Tentu saja tidak, protein tetap zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh, namun tipe dari protein yang kita makanlah yang mempengaruhi kejadian tersebut. Sebagian besar masyarakat mungkin menganggap sumber protein hanyalah yang berasal dari daging sapi atau daging ayam dan sebagainya. Padahal protein memiliki dua sumber yaitu protein hewani yang berasal dari hewan dan protein nabati yang berasal dari tumbuhan. Dalam penelitian itu, para peneliti menyatakan bahwa kelompok yang lebih banyak mengonsumsi protein nabati, seperti kacang kedelai, kacang merah, dan kacang-kacangan lainnya, memiliki risiko yang rendah untuk terkena penyakit kanker.
Jadi, bagaimana cara menjalani diet tinggi protein yang aman?
Dari berbagai penelitian yang telah disebutkan di atas, menerapkan diet tinggi protein tidak menimbulkan masalah pada orang yang sehat, namun tubuh Anda tetap memerlukan zat gizi lainnya untuk menunjang fungsi tubuh. Jika Anda melakukan diet tinggi protein dengan mengganti semua jumlah karbohidrat dengan protein, maka hal ini akan berbahaya bagi tubuh karena dapat mengakibatkan ketosis, di mana tubuh kekurangan gula dalam tubuh yang biasa dipakai sebagai sumber energi dan kemudian memecah lemak sebagai pengganti bahan bakar. Proses ini akan menghasilkan zat keton dalam darah yang dapat berbahaya bagi kesehatan.
Makanlah dengan porsi yang cukup dan tetap mengonsumsi berbagai sumber makanan dalam sehari untuk menghindari Anda kekurangan suatu zat gizi. Selain itu, sebaiknya memilih sumber protein yang baik dan rendah lemak, seperti kacang-kacangan, ikan, daging ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, dan produk susu yang rendah lemak.
BACA JUGA
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar