Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Rematik polimialgia adalah gangguan peradangan yang menyebabkan nyeri otot dan otot kaku, terutama di bahu. Gejala rematik ini biasanya dimulai dengan cepat, dan terasa memburuk di pagi hari.
Kebanyakan penderita rematik polimialgia berusia 65 tahun ke atas. Penyakit ini jarang menyerang orang-orang di bawah 50 tahun. Rematik polimialgia juga lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Gejala rematik jenis ini biasanya terjadi di kedua sisi tubuh, berupa:
Anda juga bisa mengalami gejala lain yang lebih umum, seperti:
Mungkin ada gejala yang tidak disebutkan di atas. Konsultasikan pada dokter untuk informasi tentang gejala lainnya.
Periksakan ke dokter jika Anda mengalami nyeri otot atau otot kaku yang:
Penyebab rematik polimialgia tidak diketahui. Namun, beberapa jenis gen dan variasi gen bisa meningkatkan risiko Anda terkena rematik jenis ini.
Faktor lingkungan juga bisa berpengaruh. Ada beberapa musim tertentu di mana lebih banyak orang didiagnosis dengan rematik polimialgia. Diduga ada pemicu dari lingkungan, misalnya infeksi virus.
Beberapa faktor yang membuat Anda lebih berisiko terkena rematik ini adalah:
Gejala rematik polimialgia bisa mirip dengan kondisi peradangan lain, termasuk lupus dan arthritis. Untuk menegakkan diagnosis, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik dan berbagai tes untuk mengecek peradangan dan kelainan darah.
Jika dari pemeriksaan fisik Anda diduga menderita rematik polimialgia, Anda mungkin perlu menjalani tes darah untuk mencari gejala peradangan di tubuh. Dokter juga mungkin menyarankan ultrasound untuk melihat apakah ada peradangan pada sendi dan jaringan tubuh Anda.
Karena ada hubungan antara rematik polimialgia dan artritis temporal, dokter juga mungkin akan menyarankan biopsi, yaitu pengangkatan sebagian kecil jaringan dari pembuluh darah, untuk dianalisis di lab. Namun biopsi ini hanya dibutuhkan bila dokter mencurigai ada peradangan di pembulih darah.
Kortikosteroid
Rematik polimialgia biasanya diobati dengan dosis rendah kortikosteroid, misalnya prednisone. Biasanya rasa sakit atau otot kaku akan hilang dalam 2-3 hari.
Kebanyakan pasien rematik polimialgia mungkin perlu melanjutkan pengobatan kortikosteroid selama minimal satu tahun, diiringi dengan check up rutin ke dokter untuk mengecek hasilnya dan apakah Anda mengalami efek samping.
Jika Anda menghentikan pengobatan sebelum waktunya, penyakit Anda bisa kembali. Sebanyak 30-60 persen penderita akan mengalami setidaknya satu kali kambuh ketika berhenti minum obat.
Memantau efek samping
Penggunaan kortikosteroid jangka panjang bisa menyebabkan efek samping serius, sehingga harus terus dipantau oleh dokter dan disesuaikan kembali dosisnya bila perlu.
Beberapa efek samping yang bisa terjadi adalah:
Suplemen kalsium dan vitamin D
Dokter mungkin akan meresepkan suplemen kalsium dan vitamin D untuk diminum setiap hari demi mencegah tulang keropos akibat pengobatan kortikosteroid. Menurut The American Academy of Rheumatology, dosis kalsium dan vitamin D yang disarankan untuk pasien dalam pengobatan kortikosteroid adalah:
Vaksin pneumonia
Jika Anda diresepkan 20 mg prednisone setiap harinya, dokter mungkin menyarankan Anda untuk mendapat vaksin pneumonia.
Methotrexate
American Academy of Rheumatology danEuropean League Against Rheumatism menyarankan penggunaan methotrexate bersamaan dengan kortikosteroid untuk beberapa pasien. Methotrexate adalah obat penekan sistem imun yang bisa digunakan jika penyakit Anda kambuh, atau jika pengobatan kortikosteroid tidak berhasil.
Terapi fisik
Jika gerak tubuh Anda sudah lama terganggu akibat rematik polimialgia, Anda bisa mengikuti terapi fisik untuk mengembalikan kekuatan otot, koordinasi gerak tubuh, dan kemampuan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Penderita rematik polimialgia bisa mengalami perbaikan kondisi jika menjalani pengobatan diiringi dengan hal-hal berikut:
Silakan konsultasikan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar