
Crab stick sebenarnya memiliki beragam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Akan tetapi, makanan olahan ini juga mengandung perwarna, pengawet, dan zat aditif lain yang berdampak buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Makan crab stick akan membuat tubuh Anda terpapar zat aditif sebagai berikut:
- Carmine. Memiliki nama lain ‘crimson lake’, ‘natural red’, ‘C.I. 75470’, dan ‘E120’, zat ini berfungsi memberikan warna merah pada permukaan crab stick. Paparan carmine secara berlebihan bisa memicu reaksi alergi, pusing, dan mual.
- Monosodium glutamat (MSG). Orang yang sensitif terhadap MSG dapat mengalami pusing, lesu, kaku otot, dan mual.
- Zat pengawet. Crab stick biasanya mengandung pengawet berupa natrium benzoat dan beberapa senyawa fosfat. Konsumsi senyawa fosfat berisiko menimbulkan dampak jangka panjang bagi ginjal.
- Karaginan. Senyawa ini berfungsi untuk memadatkan crab stick dan membuatnya lebih awet. Pada penelitian terhadap hewan, karaginan diketahui meningkatkan risiko peradangan pada saluran pencernaan.
Seperti makanan olahan lainnya, crab stick tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Walaupun rendah kalori dan mengandung nutrisi, makan crab stick setiap hari akan membuat tubuh Anda terpapar berbagai zat aditif.
Jadi, Anda boleh saja sesekali menambahkan crab stick ke dalam salad, mengolahnya menjadi sushi, atau menjadikannya alternatif camilan rendah kalori. Namun, batasi konsumsinya dan tetaplah jadikan bahan pangan alami sebagai sumber nutrisi Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar