Lutut adalah salah satu sendi terbesar dan paling rumit pada tubuh. Lutut manusia merupakan organ tubuh yang menyokong hampir seluruh berat tubuh. Apalagi pada saat Anda berjalan, berlari, melompat, atau melakukan aktivitas lainnya. Maka, tidak mengherankan jika lutut Anda sangat rentan mengalami cedera.
Mengenal sendi lutut yang tangguh
Lutut, yang juga dikenal sebagai sendi tibiofemoral, adalah sendi yang terbentuk di antara tiga tulang. Yaitu tulang paha, tulang kering, dan patella atau tempurung lutut. Adanya sendi pada lutut memungkinkan kaki bagian bawah bergerak mengikuti arah gerakan paha sambil menopang berat badan.
Gerakan di sendi lutut ini sangat penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari, termasuk berjalan, berlari, duduk, dan berdiri. Nah, setiap kali Anda berjalan, lutut akan menyokong tubuh tiga sampai enam kali berat badan Anda. Inilah mengapa sendi pada lutut manusia begitu tangguh. Namun, semakin bertambah berat badan Anda, semakin besar pula tekanan pada lutut Anda.
Ligamen pada lutut manusia
Ligamen adalah jaringan pita keras yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya. Nah, lutut memiliki empat ligamen yang mengelilingi sendi lutut dan berfungsi untuk menjaga tubuh agar tetap stabil. Strukturnya terdiri dari bagian-bagian berikut ini.
- Lateral ligamen kolateral (LCL) menghubungkan tulang paha ke fibula, tulang kecil kaki bagian bawah (betis) pada sisi samping atau luar lutut.
- Posterior cruciatum ligamen (PCL) adalah ligamentum utama kedua pada lutut yang menghubungkan tulang paha ke tulang tulang kering di lutut.
- Medial ligamen kolateral (MCL) juga menghubungkan tulang paha ke tulang pada sisi medial atau lutut.
- Ligamentum cruciatum anterior (ACL) adalah salah satu dari dua ligamen utama di lutut yang menghubungkan tulang paha ke tulang kering di lutut.
Mengenal tempurung pada lutut
Tempurung lutut atau disebut dengan patella, merupakan tulang kecil yang terdapat di depan lutut Anda. Patella terbuat dari tulang rawan yang berfungsi untuk menghubungkan otot tulang paha dan tulang kering.
Bagian bawah tempurung lutut Anda (dan ujung tulang paha Anda) ditutupi dengan benda licin yang membantu tulang Anda meluncur dengan lancar saat Anda menggerakkan kaki Anda. Saat Anda membungkuk dan meluruskan kaki Anda, tempurung lutut Anda akan ditarik ke atas dan ke bawah.
Buat apa dokter mengetuk tempurung lutut pasien?
Saat dokter mengetuk lutut Anda dengan palu karet kecil, bagian bawah kaki Anda akan menendang seolah-olah ada pikirannya sendiri. Padahal Anda tidak menggerakkannya secara sengaja. Nah, ini disebut refleks spontan. Ketukan palu akan membentang sendi dan otot yang terhubung di paha Anda sehingga Anda secara otomatis menggerakkan kaki.
Refleks lutut manusia sangat penting karena bisa membantu Anda menjaga keseimbangan Anda. Selain itu, refleks ini juga penting agar gerakan kaki Anda tetap stabil dan lentur saat bergerak.
Kalau lutut Anda tidak memiliki refleks spontan ini, berarti memang ada masalah dengan tulang, sendi, otot, atau ligamen Anda. Itulah mengapa dokter biasanya melakukan pemeriksaan dengan mengetuk tempurung lutut Anda.
Melindungi lutut dari cedera
Ligamen pada lutut manusia adalah ligamen yang rentan mengalami cedera. Cedera ligamen lutut bisa menyebabkan orang yang mengalaminya bisa merasakan nyeri secara tiba-tiba, bengkak, terdengar bunyi berderak dari lutut yang cedera, sendi terasa longgar, dan akan nyeri setiap kali Anda mengangkat beban.
Untuk diagnosis cedera, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan pindai sinar-X atau MRI.
Sedangkan apabila Anda mengalami cedera lutut, berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan.
- Lindungi bagian lutut yang cedera.
- Istirahat dari segala aktivitas yang menyebabkan rasa sakit. Anda bisa meletakkan bantal kecil di bawah lutut Anda untuk menopang lutut yang cedera.
- Es bisa mengurangi rasa sakit dan bengkak. Kompres bagian lutut Anda yang cedera selama 10 sampai 20 menit, tiga kali atau lebih dalam sehari untuk mencegah terjadinya pembengkakan. Anda juga bisa melindungi lutut dengan perban elastis, tapi jangan terlalu rapat.
- Pijat lembut bagian yang cedera untuk menghilangkan rasa sakit dan melancarkan aliran darah. Jangan memijat dibagian yang cedera karena justru bisa menyebabkan rasa sakit.
- Jalan dengan tongkat atau kruk untuk mengurangi beban pada lutut yang sakit.
- Hindari olahraga yang bisa memicu rasa sakit sampai lutut Anda tidak lagi terasa sakit atau bengkak.
- Hindari merokok karena merokok bisa memperlambat penyembuhan dengan menurunkan pasokan darah dan menghambat perbaikan jaringan.
[embed-health-tool-bmi]