3. Jangan mengharapkan kesetiaan

Jika Anda berteman dengan orang yang memiliki sifat narsis, cobalah untuk tidak terlalu berharap bahwa sifat loyal juga tumbuh di dalam diri mereka.
Mereka yang menderita gangguan kepribadian narsistik biasanya dengan mudah menyingkirkan orang yang menurut mereka sudah tidak lagi berguna untuk kepentingannya.
Orang narsistik melihat orang lain sebagai sumber kepuasan, alias tidak sederajat dengan mereka.
Orang seperti ini menggunakan orang lain sebagai tameng untuk diri mereka sendiri dan membangun harga diri yang sebenarnya rapuh. Mengharapkan kesetiaan dari mereka sama saja seperti Anda berharap sesuatu yang mustahil.
Maka itu, jangan coba-coba menaruh simpati dan berharap mereka akan loyal kepada Anda, demi melindungi diri Anda dari rasa sakit.
4. Tidak menyepelekan orang narsistik

Kunci utama dari menghadapi orang dengan kepribadian narsistik adalah jangan menyepelekan mereka.
Orang yang memiliki kepribadian narsistik cenderung selalu mencari segala cara agar keinginan mereka terpenuhi. Mereka memiliki rasa ‘lapar’ yang tidak pernah terpuaskan karena ada gangguan di dalam pola pikir tersebut.
Hal tersebut mungkin terjadi karena dipengaruhi oleh masa lalu mereka. Misalnya, perilaku orangtua yang terlalu keras terhadap anaknya atau bahkan selalu memanjakan mereka.
Anak tersebut akhirnya tumbuh dengan kepribadian narsistik karena dulunya terlalu ditekan tentang keistimewaan dan sering dikritik tentang kegagalan.
Akibatnya, ketika mereka disepelekan, perasaan tersebut hanya akan membuat mereka semakin menjadi-jadi dan semakin ingin merasa istimewa.
Menghadapi orang yang narsistik sebenarnya tidak terlalu sulit, asalkan Anda mempunyai hati yang kuat, mengingat mereka akan berusaha untuk terus menang dari Anda.
Jika Anda merasa bahwa tak ada alasan lagi untuk terus menjalani hubungan dengan mereka, cobalah untuk menjauh sejenak dan merenungkan hubungan ini. Tak ada salahnya untuk berpikir ulang mengenai hubungan Anda. Hal ini juga berguna untuk kesehatan mental Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar