanan kemasan, semakin banyak pula natrium di dalam tubuh.

2. Jenis daging tertentu

Menambah protein hewani dalam salad Anda memang sehat dan tentunya membuat salad menjadi lebih nikmat. Tetapi, Anda harus perhatikan jenis makanan protein hewani yang Anda tambahkan. Seperti menu chicken salad yang ada di restoran, kebanyakan menggunakan potongan daging ayam yang digoreng dengan balutan tepungnya. Teknik menggoreng pada potongan ayam ini bisa bikin salad tidak sehat.

Bila Anda menggunakan daging sapi, pastikan tidak ada lemak atau gajih yang tertinggal di dalamnya. Selain itu, lebih baik mengolah makanan protein hewani tersebut dengan cara dikukus atau direbus saja.

3. Keju

Keju sangat pas bila ditaburkan di atas salad. Namun, keju bisa berbahaya bagi kesehatan Anda jika terlalu banyak ditambahkan ke dalam salad. Salad yang Anda makan tak lagi sehat, sebab keju mengandung lemak jenuh serta natrium yang sangat banyak. Lemak jenuh bertanggung jawab atas perut Anda yang buncit, paha yang yang besar, dan lengan yang tebal.

Setengah gelas keju parut saja terdiri dari 18 gram lemak dan 225 kalori, cukup banyak bukan? Atau sebagai alternatif, Anda bisa menambahkan keju yang terbuat dari bahan nabati.

4. Dressing atau saus salad tertentu

Nah, banyak orang yang tidak menyadari jika saladnya tak sehat akibat dressing yang digunakan. Jika Anda sedang diet, Anda harus memilih dressing yang tepat, yaitu rendah lemak jenuh dan kalori.

Kebanyakan dressing memang hanya membuat kalori salad Anda bertambah berkali-kali lipat. Misalnya,  banyak orang menambahkan mayones atau saus thousand island pada saladnya, padahal kandungan kalori dalam sausnya sendiri sudah mencapai sekitar 100-200 kalori setiap satu sendok makan. Ini berkebalikan dengan kandungan kalori salad yang harusnya hanya sedikit. Tapi jika dressing-nya tidak tepat, justru akan membuat salad tidak sehat dan kalori di dalamnya melonjak.

Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan saus balsamic yang memiliki lemak dan kalori yang lebih rendah, atau minyak zaitun.   

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Verywell. (2017). How to Ruin a Healthy Salad. [online] Available at: https://www.verywell.com/how-to-ruin-a-healthy-salad-2507683  [Accessed 3 May 2017].

The Huffington Post. (2013). The Healthiest and Unhealthiest Salad Dressings. [online] Available at: http://www.huffingtonpost.com/the-daily-meal/the-healthiest-and-unheal_b_3517759.html  [Accessed 3 May. 2017].

 

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Atifa Adlina


Artikel Terkait

Mengenal Gula Alkohol, Apakah Lebih Sehat dari Gula Biasa?

Pengaturan Porsi Makanan di Dalam Piring Anda Saat Sedang Diet


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan