Selain empat faktor yang dicetuskan Bandura, ada pula faktor lainnya yang juga diyakini membentuk self efficacy seseorang. Faktor kelima ini, yaitu pengalaman imajinatif, yang disebutkan oleh seorang psikolog bernama James Maddux. Menurut Maddux, pengalaman imajinatif pada dasarnya adalah seseorang mencoba menggambarkan tujuannya sebagai sesuatu yang bisa dicapai.
Tanda-tanda atau indikator seseorang memiliki self efficacy

Faktor di atas bisa menentukan apakah seseorang memiliki self efficacy yang tinggi atau rendah. Adapun seseorang dengan self efficacy tinggi umumnya dapat dilihat berdasarkan indikator atau tanda-tanda berikut:
- Melihat tugas yang sulit sebagai tantangan yang harus dihadapi dan dikuasai, bukan sebagai ancaman.
- Menetapkan tujuan yang menantang dan mempertahankan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut.
- Mengambil sikap cepat bangkit dan meningkatkan upaya bila gagal atau hasil yang didapat tidak memuaskan.
- Menunjukkan dan mengembangkan minat yang mendalam pada aktivitas yang mereka lakukan.
Sebaliknya, indikator atau tanda-tanda seseorang yang memiliki self efficacy rendah biasanya ditunjukkan dengan sikap berikut:
- Menghindari tugas-tugas sulit karena dianggap sebagai ancaman.
- Memiliki komitmen dan aspirasi yang lemah terhadap tujuan yang ingin mereka kejar.
- Memikirkan kekurangan diri saat dihadapkan pada tugas yang sulit. Selain itu, memikirkan hambatan yang akan dihadapi, dan semua hal yang akan mengarah pada kegagalan, daripada berkonsentrasi pada tindakan yang akan membawa kesuksesan.
- Mengalami kesulitan bangkit dari kegagalan.
- Menjadi kehilangan kepercayaan pada kemampuannya.
- Mengalami stres dan depresi bila tujuan tidak tercapai.
Bagaimana cara membangun self efficacy?

Self efficacy adalah konsep yang bisa ditumbuhkan dan ditingkatkan pada diri seseorang. Agar mendapat self efficacy yang tinggi, berikut adalah tips atau cara-cara yang dapat Anda lakukan:
-
Jadikan orang di sekitar Anda sebagai panutan
Salah satu faktor yang memengaruhi efikasi diri adalah pengalaman orang lain dalam mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk belajar dari orang lain untuk mencapai kesuksesan Anda sendiri.
Untuk mengimplementasikannya, Anda bisa menjadikan orang di sekitar Anda sebagai model atau panutan. Pilihlah orang yang menunjukkan perilaku sosial baik dan menarik yang bisa membantunya mencapai kesuksesan. Misalnya, Anda bisa menjadikan guru sebagai model bila Anda adalah seorang siswa atau atasan Anda bila Anda adalah seorang karyawan.
-
Cari umpan balik yang positif
Terkadang, ada orang berpikir, tidak ada umpan balik dari orang lain atas kinerja Anda berarti Anda telah mengerjakan tugas dengan baik. Padahal, hal ini belum tentu benar. Justru, menghadapi kritik atau umpan balik, terutama yang positif dan membangun, bisa menjadi cara untuk meningkatkan self efficacy Anda.
Dengan adanya umpan balik yang positif, Anda bisa menjadi lebih paham apa yang harus diperbaiki. Anda pun menjadi lebih yakin untuk mencapai kesuksesan.
-
Aktif dan banyak berlatih
Hal terpenting untuk membangun self efficacy adalah pengalaman Anda sendiri dalam mencapai keberhasilan. Oleh karena itu, Anda harus tetap aktif, banyak berpartisipasi dalam pekerjaan atau lingkungan, serta melatih diri dalam menghadapi berbagai rintangan.
Semakin tinggi jam terbang Anda dalam menghadapi rintangan, semakin tinggi pula peluang Anda mencapai keberhasilan. Bila keberhasilan sudah diraih berulang kali, self efficacy Anda pun cenderung meningkat.
-
Jaga kesehatan fisik dan mental tetap stabil
Kondisi psikologis, seperti suasana hati yang berubah-ubah (mood swing), stres, dan depresi, serta kesehatan fisik dapat memengaruhi self efficacy. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kesehatan fisik dan mental tetap stabil. Misalnya dengan mencegah dan meredakan stres yang kerap datang.
Kalkulator Detak Jantung
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar