Makanan manis dan gurih memang nampaknya lebih banyak digemari berkat rasanya yang enak serta nagih. Berkebalikan dengan makanan pahit yang lebih sering dihindari karena dianggap tidak enak. Bahkan ada yang berpikiran bahwa rasa pahit itu identik dengan makanan beracun.
Padahal tidak selalu, karena ada beberapa makanan dengan rasa pahit kaya akan nutrisi sehingga baik untuk kesehatan tubuh, lho. Penasaran apa saja makanan pahit yang dimaksud? Langsung saja simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Kenapa makan makanan pahit itu baik untuk tubuh?
Jika makanan manis dikenal dapat meningkatkan gula darah, memicu rasa lapar, hingga menimbulkan penyakit diabetes dan obesitas, maka makanan pahit justru sebaliknya.
Dilansir dari laman Huffington Post, Guido Masé, seorang penulis buku The Wild Medicine Solution: Healing with Aromatic, Bitter and Tonic Plants, mengatakan bahwa tidak semua makanan pahit itu beracun, makanan itu bahkan diperkaya berbagai nutrisi yang tidak Anda dapatkan dari makanan manis yang selama ini jadi kegemaran Anda.
Selain itu, tanpa disadari rasa pahit dari makanan tersebut malah bisa membantu Anda untuk mengendalikan nafsu makan, memperbaiki kerja hati dalam menghasilkan empedu, sekaligus melancarkan sistem pencernaan. Secara tidak langsung, risiko penyakit kanker, jantung, diabetes pun akan semakin kecil.
Pilihan makanan pahit yang bisa dicoba di rumah
Nah, mulai tertarik untuk mencoba makan makanan pahit? Jangan keburu bingung dulu, berikut ini beberapa pilihannya:
1. Pare
Baru mendengar namanya saja mungkin sudah terbayang bagaimana rasa sayur yang satu ini. Ya, pare memang sudah terkenal lama berkat rasa pahitnya yang khas.
Namun, tahukah Anda kalau pare kaya akan antioksidan? Itu sebabnya, pare dipercaya bisa membantu mencegah serangan radikal bebas penyebab penyakit kronis hingga menurunkan risiko terserang penyakit jantung dan diabetes.
Pare juga dikemas oleh zat fitokimia, seperti triterpenoid, polifenol, dan flavonoid, yang terbukti mampu memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.
2. Kulit jeruk
Buah jeruk, lemon, serta jeruk bali umumnya hanya dikonsumsi daging buahnya saja. Uniknya, serabut putih serta kulit bagian luar buah-buahan yang biasanya dibuang ini, justru bermanfaat berkat kandungan antioksidan flavonoid, khususnya jenis hesperidin dan naringin di dalamnya.
Seperti yang mungkin telah Anda tahu, antioksidan penting untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh guna menghindari serangan berbagai penyakit. Tidak perlu bingung bagaimana cara mengonsumsinya.
Anda bisa memakan langsung serabut putih bersama dengan buah jeruk. Bisa juga memarut kulit buah kemudian ditambahkan langsung pada makanan atau minuman. Selain memberi manfaat kesehatan, aroma khas yang dihasilkan dari kulit buah jeruk akan semakin menambah cita rasa hidangan.
3. Sayuran Cruciferous
Sumber: Hamptom Roads Gazeti
Sayuran cruciferous adalah beberapa jenis sayuran yang meliputi brokoli, kol, kembang kol, pakcoy, lobak, dan sawi hijau. Meski masih banyak disukai, tapi tak jarang juga yang menganggap sayur-sayuran ini memiliki rasa yang pahit.
Pasalnya, kesemua sayuran tersebut mengandung senyawa glucosinolates yang bertanggung jawab memberi rasa pahit. Namun tetap menyumbang banyak manfaat kesehatan. Bukan hanya itu, sayur cruciferous juga dilengkapi dengan fitonutrien yakni antioksidan dari kelompok flavonoid, carotenoid, dan sulforaphane.
Semua zat kimia alami ini akan membantu hati dalam menetralkan racun, sekaligus mengurangi dampak negatif dari paparan zat karsinogen berbahaya pada tubuh.
4. Bubuk kakao
Bubuk kakao biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan coklat maupun produk kue lainnya. Meski identik dengan rasa tawar dan pahit, tapi ada beragam manfaat kesehatan yang bisa Anda dapat secara cuma-cuma dari makanan pahit ini.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Frontiers in Bioscience, menjelaskan bahwa bubuk kakao mengandung sejumlah polifenol dan antioksidan yang bisa melindungi fungsi jantung, melebarkan pembuluh darah, dan membantu mengurangi peradangan.
Mineral tembaga, mangan, magnesium, serta besi yang terdapat dalam bubuk kakao juga semakin memperkaya nutrisi sehat di dalamnya.
5. Teh hijau
Teh hijau adalah satu dari beberapa jenis teh yang diproses dengan sekali penyaringan, sehingga menghasilkan warna yang cenderung terang. Rasa pahit alami yang dimiliki teh hijau berasal dari kandungan katekin dan polifenol yang kuat, terutama epigallocatechin-3-gallate (EGCG).
Menariknya, khasiat dibalik teh hijau tidak main-main untuk menunjang kesehatan tubuh. Mulai dari bertindak sebagai antioksidan serta antiradang yang membantu memerangi serangan radikal bebas, hingga menurunkan risiko penyakit jantung.
[embed-health-tool-bmi]