Alasan Dibalik Pentingnya Self Efficacy sebagai Kunci Keberhasilan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 11/02/2021

    Alasan Dibalik Pentingnya Self Efficacy sebagai Kunci Keberhasilan

    Setiap orang tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Namun, tak semua orang bisa mewujudkan keinginannya tersebut. Salah satu faktor penentu keberhasilannya adalah self efficacy atau keyakinan seseorang untuk mencapainya. Namun, tahukah Anda apa itu self efficacy? Apa saja cara yang bisa diterapkan untuk membangun keyakinan ini?

    Apa itu self efficacy?

    Self efficacy (efikasi diri) adalah keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk berhasil dalam situasi atau kinerja tertentu. Keyakinan ini menjadi penentu bagaimana orang itu berpikir, memotivasi diri sendiri, dan berperilaku untuk mencapai keberhasilan tersebut.

    Konsep self efficacy itu sendiri pertama kali dikenalkan pada 1977 oleh seorang psikolog Kanada-Amerika bernama Albert Bandura. Dilansir dari Simply Pshychology, Bandura mengusulkan konsep ini sebagai bentuk penilaian diri mengenai “seberapa baik seseorang dapat melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk menghadapi situasi tertentu”.

    Adapun konsep tersebut berperan dalam menentukan peluang seseorang untuk mencapai kesuksesan. Ini juga bisa berdampak baik pada kesehatan mental Anda.

    Haruskah Anda Keluar dari Zona Nyaman untuk Menjadi Orang Sukses?

    Self efficacy adalah keyakinan yang dibentuk dari empat faktor

    Berdasarkan konsep Bandura, ada empat faktor penting yang menjadi sumber atau pembentuk self efficacy. Keempat faktor tersebut adalah:

    1. Pengalaman keberhasilan (mastery experiences)

    Sumber self efficacy yang pertama dan terpenting adalah pengalaman keberhasilan yang pernah diraihnya sendiri. Bila seseorang pernah berhasil menjalankan suatu tugas di satu bidang, maka ia akan membangun kepercayaan diri di bidang tersebut. Sebaliknya, jika ia pernah gagal, maka keyakinannya di bidang tersebut akan rusak.

    2. Pengalaman orang lain (vicarious experiences/social modeling)

    Tak hanya pengalaman diri, pengamatan Anda terhadap orang-orang sekitar juga bisa menjadi panutan. Pengalaman keberhasilan orang lain dapat meningkatkan keyakinan bahwa Anda pun memiliki kemampuan serupa untuk mencapai sukses di bidang itu.

    3. Persuasi sosial atau verbal (social persuasion/verbal persuasion)

    Faktor yang membentuk self efficacy lainnya adalah persuasi sosial. Seseorang yang diyakinkan secara lisan bahwa mereka mampu melakukan tugas tertentu cenderung termotivasi untuk berusaha, termasuk ketika masalah muncul. Persuasi sosial ini juga mendorong Anda untuk terus mengembangkan keterampilan guna mencapai keinginan Anda.

    4. Keadaan emosional dan fisiologis

    Keadaan emosional, fisik, dan psikologis Anda saat ini dapat memengaruhi self efficacy. Sebagai contoh, pada penderita depresi, umumnya menjadi kurang yakin akan kemampuan mencapai kesuksesan. Sebaliknya, emosi yang positif dan badan yang sehat dapat meningkatkan kepercayaan diri akan kemampuan sendiri.

    Selain empat faktor yang dicetuskan Bandura, ada pula faktor lainnya yang juga diyakini membentuk self efficacy seseorang. Faktor kelima ini, yaitu pengalaman imajinatif, yang disebutkan oleh seorang psikolog bernama James Maddux. Menurut Maddux, pengalaman imajinatif pada dasarnya adalah seseorang mencoba menggambarkan tujuannya sebagai sesuatu yang bisa dicapai.

    Tanda-tanda atau indikator seseorang memiliki self efficacy

    kembali bekerja setelah serangan jantung

    Faktor di atas bisa menentukan apakah seseorang memiliki self efficacy yang tinggi atau rendah. Adapun seseorang dengan self efficacy tinggi umumnya dapat dilihat berdasarkan indikator atau tanda-tanda berikut:

    • Melihat tugas yang sulit sebagai tantangan yang harus dihadapi dan dikuasai, bukan sebagai ancaman.
    • Menetapkan tujuan yang menantang dan mempertahankan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut.
    • Mengambil sikap cepat bangkit dan meningkatkan upaya bila gagal atau hasil yang didapat tidak memuaskan.
    • Menunjukkan dan mengembangkan minat yang mendalam pada aktivitas yang mereka lakukan.

    Sebaliknya, indikator atau tanda-tanda seseorang yang memiliki self efficacy rendah biasanya ditunjukkan dengan sikap berikut:

    • Menghindari tugas-tugas sulit karena dianggap sebagai ancaman.
    • Memiliki komitmen dan aspirasi yang lemah terhadap tujuan yang ingin mereka kejar.
    • Memikirkan kekurangan diri saat dihadapkan pada tugas yang sulit. Selain itu, memikirkan hambatan yang akan dihadapi, dan semua hal yang akan mengarah pada kegagalan, daripada berkonsentrasi pada tindakan yang akan membawa kesuksesan.
    • Mengalami kesulitan bangkit dari kegagalan.
    • Menjadi kehilangan kepercayaan pada kemampuannya.
    • Mengalami stres dan depresi bila tujuan tidak tercapai.

    Bagaimana cara membangun self efficacy?

    asuransi kesehatan untuk freelancer

    Self efficacy adalah konsep yang bisa ditumbuhkan dan ditingkatkan pada diri seseorang. Agar mendapat self efficacy yang tinggi, berikut adalah tips atau cara-cara yang dapat Anda lakukan:

    • Jadikan orang di sekitar Anda sebagai panutan

    Salah satu faktor yang memengaruhi efikasi diri adalah pengalaman orang lain dalam mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk belajar dari orang lain untuk mencapai kesuksesan Anda sendiri.

    Untuk mengimplementasikannya, Anda bisa menjadikan orang di sekitar Anda sebagai model atau panutan. Pilihlah orang yang menunjukkan perilaku sosial baik dan menarik yang bisa membantunya mencapai kesuksesan. Misalnya, Anda bisa menjadikan guru sebagai model bila Anda adalah seorang siswa atau atasan Anda bila Anda adalah seorang karyawan.

    • Cari umpan balik yang positif

    Terkadang, ada orang berpikir, tidak ada umpan balik dari orang lain atas kinerja Anda berarti Anda telah mengerjakan tugas dengan baik. Padahal, hal ini belum tentu benar. Justru, menghadapi kritik atau umpan balik, terutama yang positif dan membangun, bisa menjadi cara untuk meningkatkan self efficacy Anda.

    Dengan adanya umpan balik yang positif, Anda bisa menjadi lebih paham apa yang harus diperbaiki. Anda pun menjadi lebih yakin untuk mencapai kesuksesan.

    • Aktif dan banyak berlatih

    Hal terpenting untuk membangun self efficacy adalah pengalaman Anda sendiri dalam mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, Anda harus tetap aktif, banyak berpartisipasi dalam pekerjaan atau lingkungan, serta melatih diri dalam menghadapi berbagai rintangan.

    Semakin tinggi jam terbang Anda dalam menghadapi rintangan, semakin tinggi pula peluang Anda mencapai keberhasilan. Bila keberhasilan sudah diraih berulang kali, self efficacy Anda pun cenderung meningkat.

    • Jaga kesehatan fisik dan mental tetap stabil

    Kondisi psikologis, seperti suasana hati yang berubah-ubah (mood swing), stres, dan depresi, serta kesehatan fisik dapat memengaruhi self efficacy. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kesehatan fisik dan mental tetap stabil. Misalnya dengan mencegah dan meredakan stres yang kerap datang.

    Kalkulator Detak Jantung

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 11/02/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan