Stres juga mengarah pada peningkatan aktivasi sistem saraf simpatik yang kerap disebut sebagai fight or flight response. Fight or flight response merupakan sebuah mekanisme tubuh yang muncul ketika seseorang sedang menghadapi stres atau sebuah situasi yang berbahaya.
Pada saat itulah kelenjar dalam tubuh akan menghasikan hormon epinefrin atau yang lebih dikenal sebagai adrenalin.

Hormon adrenalin yang mengalir ke seluruh tubuh akan memberikan efek seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah yang membuat seseorang jadi lebih waspada terhadap lingkungan di sekitarnya.
Namun, tak jarang juga respons stres tersebut memicu kelelahan dan rasa mengantuk setelahnya. Proses terjadinya fight or flight response di dalam tubuh sendiri pun sangat menguras energi.
Pada saat hormon adrenalin yang dihasilkan dari fight or flight response mulai menurun, tubuh pun akan melepaskan berbagai hormon lainnya seperti kortisol yang merupakan hormon stres utama tubuh. Kadar kortisol yang tinggi akan mendorong tubuh untuk mengisi kembali energi yang hilang selama seseorang mengalami tekanan.
Dengan begitulah tubuh mengirim sinyal berupa rasa kantuk agar bisa membuat seseorang tertidur untuk mengembalikan energi yang telah digunakan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar