backup og meta

Batman Effect, Cara Menjadi Lebih Tangguh Lewat Alter Ego

Batman Effect, Cara Menjadi Lebih Tangguh Lewat Alter Ego

Walau tidak memiliki kekuatan super layaknya Superman atau Wonder Woman, Batman dikenal punya kecerdasan, ketangguhan, dan ketenangan dalam menghadapi bahaya.

Tahukah bahwa berpura-pura memiliki kekuatan mental seperti Batman dapat membantu Anda di kehidupan nyata? Nah, konsep ini sendiri dikenal dengan istilah Batman effect.

Apa itu Batman effect?

Batman effect adalah fenomena psikologis saat seseorang meningkatkan kekuatan mental dan emosionalnya dengan berpura-pura menjadi karakter fiktif yang kuat, seperti Batman.

Konsep ini berasal dari penelitian yang dipimpin oleh Ethan Kross, profesor psikologi University of Michigan, yang dimuat dalam jurnal Child Development (2017).

Studi ini menemukan bahwa anak-anak yang membayangkan dirinya memiliki alter ego, seperti tokoh superhero, merasa lebih berani dan percaya diri saat mengerjakan ujian.

Fenomena ini tidak hanya terjadi pada anak-anak. Penyanyi Beyoncé juga menggunakan alter ego-nya, yaitu “Sasha Fierce” untuk mengatasi rasa gugup saat tampil di atas panggung.

Dilansir dari BBC, dengan membayangkan dirinya sebagai “Sasha Fierce”, Beyoncé menyebut bahwa dia menjadi lebih kuat, berani, dan percaya diri.

Manfaat Batman effect dalam kehidupan sehari-hari

manfaat batman effect

Berdasarkan penjelasan sebelumnya diketahui bahwa Batman effect bisa diterapkan oleh siapa saja, baik itu anak-anak maupun orang dewasa.

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menerapkan fenomena ini di dalam kehidupan sehari-hari.

  • Mendorong rasa percaya diri dengan menganggap diri sendiri sebagai sosok yang kuat dan tangguh.
  • Meningkatkan ketahanan mental dan emosional ketika menghadapi situasi yang penuh tekanan.
  • Memperbaiki kemampuan mengatasi masalah (problem solving) dengan membuat pola pikir menjadi lebih jernih dalam situasi sulit.
  • Membantu Anda melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda sehingga Anda mampu berpikir dengan lebih objektif dan kreatif.
  • Meningkatkan fokus dan mencegah kebosanan, terutama selama menyelesaikan tugas yang monoton.
  • Meredakan stres dan frustrasi dengan membuat beban emosional terasa lebih ringan.
  • Mengurangi rasa malu dan kecemasan saat berada di lingkungan sosial baru.

Faktor yang memengaruhi Batman effect

Batman effect punya konsep yang serupa dengan alter ego, yakni identitas kedua yang secara sadar dibentuk seseorang untuk memudahkannya dalam menghadapi situasi tertentu.

Identitas tersebut sering kali menjadi gambaran ideal tentang diri seseorang. Contohnya, orang pemalu mungkin memiliki alter ego yang lebih berani dan tangguh.

Berkembangnya fenomena Batman effect di dalam diri seseorang mungkin bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.

1. Kondisi emosional

Seseorang yang berada di dalam kondisi cemas atau stres berat mungkin akan lebih kesulitan untuk merasakan manfaat langsung dari fenomena psikologis ini.

Namun, alter ego tangguh yang Anda ciptakan akan membantu Anda berlatih untuk lebih fokus pada hal-hal yang penting sehingga Anda bisa menghadapi situasi penuh tekanan dengan lebih baik.

2. Usia

pentingnya melatih imajinasi anak

Anak-anak biasanya lebih mudah mengadopsi Batman effect karena mereka cenderung memiliki imajinasi yang lebih aktif dibandingkan dengan orang dewasa. 

Meski begitu, beberapa orang dewasa yang terlatih dalam menggunakan metode visualisasi sebagai cara menghilangkan stres juga bisa merasakan manfaatnya.

3. Lingkungan sosial

Dukungan dari lingkungan sekitar, misalnya dari orangtua, guru, atau rekan juga, juga kerap kali memengaruhi efektivitas Batman effect.

Orang yang berada di tengah lingkungan sosial yang mendukung dan tidak memandang negatif imajinasi pada umumnya akan lebih mudah untuk merasakan efeknya.

Dalam kehidupan sehari-hari, fenomena ini bisa menjadi alat yang bermanfaat untuk membantu Anda tetap tenang, fokus, dan percaya diri saat menghadapi tantangan dalam hidup.

Dengan melatih kemampuan berpikir seperti pahlawan, Anda dapat lebih kuat dalam mengatasi masalah atau tekanan di masa mendatang.

Kesimpulan

  • Batman effect adalah fenomena psikologis ketika seseorang meningkatkan ketahanan mental dan emosional dengan berpura-pura menjadi karakter kuat, seperti Batman.
  • Fenomena ini bisa diterapkan untuk meningkatkan fokus, mengurangi stres, dan melatih  kemampuan untuk menyelesaikan tantangan secara kreatif.
  • Kondisi emosional, usia, serta dukungan sosial berperan penting dalam seberapa efektif fenomena psikologis ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Morin, A. (2018). How to use the ‘Batman effect’ to teach kids perseverance. Psychology Today. Retrieved October 7, 2024, from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/what-mentally-strong-people-dont-do/201802/how-to-use-the-batman-effect-to-teach-kids

Carlson, S. M. (2019). The Batman Effect: What my research shows about pretend play and executive function. Understood. Retrieved October 7, 2024, from https://www.understood.org/en/articles/the-batman-effect-what-my-research-shows-about-pretend-play-and-executive-functioning

The ‘Batman Effect’: How having an alter ego empowers you. (2020). College of LSA – University of Michigan. Retrieved October 7, 2024, from https://lsa.umich.edu/psych/news-events/all-news/faculty-news/the–batman-effect—how-having-an-alter-ego-empowers-you.html

Alter ego. (2023). American Psychological Association. Retrieved October 7, 2024, from https://dictionary.apa.org/alter-ego

White, R. E., Prager, E. O., Schaefer, C., Kross, E., Duckworth, A. L., & Carlson, S. M. (2017). The “Batman Effect”: Improving Perseverance in Young Children. Child development, 88(5), 1563–1571. https://doi.org/10.1111/cdev.12695

Versi Terbaru

15/10/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

9 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak dan Remaja

6 Karakteristik Kepribadian Ekstrovert dan Mitos Tentangnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan