Mendapatkan pekerjaan sesuai keinginan, bukan hal yang mudah. Anda perlu mengasah kemampuan dan mengikuti tes kelayakan supaya diterima di perusahaan tersebut. Sayangnya, tes wawancara kerja ini kerap kali membuat jantung ‘dag dig dug’ lebih kencang karena cemas dan stres. Lantas, bagaimana mengatasi stres dan cemas saat wawancara kerja? Yuk, intip beberapa tipsnya berikut ini.
Kenapa wawancara kerja sering menimbulkan stres dan cemas?
Stres dan cemas bisa muncul kapan saja, salah satunya saat wawancara kerja. Kenapa? Saat menghadapi hal ini, otak Anda terus membayangkan skenario buruk yang mungkin terjadi, misalnya penolakan. Bisa juga merasa takut dan tak percaya diri saat melihat pewawancara yang terlihat galak.
Jika tidak mampu diatasi, stres dan kecemasan akan menyebabkan Anda gugup, tidak tenang, dan terus berkeringat dingin. Akibatnya, wawancara tidak berjalan sesuai harapan dan penilaian terhadap penampilan Anda akan minus.
Tips mengatasi stres dan cemas saat wawancara kerja
Cemas saat wawancara kerja tidak bisa Anda cegah. Pasalnya, rasa cemas akan tetap muncul memberi peringatan pada Anda untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi. Jangan khawatir, Anda tetap bisa mengatasinya dengan beberapa tips, seperti:
1. Lakukan terapi inhalasi dan visualisasi
Rasa cemas dan tidak tenang menjelang interview, harus bisa Anda atasi sendiri. Caranya, lakukan terapi inhalasi dan visualisasi. Temukan ruangan yang tenang, supaya Anda mudah memusatkan konsentrasi.
Kemudian, posisi tubuh Anda duduk tegak dan tutup mata. Selanjutnya, tarik napas dalam dan buang secara perlahan. Lakukan hal ini secara berulang hingga Anda merasa lebih tenang. Untuk menghilangkan pikiran negatif yang terus muncul sekaligus meningkatkan kepercayaan diri, coba lakukan terapi visualisasi. Bayangkan kesuksesan dan pencapaian terbaik yang pernah Anda dapatkan sebagai motivasi.
2. Perdalam pengetahuan mengenai perusahaan yang Anda lamar
Apa sih yang Anda lakukan ketika wawancara kerja? Anda pasti akan diberi pertanyaan mengenai kemampuan bekerja dan sejauh mana Anda mengetahui perusahaan tempat Anda melamar pekerjaan.
Untuk menghindari cemas dan stres karena tidak bisa menjawab pertanyaan, Anda perlu mencari tahu dan mempelajari latar belakang perusahaan dengan baik. Kemudian, cobalah untuk berlatih berbicara di depan kaca, supaya Anda terbiasa dan lancar ketika menjawab pertanyaan.
3. Siapkan semua benda yang Anda butuhkan
Persiapan yang matang membantu Anda mengatasi rasa cemas nantinya. Anda juga jadi lebih yakin dan tidak lagi cemas memikirkan hal yang sepele, seperti lupa membawa sertifikasi, alat tulis, portofolio, dan berkas penting lainnya.
Siapkan benda-benda yang menurut Anda penting untuk wawancara sehari sebelumnya dan masukkan ke dalam tas. Jadi, Anda tidak perlu pusing mencari-cari benda tersebut sebelum Anda berangkat untuk wawancara.
4. Pilih pakaian yang nyaman
Memilih pakaian terbaik untuk wawancara kerja bukan hanya dilihat dari modelnya saja. Anda perlu mengutamakan kesopanan dan kenyamanan. Pakaian yang membuat Anda tidak nyaman saat digunakan, tentu saja akan semakin membuat perasaan cemas menjadi-jadi.
5. Terapkan gaya hidup sehat
Mungkin Anda bertanya-tanya apa hubungannya gaya hidup sehat dengan cemas saat wawancara kerja? Tentu saja ada. Gaya hidup sehat mengarahkan seseorang untuk menjaga asupan makanannya, tidur cukup, dan menghindari rokok dan minum alkohol.
Ya, memilih makanan yang sehat membuat tubuh Anda tetap sehat. Anda tentu jauh dari penyakit atau gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit yang membuat Anda tidak nyaman saat wawancara. Kemudian, tidur cukup membantu bangun lebih pagi sehingga menghindari telat datang ke tempat wawancara. Begitu juga dengan rokok dan alkohol. Keduanya bisa merusak penampilan Anda keesokkan harinya.
Perlukah pergi ke dokter untuk mengatasi kondisi ini?
Sebenarnya, rasa cemas adalah respons alami tubuh terhadap stres. Jadi, wajar saja jika hal ini dirasakan oleh semua orang dan umumnya bisa diatasi oleh Anda sendiri dengan baik.
Bila kecemasan yang hadir tidak mampu Anda atasi sendiri, bantuan psikolog atau dokter spesialis kejiwaan sangat diperlukan. Jangan biarkan kecemasan dan stres saat wawancara tersebut, terus menghantui Anda. Bahkan membuat Anda berulang kali gagal melakukan wawancara kerja dengan baik.