Agar tubuh Anda bisa menjalankan setiap fungsinya dengan baik, Anda perlu asupan nutrisi dari makanan yang mengandung DHA. DHA adalah kependekan dari docosahexaenoic acid, asam lemak yang termasuk dalam kelompok omega-3. Beberapa contoh makanan yang termasuk tinggi DHA adalah ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden; rumput laut; kacang kenari; minyak ikan dan minyak canola; dan biji chia (chia seeds). Lantas, kenapa kita perlu mencukupi asupan DHA dari makanan?
Apa manfaatnya makan makanan yang mengandung DHA?
Tubuh manusia sebenarnya memproduksi DHA secara alami oleh tubuh, tapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Maka dari itu, kita harus bantu mencukupi asupannya dari makanan sehari-hari.
Mengutip berbagai penelitian yang dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah manfaat yang bisa kita dapat kalau rajin makan makanan yang mengandung DHA:
1. Menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Penyakit ini biasanya terjadi akibat tekanan darah tinggi atau penyumbatan pembuluh darah jantung (aterosklerosis) karena penumpukan plak dari kolesterol.
Nah, makanan yang mengandung DHA ternyata baik untuk kesehatan jantung. DHA dianggap lebih unggul untuk meningkatkan kesehatan jantung dibanding rekan sejawatnya, EPA. DHA dilaporkan lebih efektif ketimbang EPA untuk menurunkan lemak trigliserida dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol baik.
Selain menjaga kesehatan jantung, manfaat DHA lainnya adalah meningkatkan fungsi endotel, yaitu kemampuan pembuluh darah untuk melebar. Jika fungsi endotel baik, maka aliran darah tidak terhambat sehingga menurunkan risiiko stroke.
2. Menurunkan risiko ADHD pada anak
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan sulit konsentrasi dan perilaku impulsif. Anak dengan gangguan ini umumnya memiliki tingkat DHA dalam darah yang lebih rendah.
DHA berperan penting untuk meningkatkan aliran darah di sekitar otak. Kandungan asam lemak omega-3 pada makanan yang mengandung DHA turut membantu menguatkan fungsi otak anak. Itu kenapa ortu harus sebisa mungkin mencukupi kebutuhan DHA anak untuk mencegah terjadinya ADHD.
3. Mencegah bayi lahir prematur
Selain anak-anak, DHA juga penting untuk ibu hamil dan juga janinnya. Penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil yang mengonsumsi makanan mengandung DHA memiliki risiko melahirkan prematur lebih kecil dibandingkan wanita hamil yang tidak mengonsumsi DHA.
Selain itu, DHA juga penting untuk perkembangan otak dan mata bayi. Jadi, penuhi kebutuhan DHA dari makanan atau suplemen atas rekomendasi dokter untuk mencegah dua hal tersebut.
4. Membantu melawan peradangan
Penyakit jantung, rematik, atau masalah gusi terjadi akibat adanya peradangan pada tubuh. DHA memiliki sifat antiinflamasi yang dapat mengurangi atau melawan peradangan tersebut.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasien rematik yang mengonsumsi 2.100 mg DHA setiap hari, menurunkan pembengkakan pada sendi sebesar 28% dibanding pasien yang tidak mengonsumsi DHA.
Selain itu, meningkatkan asupan DHA juga membantu menyeimbangkan kadar asam lemak omega 6 yang berlebih sehingga mencegah timbulnya peradangan.
5. Mencegah kanker dan penyakit Alzheimer
Periset percaya bahwa makanan yang mengandung DHA mampu mengurangi peradangan dan menghambat pertumbuhan sel yang abnormal di dalam tubuh.
Peradangan kronis merupakan faktor risiko kanker. Mengonsumsi makanan tinggi DHA ternyata dapat mencegah berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, kolorektal, prostat, dan pankreas, menurut beberapa penelitian.
Sifat antiradang dari DHA juga berpotensi untuk menurunkan risiko penyakit Alzheimer yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif otak. DHA dapat meningkatkan fungsi otak jadi lebih baik sehingga penyakit Alzheimer bisa dicegah atau diperlambat perkembangannya.
[embed-health-tool-bmi]