Konsumsi minuman mengandung probiotik memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan sistem pencernaan. Meski begitu, minum minuman probiotik secara berlebihan juga dapat memengaruhi keseimbangan jumlah bakteri dalam tubuh. Lantas, apa aman mengonsumsi minuman probiotik setiap hari?
Berbagai jenis minuman probiotik yang sering dikonsumsi
Minuman probiotik terdiri atas banyak jenis, sebab bahan dan bakteri yang digunakan dalam pembuatannya juga beragam. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui jenisnya terlebih dulu untuk mencegah konsumsi secara berlebihan.
Berikut adalah beberapa jenis minuman probiotik yang sering dikonsumsi:
1. Yogurt
Yogurt terbuat dari susu yang difermentasi dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Bakteri ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan tingkat keasaman susu dan membuat teksturnya menggumpal.
2. Kombucha
Selain susu, minuman probiotik yang Anda minum juga bisa berasal dari teh. Kombucha adalah teh hitam atau teh hijau yang difermentasi dengan campuran bakteri dan jamur ragi. Hasil akhir dari fermentasi biasanya ditambahkan dengan gula.
3. Kefir
Kefir dibuat dengan mencampurkan bubuk kefir ke dalam susu sapi atau kambing. Bubuk kefir terbuat dari campuran bakteri, jamur ragi, sejenis protein susu yang disebut kasein, serta gula.
4. Buttermilk
Buttermilk adalah berbagai jenis minuman probiotik yang dibuat melalui fermentasi cairan sisa pembuatan mentega. Produk ini rendah akan kandungan kalori dan lemak, serta mengandung banyak vitamin B12, kalsium, dan fosfor.
Batas aman minum produk probiotik
Batas aman konsumsi produk probiotik ditentukan dari banyaknya kelompok/koloni bakteri dalam suatu produk. Satuannya disebut colony-forming units (CFU).
Rekomendasi asupan probiotik bagi orang dewasa adalah 5-20 miliar CFU per hari. Sebagai perbandingan, berikut adalah jumlah rata-rata koloni bakteri pada berbagai produk probiotik:
- Yogurt: 4,8-9,50 miliar CFU/mL
- Kefir: 10 miliar CFU/mL
- Suplemen probiotik: 48,2 miliar CFU/mL
- Kombucha: 5.000-500.000 CFU/mL
Meski demikian, produk probiotik yang beredar di pasaran biasanya mengandung lebih sedikit koloni bakteri. Anda tetap bisa meminum yogurt, kefir, maupun kombucha setiap hari.
Hal yang perlu Anda perhatikan adalah jumlah kalori, gula total, serta bahan tambahan pada produk yang dikonsumsi. Jika Anda memiliki alergi susu sapi ataupun intoleransi laktosa, berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter sebelum meminum produk probiotik.
Efek minum produk probiotik
Saluran pencernaan Anda merupakan habitat dari berbagai jenis bakteri baik dan bakteri jahat. Fungsi probiotik adalah menyeimbangkan kedua bakteri ini sehingga sistem pencernaan berjalan lancar dan terlindung dari penyakit.
Namun, perhatikan banyaknya minuman probiotik yang Anda minum. Efek samping probiotik biasanya tidak menimbulkan masalah serius pada orang sehat, tapi orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah dapat mengalami efek berupa:
- Produksi gas berlebih pada saluran cerna yang memicu kembung dan sakit perut
- Interaksi antara protein khusus pada probiotik dengan sistem saraf sehingga menyebabkan sakit kepala
- Peningkatan senyawa histamin yang menimbulkan reaksi alergi
- Gangguan pencernaan akibat intoleransi terhadap probiotik
- Risiko infeksi bakteri probiotik
- Pertumbuhan bakteri pada usus halus
Jumlah koloni bakteri dapat bervariasi pada setiap produk. Selain itu, tidak semua produk mencantumkan jumlah koloni bakteri yang terkandung di dalamnya. Hal ini tentu menjadi kendala saat Anda ingin memantau asupan probiotik.
Cara paling aman untuk mengontrol asupan probiotik adalah dengan membatasi produk yang Anda minum. Agar tidak menimbulkan efek samping, batasi konsumsi minuman probiotik dengan tidak melebihi satu sajian setiap hari.
[embed-health-tool-bmi]