Bagi kebanyakan orang, minum kopi adalah kewajiban harian yang tidak bisa diganggu gugat bahkan saat sakit sekalipun. Lantas, bagaimana jika Anda ingin minum kopi selama harus mengonsumsi obat secara rutin? Adakah efek negatif dari kebiasaan minum kopi setelah minum obat?
Efek minum kopi setelah minum obat
Pada dasarnya, kebanyakan jenis obat tidak boleh dicampur segera dengan zat lain, termasuk kafein yang ada dalam kopi.
Faktanya, interaksi antara obat dan kopi bisa menyebabkan beragam efek samping dan memengaruhi kerja obat dalam mencapai efek terapi yang diinginkan.
Berikut beberapa dampak negatif dari minum kopi setelah minum obat.
1. Detak jantung tidak normal (aritmia)
Sebaiknya, hindari kebiasaan minum kopi berbarengan dengan minum obat. Hal ini bisa menjadi senjata makan tuan bagi kesehatan Anda.
Efek melek yang Anda rasakan setelah minum kopi didapat dari kandungan kafein yang bekerja dengan merangsang kerja otak dan jantung.
Akan tetapi, kafein dalam kopi dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Contohnya bisa dilihat dari efedrin dan fenilpropanolamin, dua obat yang berfungsi mengatasi gejala flu dan hidung tersumbat.
Jika Anda mengonsumsi kafein setelah minum obat tersebut, detak jantung akan meningkat drastis. Dalam jangka panjang, ini jelas sangat buruk dampaknya bagi jantung.
Hal yang sama akan terjadi seperti pada obat asma, theophylline atau mirip dengan kafein, antidepresan dan obat antipsikotik, kelompok antibiotik kuinolon, dan pil KB.
2. Keracunan kafein
Bahaya lainnya dari mengonsumsi kopi setelah minum obat adalah keracunan kafein. Efek ini mungkin terjadi jika Anda mengonsumsi obat-obatan dengan kafein sebagai salah satu kandungannya.
Kafein dari obat dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh. Mengonsumsi kopi dapat meningkatkan level kafein dalam tubuh Anda, bahkan mungkin dalam jumlah yang berbahaya.
Itu sebabnya kafein tidak bisa dikonsumsi setelah Anda meminum obat. Minumlah obat dengan air putih, bukan kopi, teh, susu, minuman ringan bersoda, apalagi minuman keras.
Jangan lupa, beri jarak antara minum obat dengan minum kopi. Idealnya, Anda baru boleh minum kopi sekitar 2–3 jam setelah mengonsumsi obat.
3. Menurunkan kinerja obat
Khasiat obat akan lebih lama munculnya (bahkan akan kurang manjur) jika Anda minum kopi usai mengonsumsi obat-obatan tertentu. Pasalnya, kafein mengganggu proses penyerapan obat dalam lambung dan usus halus.
Efek ini terjadi pada beberapa jenis obat, terutama golongan antidepresan, esterogen, serta obat-obat untuk hipotiroid dan hipertiroid serta osteoporosis.
Penelitian lama oleh Gertz dkk. menunjukkan bahwa mengonsumsi obat osteoporosis seperti alendronate dengan kopi hitam bisa mengurangi penyerapannya sekitar 60 persen.
Sementara itu, penelitian lain dalam jurnal Thyroid mengungkapkan bahwa penyerapan levothyroxine yang merupakan salah satu obat gangguan tiroid berkurang 55% saat diminum bersama kopi.
4. Mengganggu kinerja antibiotik
Kopi juga dapat memengaruhi keseimbangan hormon pada perempuan. Dalam beberapa penelitian, kadar estrogen dan hormon lainnya pada perempuan mengalami penurunan sesaat setelah mengonsumsi kopi sehingga penyerapan beberapa jenis obat bisa terganggu.
Contoh antibiotik yang efek terapinya menurun karena kafein yaitu antibiotik kelompok tetraskilin (doksisiklin).
Sebuah penelitian dalam jurnal Acta Biochimica Polonica menunjukkan bahwa interaksi antara kafein dan antibiotik bisa menghasilkan efek beracun terhadap bakteri-bakteri bermanfaat di dalam tubuh.
Diduga kuat, inilah salah satu penyebab kegagalan dalam terapi antibiotik. Namun, masih diperlukan penelitian terbaru untuk memastikan seperti apakah interaksi yang dihasilkan antara antibiotik tertentu dengan kafein.
Efek samping minum kopi setelah minum obat sering kali terlupakan karena orang-orang mungkin lebih khawatir pada efek samping dari kopi itu sendiri, misalnya jantung berdebar dan susah tidur.
Padahal, mengonsumsi kopi setelah minum obat bisa memicu efek samping obat-obatan yang lebih beragam dan tidak boleh disepelekan.
Jika Anda masih ragu, tentu lebih baik untuk bertanya pada dokter apakah Anda boleh meminum kopi setelah menerima pengobatan.
Dokter dapat memberikan solusi terbaik sesuai kondisi kesehatan Anda, entah apakah Anda harus menunggu terapi selesai dahulu atau cukup dengan batasi asupan kafein saja.
[embed-health-tool-bmi]