Banyak kalangan yakin bahwa puber kedua terjadi saat seseorang berusia 40-an. Akan tetapi, salah studi menemukan bahwa kondisi ini kerap terjadi pada usia 47 tahun.
Studi yang dimuat dalam jurnal Social Science & Medicine (2008) menyebutkan rata-rata orang merasa paling tidak bahagia saat berusia 47–48 tahun, baik di negara maju dan berkembang.
Nah, ketidakbahagiaan yang terjadi selama fase paruh baya ini adalah salah satu faktor pemicu munculnya puber kedua atau midlife crisis.
Untuk mengetahui seperti apa puber kedua pada laki-laki dan wanita paruh baya, Anda dapat memerhatikan ciri-ciri berikut ini.
Ciri-ciri puber kedua pada pria
Untuk kebanyakan laki-laki, usia 40–50-an menjadi fase menjelang berakhirnya usia produktif.
Dalam waktu mendekati pensiun ini, pendapatan mereka mungkin agak berkurang dan posisi yang ditempatinya sudah mulai tergantikan dengan generasi yang lebih muda.
Beberapa tanda puber kedua yang mungkin terjadi pada laki-laki adalah sebagai berikut.
- Merasa minder. Perasaan ini bisa timbul karena mereka mulai merasa tidak sesukses atau semampu dulu. Mereka mungkin membandingkan dirinya dengan pria yang lebih muda sehingga merasa lebih tertinggal.
- Perubahan perilaku dan penampilan. Sebagian pria paruh baya mungkin berperilaku lebih bandel layaknya anak muda. Mereka juga mengubah penampilan fisik, misalnya dengan mengecat rambut untuk menutupi rambut yang beruban.
- Berperilaku impulsif. Pria dengan midlife crisis kerap terjebak dalam perilaku impulsif, seperti berhenti kerja tanpa sebab, berselingkuh, atau membelanjakan uang secara sembarangan, untuk lebih memegang kendali atas hidupnya.
Ciri-ciri puber kedua pada wanita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar