backup og meta

4 Cara Memasak Pasta Gandum untuk Menu Diet

4 Cara Memasak Pasta Gandum untuk Menu Diet

Pasta gandum merupakan salah satu bahan makanan yang terbuat dari biji-bijian dan baik untuk asupan diet. Pasta gandum mempunyai serat yang cukup tinggi, sehingga jika Anda makan sedikit saja sudah kenyang. Tapi, jika salah menu atau resep, bisa-bisa akan menghancurkan program diet yang Anda jalankan.

Mengapa pasta gandum baik untuk diet?

Sebetulnya pasta berbahan gandum bukanlah makanan yang paling baik untuk mendapatkan kalori yang minimal. Tapi bukan berarti tidak bisa menggunakan pasta gandum untuk menu diet Anda sehari-hari. Pasta yang terbuat dari gandum biasanya mengandung karbohidrat kompleks, serat, dan nutrisi lainnya.

Karena kandungan seratnya, pasta gandum akan membuat perut jadi kenyang lebih lama. Hal itu disebabkan oleh kandungan serat di dalam pasta gandum yang dicerna lambat oleh pencernaan. Selain baik untuk mendukung progam penurunan berat badan, pasta berbahan gandum ini juga bisa menyeimbangkan kadar kolesterol tubuh dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker tertentu.

Tips memasak dan mengolah pasta gandum

Saat menggunakan pasta gandum sebagai bahan untuk menu diet, Anda harus memerhatikan bahan, topping, dan berbagai jenis campuran lainnya pada masakan. Untuk memaksimalkan menu diet Anda, baiknya simak 4 aturan mengolah pasta gandum di bawah ini:

1. Tambahkan topping sayuran

Serat pada kandungan gandum di olahan pasta dapat membantu Anda mengendalikan makan makanan secara berlebih. Tapi jangan lupa untuk sedikit memberi asupan nutrisi dan gizi pada menu pasta Anda.

Anda bisa menambahkan brokoli, jamur, wortel, atau kacang plolong yang dikukus dan ditambahkan ke dalam pasta. Semakin banyak variasi yang Anda tambahkan, diharapkan semakin menggugah selera. Maka menu pasta dengan topping sayuran akan lebih memuaskan dan mengenyangkan.

2. Gunakan saus rendah kalori

Tidak lengkap rasanya makan pasta tanpa menggunakan saus pendamping. Harus diperhatikan juga ketika mengolah saus pasta agar tidak mengandung lemak dan kalori berlebih. Coba gunakan tomat, minyak zaitun, bawang putih dan daun kemangi yang ditumis bersamaan. Jika ingin menggunakan saus tomat, gunakan saus yang rendah kalori, daripada Anda menggunakan saus mentega atau krim siap saji.

3. Perhatikan porsi sajian

Saat mengonsumsi pasta, banyak orang yang tidak bisa mengontrol kalori untuk makan dan meraup helai demi helai pasta sebanyak-banyaknya. Penting untuk diingat, kalau pasta gandum akan terasa lebih kenyang daripada pasta biasa.

Dengan porsi makan yang lebih kecil, Anda bisa menjaga asupan kalori yang masuk agar tetap rendah. Aturan praktis dan pas untuk takaran jumlah asupan kalori menggunakan pasta gandum adalah menyamakan dengan sekepal genggaman tangan Anda.

4. Tambahkan protein pada pasta

Salah satu strategi untuk menjaga berat badan yang seimbang adalah dengan porsi sedikit namun bisa membuat perut kenyang. Anda bisa mengonsumsi bahan makanan berbahan protein.  Mengapa protein? Bila Anda makan lebih banyak protein, tubuh akan melepaskan hormon yang membuat Anda merasa kenyang, dan Anda cenderung tidak makan berlebihan. Sumber protein terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dada ayam tanpa kulit, kacang polong, kedelai dan makanan laut lainnya.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to Lose Weight with Whole Grain Pasta http://www.livestrong.com/article/533011-how-to-lose-weight-with-whole-grain-pasta/ Diakses pada 30 Mei 2017

What are Benefit of Whole Grain Pasta http://www.livestrong.com/article/281765-what-are-the-benefits-of-whole-grain-pasta/ Diakses pada 30 Mei 2017

Pasta Healthy Recipe http://www.everydayhealth.com/healthy-recipes/pasta.aspx Diakses pada 30 Mei 2017

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Novita Joseph

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ilham Aulia Fahmy


Artikel Terkait

Antara Roti dan Nasi, Mana yang Lebih Sehat?

16 Buah yang Baik untuk Dikonsumsi Saat Buka Puasa


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan