backup og meta

Trust Issue, Kesulitan untuk Percaya pada Orang Lain

Trust Issue, Kesulitan untuk Percaya pada Orang Lain

Pernahkah Anda mendengar tentang trust issue? Istilah ini digunakan ketika seseorang kesulitan menaruh kepercayaan pada orang lain.

Membuat pertimbangan sebelum percaya pada seseorang memang penting. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, ini mungkin juga bisa merugikan.

Apa itu trust issue?

Trust issue atau krisis kepercayaan adalah kondisi ketika Anda sangat sulit untuk percaya pada orang lain.

Kondisi ini tidak hanya terjadi pada hubungan percintaan, tetapi juga berbagai aspek kehidupan lain, seperti keluarga, pertemanan, hingga lingkungan kerja.

Meski bukan merupakan gangguan mental, trust issue sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut. Pasalnya, krisis kepercayaan bisa memengaruhi cara Anda berpikir dan berperilaku.

Tanda trust issue dalam hubungan

penyebab trust issue

Selain kesulitan dalam membangun kepercayaan, berikut adalah berbagai tanda yang kerap ditunjukkan oleh seseorang dengan trust issue.

  • Enggan berkomitmen dalam hubungan.
  • Menganggap tindakan baik dari orang lain itu palsu atau memiliki tujuan tertentu.
  • Mengisolasi diri dari orang lain.
  • Menjadi pribadi yang sangat tertutup.
  • Overprotektif dalam hubungan.
  • Sering cemburu tanpa alasan jelas.
  • Mudah curiga dengan orang lain.
  • Kerap menuduh tanpa alasan yang jelas.

Setiap orang yang memiliki trust issue mungkin menunjukkan ciri-ciri yang berbeda, termasuk yang tidak tertulis di atas.

Jika Anda merasakan gejala lain yang mulai mengganggu hubungan atau aktivitas sehari-hari, coba pertimbangkan untuk mendiskusikan hal ini dengan ahlinya.

Penyebab trust issue

Belum diketahui apa penyebab pasti dari trust issue. Namun, mengutip laman Simply Psychology, beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risiko seseorang untuk memiliki krisis kepercayaan.

1. Konflik dengan orangtua

Trust issue dapat terjadi ketika seorang anak menyaksikan orang tua terlibat konflik yang melibatkan masalah kepercayaan, contohnya perselingkuhan.

Dampak perselingkuhan terhadap anak sangatlah pelik. Sebagai contoh, anak yang telah tumbuh dewasa mungkin enggan menjalin hubungan karena takut mengalami hal serupa.

Begitu terlibat dalam sebuah hubungan asmara, anak cenderung kesulitan untuk percaya dengan pasangannya.

2. Pengkhianatan

Baik dalam pekerjaan, percintaan, maupun pertemanan, pengkhianatan adalah mimpi buruk bagi seseorang. Hal ini bahkan bisa menimbulkan trauma yang mendalam. 

Salah satu dampak jangka panjang dari trauma tersebut adalah keengganan seseorang untuk menjalani hubungan serupa.

3. Pengalaman dikucilkan

Pengalaman dikucilkan, misalnya dalam bentuk bullying atau diskriminasi di tempat kerja, bisa membuat Anda sulit percaya dengan orang lain. Terlebih jika Anda mengalaminya tanpa alasan yang jelas.

Semakin sering Anda menerima penolakan sosial, semakin sulit pula Anda membangun kepercayaan terhadap orang lain.

4. Pengalaman buruk di masa lalu

Peristiwa buruk di masa lalu dapat menjadi penyebab krisis kepercayaan. Selain dikhianati dalam hubungan, berikut adalah pengalaman yang berpotensi menyebabkan trust issue.

5. Gejala gangguan mental

Krisis kepercayaan memang bukan gangguan mental. Namun, kondisi ini dinilai bisa menjadi gejala dari beberapa masalah mental berikut.

  • Gangguan kecemasan.
  • Depresi.
  • Gangguan stres pascatrauma (PTSD).
  • Gangguan psikotik.

Dampak trust issue dalam hubungan

Trust issue yang berlarut-larut tidak hanya berpengaruh terhadap jalinan hubungan Anda, tetapi juga kesehatan mental.

Berikut adalah beberapa dampak krisis kepercayaan yang perlu diwaspadai.

  • Hubungan yang dipenuhi rasa curiga.
  • Kekerasan fisik dan emosional.
  • Kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain.
  • Ditinggalkan oleh pasangan.
  • Kehidupan sosial yang buruk.
  • Gangguan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Jika krisis kepercayaan Anda sudah menimbulkan berbagai dampak di atas, sudah saatnya Anda berkonsultasi dengan tenaga profesional, seperti psikolog.

Cara mengatasi trust issue

cara mengembalikan kepercayaan pasangan

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk perlahan-lahan menumbuhkan kepercayaan pada orang lain.

1. Bicarakan kekhawatiran Anda

Komunikasi terbuka dengan pasangan penting untuk mengatasi krisis kepercayaan. Ketika Anda khawatir akan suatu hal, sampaikanlah kepada orang yang bersangkutan.

Dengan begitu, Anda dapat mendiskusikan cara terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Jika terus dipendam, kekhawatiran hanya akan menumpuk menjadi rasa curiga tanpa ada jawaban.

2. Berlatih memberikan kesempatan kepada orang lain

Jika trust issue disebabkan oleh tindakan orang lain, bangun kepercayaan kembali dengan memberikan kesempatan kedua.

Saat memberikan kesempatan kedua, sampaikan ekspektasi Anda sehingga orang tersebut bisa memperbaiki dirinya.

Namun, apabila ia kembali mengulangi kesalahan serupa, ini bisa menjadi pertimbangan Anda untuk tidak melanjutkan hubungan. 

3. Validasi perasaan Anda

Validasi perasaan bisa dilakukan dengan membuat daftar alasan mengapa Anda kesulitan untuk percaya orang lain.

Setelah itu, coba gunakan pandangan orang lain yang netral untuk menanyakan pada diri sendiri apakah berbagai alasan tersebut masuk akal.

Menuliskan pikiran ke dalam jurnal mental bisa membantu Anda mengekspresikan perasaan. Selain itu, cara ini juga membantu Anda melihat pola ketidakpercayaan yang selama ini Anda rasakan.

4. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater

Jika Anda terus-menerus mengalami kesulitan untuk menghilangkan trust issue, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog yang berfokus pada masalah interpersonal.

Dengan seorang profesional, Anda akan dibantu mencari tahu akar permasalahan dan mencari jalan keluar sesuai kondisi tersebut.

Terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan salah satu jenis psikoterapi yang bisa diberikan pada seseorang dengan trust issue.

Serba-serbi trust issue

  • Trust issue adalah kesulitan untuk memercayai orang lain yang umumnya disebabkan pengalaman buruk di masa lalu.
  • Tanda-tandanya mulai dari enggan berkomitmen dalam hubungan, sering curiga terhadap orang lain, hingga kerap menuduh tanpa alasan jelas.
  • Dapat berdampak buruk pada upaya Anda menjalin hubungan baik secara percintaan maupun profesional.
  • Penanganan harus sesuai dengan penyebabnya. Maka dari itu, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke psikolog jika hal ini telah berdampak terhadap kehidupan Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Trust Issues: How to Get Over Them in Relationships, Marriage, and Life. (2019, November 27). GoodTherapy – Find the Right Therapist. Retrieved 25 January 2024 from https://www.goodtherapy.org/learn-about-therapy/issues/trust-issues.

The GoodTherapy.org Team. (2014, October 8). The psychology of trust issues and ways to overcome them. GoodTherapy.org Therapy Blog. Retrieved 25 January 2024 from https://www.goodtherapy.org/blog/the-psychology-of-trust-issues-and-ways-to-overcome-them.

Catlett, J. (2020, December 22). Trust issues: Why is it so hard for some people to trust? PsychAlive. Retrieved 25 January 2024 from https://www.psychalive.org/trust-issues/.

Erik Erikson’s stages of psychosocial development. (2023, August 2). Simply Psychology. Retrieved 25 January 2024 from https://www.simplypsychology.org/Erik-Erikson.html.

Versi Terbaru

01/02/2024

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Meski Sulit, Menjalin Hubungan LDR Ternyata Ada Manfaatnya

Effort dalam Hubungan, Ini Arti dan Cara Menunjukkannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 01/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan