backup og meta

Manfaat Minyak Canola Oil dalam Susu Oat yang Perlu Anda Tahu

Manfaat Minyak Canola Oil dalam Susu Oat yang Perlu Anda Tahu

Jika Anda ingin mengganti susu sapi karena alergi, susu nabati yang sedang populer seperti susu oat, bisa menjadi pilihan. Susu oat sering dianggap sebagai alternatif yang sehat dan aman. Namun, ada mitos yang beredar mengenai bahan tambahan seperti minyak kanola, yang disebut-sebut meningkatkan kandungan lemaknya.

Namun, benarkah minyak kanola dalam susu oat membuat kadar lemaknya lebih tinggi daripada susu sapi? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di sini.

Susu sapi vs susu oat

Tidak dapat dipungkiri, susu sapi menawarkan banyak nutrisi penting, baik makro maupun mikro, yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

Susu sapi juga kaya akan protein, yang dianggap unggul karena mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh.

Namun, salah satu kekurangan susu sapi adalah kandungan lemaknya, terutama asam lemak jenuh dan kolesterol yang relatif tinggi.

Lemak jenuh, yang sering disebut sebagai lemak “jahat”, dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Lemak ini dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan, penyakit jantung, dan bahkan stroke.

Oleh karena itu, asupan lemak jenuh perlu dibatasi. Batas aman konsumsi lemak jenuh per hari adalah maksimal 30 gram untuk pria dan 20 gram untuk wanita.

Di sisi lain, susu oat semakin diminati karena alasan kesehatan dan gaya hidup. Banyak orang memilih susu oat sebagai alternatif karena mereka memiliki kondisi seperti alergi susu sapi atau intoleransi laktosa.

Selain itu, bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian, susu oat menjadi pilihan yang tepat.

Susu oat juga dianggap lebih sehat karena tidak mengandung kolesterol, rendah lemak jenuh, dan kaya akan lemak tak jenuh, yang dikenal sebagai lemak “baik”.

Sebagai perbandingan, kandungan lemak jenuh dalam susu sapi memang lebih tinggi dibandingkan susu oat. Dalam 200 ml susu sapi, terdapat sekitar 6 gram lemak total dengan 3 gram di antaranya adalah lemak jenuh.

Sementara itu, pada susu oat dengan ukuran 200 ml, lemak total juga sebesar 6 gram, tetapi hanya 0,5 gram adalah lemak jenuh dan tidak mengandung lemak trans.

Minyak canola dalam susu oat

Lemak dalam susu oat sebagian besar berasal dari minyak kanola (canola oil), yang merupakan pilihan sehat karena memiliki kadar lemak jenuh yang sangat rendah dibandingkan dengan minyak biji-bijian lainnya.

Menurut Harvard School of Public Health, minyak canola hanya mengandung 7% lemak jenuh dan kaya akan lemak tak jenuh tunggal (62%), yang baik untuk kesehatan jantung.

Selain itu, minyak canola juga mengandung lemak tak jenuh ganda, dengan kadar omega-3 sebesar 19% dan omega-6 sebesar 9%, yang keduanya penting untuk menjaga kesehatan jantung dan fungsi tubuh secara keseluruhan.

Minyak canola juga mengandung fitosterol (sekitar 0,9%) yang membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam tubuh, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Dengan adanya minyak canola dalam susu oat, Anda akan mendapatkan lebih banyak lemak “baik” dibandingkan susu sapi.

Lemak baik dalam susu oat dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke, serta mendukung kesehatan sel tubuh dan otak.

Selain itu, minyak canola juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Di samping manfaat dari minyak kanola, susu oat juga mengandung beta-glukan, serat larut yang bertindak sebagai prebiotik.

Beta-glukan berfungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu mengontrol kadar gula darah.

Dari penjelasan di atas, susu oat tidak hanya rendah lemak, tetapi juga memberikan beberapa manfaat kesehatan yang serupa dengan susu sapi.

Namun, pastikan untuk selalu memeriksa informasi nilai gizi pada kemasan sebelum membeli, dan pilihlah susu oat yang memiliki kadar gula yang rendah, mengandung serat pangan (dietary fibre), mengandung kalsium, bebas laktosa dan 100% plant-based.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cleveland Clinic. The Skinny on Unsaturated Fats: Why You Need Them and the Best Sources. Retrieved 9 September 2024, from https://health.clevelandclinic.org/the-skinny-on-unsaturated-fats-why-you-need-them-the-best-sources 

Harvard Public Health School. Ask the Expert: Concerns about canola oil. Retrieved 9 September 2024, from https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/2015/04/13/ask-the-expert-concerns-about-canola-oil/

MedlinePlus. Facts About Saturated Fat. Retrieved 9 September 2024, from https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000838.htm 

National Health Service UK. How to eat less saturated fat. 9 September 2024, from https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/how-to-eat-a-balanced-diet/eat-less-saturated-fat/

Antunes, I. C., et al. 2022. Cow’s Milk in Human Nutrition and the Emergence of Plant-Based Milk Alternatives. Foods (Basel, Switzerland), 12(1), 99. https://doi.org/10.3390/foods12010099.

Versi Terbaru

10/10/2024

Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

8 Manfaat Anggur Laut, Jenis Rumput Laut yang Kaya Gizi

Apa Bedanya Oat, Muesli, dan Granola? Begini Penjelasannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fatin Nur Jauhara · Tanggal diperbarui 7 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan