backup og meta

Penyakit Psikis yang Mengancam Jika Terlalu Mencintai Idola

Penyakit Psikis yang Mengancam Jika Terlalu Mencintai Idola

Memiliki idola dan menjadikannya sebagai panutan sekaligus salah satu sumber kebahagiaan tentu bukanlah hal yang salah. Namun, jangan sampai hal tersebut berubah menjadi obsesi dan menjadikan Anda fans yang berlebihan.

Ketika obsesi dibiarkan, bukan hanya idola Anda yang mungkin akan merasa terganggu. Kondisi tersebut juga bisa membahayakan kesehatan mental Anda sebagai penggemar.

Penyakit yang bisa muncul jika terlalu mencintai idola

Segala sesuatu yang berlebihan memang cenderung membahayakan, tidak terkecuali rasa cinta dan obsesi Anda pada idola.

Berikut adalah beberapa penyakit yang mungkin timbul saat Anda terlalu mencintai idola.

1. Celebrity worship syndrome

anak mengidolakan artis

Mengagumi karya idola merupakan hal yang pasti dirasakan oleh setiap penggemar. Namun, jangan sampai kondisi tersebut membuat Anda menjadi terobsesi atau bahkan ingin mengetahui kehidupan pribadi mereka.

Saat perasaan tersebut muncul, itu merupakan salah satu tanda celebrity worship syndrome, yakni gangguan psikologis akibat ketertarikan ekstrem pada seorang selebriti.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Syiah Kuala menyebutkan bahwa celebrity worship syndrome memiliki kaitan erat dengan hubungan parasosial.

Dalam dunia psikologi, hubungan parasosial adalah hubungan imaginatif seorang penggemar yang menganggap bahwa ia memiliki ikatan emosional dengan idolanya.

2. Erotomania

Beberapa orang yang terlalu mencintai idola mereka mungkin mengalami penyakit psikologis yang disebut erotomania.

Erotomania adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang sangat yakin bahwa ada orang yang sedang jatuh cinta kepadanya.

Orang-orang dengan gangguan ini percaya bahwa idolanya juga merasakan cinta yang sama kepada diri mereka.

Mengutip dari laman Good Therapy, erotomania memang menyasar pada selebritas (idola) atau seseorang yang memiliki perbedaan status yang jauh dari pengidapnya.

Erotomania erat kaitannya dengan delusi karena kondisi ini membuat seseorang kesulitan membedakan mana hal yang nyata dan tidak.

Tahukah Anda?

Erotomania atau yang juga disebut De Clérambault syndrome merupakan gangguan psikologis langka yang lebih sering ditemukan pada wanita.

3. Shopaholic

Compulsive buying disorder (CBD) atau yang lebih dikenal dengan shopaholic adalah kondisi ketika seseorang tidak memiliki kendali atas hobinya dalam berbelanja.

CBD erat kaitannya dengan gangguan lain karena orang yang mengalaminya umumnya juga merasakan gangguan mood, gangguan kecemasan, hingga gangguan bipolar.

Sebenarnya, tidak ada salahnya membeli merchandise, album, ataupun aksesori lain yang berkaitan dengan idola Anda.

Akan tetapi, jika Anda berbelanja secara berlebihan karena terlalu mencintai idola, kebiasaan ini bisa berkembang menjadi penyakit psikologis.

Menjadi seorang fans tidak mengharuskan Anda menghabiskan uang untuk membeli barang-barang tersebut, sebab itu bukanlah kebutuhan pokok Anda.

4. Copycat suicide

Pada kondisi yang lebih serius, bukan hanya penyakit, efek terlalu mencintai idola mungkin juga membuat seorang fans melakukan copycat suicide.

Copycat suicide adalah tindakan bunuh diri yang dilakukan setelah melihat atau mendengar kabar bunuh diri orang lain, khususnya seseorang yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.

Hal ini pernah dibahas pada sebuah penelitian lama yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health.

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa kematian seorang selebritas dapat meningkatkan risiko orang lain melakukan hal serupa hingga 14,2 kali lipat lebih besar dibandingkan kematian non-selebritas.

5. Halusinasi berlebihan

Hampir serupa dengan delusi, penyakit terlalu mencintai idola ini membuat seseorang menyaksikan atau mengalami berbagai hal yang sebenarnya tidak nyata.

Beberapa orang yang menjadi fans dari artis atau grup musik tertentu mungkin pernah merasa mendengar suara idolanya, padahal sebenarnya tidak ada.

Tidak hanya sekedar pendengaran, ada juga jenis halusinasi lainnya yang memengaruhi kinerja indera penglihatan, penciuman, pengecapan, hingga peraba.

Jika tanda-tanda halusinasi tersebut berlangsung secara terus-menerus, penting untuk segera memeriksakannya ke psikolog.

Alasannya tentu karena halusinasi berlebihan dapat membahayakan orang itu sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

Tiada yang salah dari menjadi fans suatu grup musik atau figur publik lainnya, kecuali jika Anda mulai melakukan hal-hal yang berisiko karena rasa cinta yang berlebihan.

Satu hal yang pasti Anda rasakan saat terobsesi adalah tersitanya waktu, pikiran, dan produktivitas untuk fokus pada satu hal saja. Pada kondisi ini, berarti Anda hanya menghabiskannya untuk idola.

Dengan segala risiko yang ada, penting untuk mengendalikan rasa ngefans dengan idola. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan menyibukkan diri dengan hal-hal lain, termasuk yang bisa membuat Anda bahagia.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Stack, S. (2003). Media coverage as a risk factor in suicide. Journal of Epidemiology & Community Health57(4), 238-240. Retrieved 12 May 2023 from https://doi.org/10.1136/jech.57.4.238.

Widiastuti, R., Mawarpury, M., Sulistyani, A., & Khairani, M. (2019). The relationship between celebrity worship and Parasocial interaction on emerging adult. Proceedings of the 1st International Conference on Psychology. Retrieved 12 May 2023 from https://doi.org/10.5220/0009438000900094.

Riebling, R. (2018, September 25). Preventing copycat suicide in the wake of Jonghyun’s death. The Child Center of NY. Retrieved 12 May 2023 from https://childcenterny.org/preventing-copycat-suicide-wake-jonghyuns-death/.

Erotomania. (2012, October 23). GoodTherapy.org Therapy Blog. Retrieved 12 May 2023 from https://www.goodtherapy.org/blog/psychpedia/erotomania

Risky business: Compulsive buying. (n.d.). Mental Health America. Retrieved 12 May 2023 from https://www.mhanational.org/risky-business-compulsive-buying.

Celebrity worship, cognitive ability, and mental health are linked. (2023, April 22). Sparrow. Retrieved 12 May 2023 from https://www.sparrow.science/this-is-how-celebrity-worship-cognitive-ability-and-mental-health-are-connected/.

Versi Terbaru

19/06/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Meski Berbeda, Bisakah Halusinasi dan Delusi Terjadi Secara Bersamaan?

12 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Mental


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 19/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan