Saat menggunakan pasta gigi, Anda mungkin pernah menemukan istilah “fluoride” pada kemasannya. Fluoride (fluorida) ternyata bukan sekadar bahan tambahan pasta gigi, melainkan jenis mineral penting yang tubuh butuhkan.
Apa saja fungsi fluoride dan dari mana Anda bisa mendapatkan mineral ini? Berikut ulasan lengkapnya.
Apa itu fluorida?
Fluorida adalah mineral yang secara alamiah ditemukan dalam air, batuan, tumbuhan, dan tanah. Mineral yang kerap disebut dengan fluor ini juga terdapat pada jenis makanan, suplemen untuk diet, hinga menjadi zat tambahan untuk air minum.
Pada tubuh manusia, fluor bisa ditemukan pada tulang dan gigi dalam bentuk kalsium fluorida.
Mineral ini mendorong pembentukan tulang baru serta memperkuat email gigi atau lapisan keras terluar gigi yang melindungi jaringan di bawahnya.
Fluoride termasuk mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kecil.
Mengacu Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan fluor rata-rata untuk laki-laki dewasa yaitu 4 miligram per hari. Sementara perempuan membutuhkan 3 miligram fluor per hari.
Sebagian besar sumber fluor berasal dari air yang ditambahkan dengan mineral ini. Anda mungkin juga mendapatkannya dari berbagai makanan dan minuman yang diolah menggunakan air mengandung fluorida.
Beberapa produk untuk perawatan gigi juga mengandung fluorida, termasuk pasta gigi dan larutan kumur.
Penambahan fluor ke dalam produk-produk ini memiliki tujuan di bawah ini.
- Memperlambat proses hilangnya mineral dari email gigi.
- Remineralisasi (membentuk kembali) email gigi yang melemah.
- Mencegah gigi berlubang dan mengatasi tanda-tanda awalnya.
- Mencegah pertumbuhan bakteri jahat pada mulut dan gigi.
Kekurangan fluorida dapat menyebabkan lapisan email gigi menjadi lemah. Akibatnya, gigi mudah berlubang dan terbentuklah karies gigi.
Risiko penyakit osteoporosis juga meningkat karena tulang lebih mudah mengalami pengeroposan.
Makanan dan minuman yang mengandung fluor
Di bawah beberapa jenis makanan dan minuman yang merupakan sumber fluoride.
1. Udang
Sebagian besar sumber fluorida berasal dari makanan laut. Ini disebabkan karena fluor banyak terdapat pada air laut dalam bentuk natrium fluorida.
Berbagai jenis hewan laut, termasuk udang, kemudian menyerap mineral ini dari makanan mereka.
Seratus gram udang segar mengandung 0,2 miligram fluor. Selain fluor, bahan pangan ini juga kaya protein dan berbagai jenis vitamin.
Udang bahkan mengandung antioksidan dan asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
2. Kepiting
Seperti udang, kepiting juga merupakan makanan laut yang menjadi sumber fluoride.
Mengonsumsi beberapa gram daging kepiting bisa membantu memenuhi kebutuhan fluor serta mineral penting lainnya seperti zat besi, zinc, dan selenium.
Pilihlah daging kepiting segar yang kaya zat gizi tanpa bahan tambahan. Jangan keliru mengganti daging kepiting dengan crab stick.
Berbeda dengan kepiting segar, crab stick yaitu ikan berdaging putih yang telah diolah agar rasanya mirip kepiting.
3. Teh hitam
Hampir semua jenis teh mengandung fluor, tapi teh hitam termasuk yang kandungannya paling tinggi.
Teh hitam mengalami proses oksidasi yang lebih lama sehingga rasanya pun lebih kuat dibandingkan teh putih, teh hijau, atau teh oolong.
Kandungan fluorida pada teh hitam mungkin bervariasi, tergantung kadar fluor pada air yang Anda gunakan untuk menyeduh teh.
Pada jumlah tertinggi, secangkir teh hitam bisa mengandung 1,5 miligram fluor yang setara dengan 50% kebutuhan harian.